Busana unik, kelas premium tetapi berharga murah, mulai dari Rp 300.000, adakah? Ada. Lakon Indonesia dan desainer Irsan mewujudkannya di koleksi bertajuk ”RIK 062324 L” pada penutupan JF3 Fashion, 26 Juli 2023 lalu.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·5 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Lakon Indonesia ”RIK 062324 L”
Bukan Irsan jika menampilkan presentasi karyanya dengan lumrah. Justru karena Irsan dan Lakon Indonesia—ekosistem yang dibangun untuk melestarikan budaya Indonesia—nyeleneh, maka gelaran busana menjadi amat berbeda dengan show yang biasa ada.
Pada bagian pertama, model perempuan dan lelaki tampil seperti peragaan busana umumnya. Akan tetapi, di bagian kedua, suasana tiba-tiba berubah. Gelaran kemudian dihelat bak pertunjukan seni teater. Perasaan penonton pun teraduk-aduk suasana seram dan kegilaan. Menurut Irsan, presentasi di babak kedua memang menampilkan orang-orang dengan gangguan jiwa yang sering kita jumpai.
Sekitar seratus model hilir mudik di tempat parkir Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang disulap menjadi panggung landas peraga. Suasana terasa mistis oleh sebaran ratusan kelopak mawar merah di seluruh landas peraga plus lampu temaram lengkap oleh tampilan anak-anak muda sempoyongan, tertawa, dan menangis. Muka dan rambut mereka warna-warni oleh bubuk berwarna yang mereka tebarkan.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Lakon Indonesia ”RIK 062324 L”
”Keadaan yang bisa kita lihat, misalnya di jalan atau tempat tertentu di India, itu juga mencerminkan diri kita sebenarnya. Bisa saja seperti itu, tapi kita simpan rapat agar orang lain tak tahu. Ketika melihat para model, kita bisa melihat diri kita sendiri, he-he-he,” kata Irsan pada Rabu (9/8/2023) di Jakarta. Meski tampak tak waras, para model tetap mengenakan koleksi terbaru Lakon Indonesia bersama Irsan.
Sesuai judul koleksi, sebagian besar busana berbahan lurik atau terinspirasi oleh lurik, kain bermotif garis lurus yang amat populer di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Tak melulu menampilkan bahan lurik, kolaborasi Lakon Indonesia dan Irsan juga menampilkan busana hasil upscale (upaya meningkatkan daya guna) bahan denim yang tak terpakai, karya rajutan untuk topi, bordir, batik, serta kaus dengan gambar hasil cipratan cat.
Lurik menginspirasi Thresia Mareta, pendiri Lakon Indonesia, untuk mewujudkan pola garis lurus dalam ukuran berbeda yang dibuat dengan cara dibatik. Kain batik berpola garis lurus dengan warna merah darah, biru, dan putih menjadi bahan busana yang unik. Mata awam tak mudah membedakan apakah itu lurik atau kain yang dibatik seperti lurik jika tak memegang kainnya.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Lakon Indonesia ”RIK 062324 L”
Thresia menyebut, walau mengangkat kain lurik, pihaknya tak bisa hanya membuat busana dari kain itu saja. ”Harus ada hal lain, dari bahan berbeda, model busana berbeda yang menunjukkan karya yang menunjukkan kain tradisional juga bisa tampil secara modern dan agar menarik anak-anak muda untuk memakainya,” tutur Thresia yang ditemui pada Selasa (8/8/2023) di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Itulah sebabnya, pada lebih dari 100 look siap pakai dan sebagian lagi bisa dipesan, para model mengenakan busana bermodel modern yang tak lekang waktu dan bisa digunakan dari pagi sampai pagi lagi karena model busana yang simpel, mudah dipadu padan dengan bahan, model baju, dan warna lain.
Irsan dan Thresia yang desainer kain menyebut, koleksi tersebut sesuai dipakai di belahan bumi mana pun karena bahan dan modelnya yang modern. ”Bahkan orang bisa saja tak menyadari jika busana itu buatan Indonesia,” ujar Thresia. Hal itu terjadi karena ia sudah meningkatkan mutu lurik karya artisan Klaten tersebut lewat pembenahan di banyak hal selama lebih dari setahun terakhir sehingga bisa saja banyak pihak tak menyadari perubahan besar atas salah satu kain tradisi tersebut.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Lakon Indonesia ”RIK 062324 L”
Dari bahan lurik, batik, bordir, dan denim terciptalah, antara lain, gaun terusan, setelan rok-blus ditutup jaket ngatung (crop), rok dari denim dipadu dalaman kaus dan jaket pendek tapi lengan panjang dengan model segitiga di bagian depan, rok klok sampai terusan dengan hiasan bordir di bagian depan bawah. Jaket dari denim bisa dibuat rok, loh.
Masih untuk para perempuan, ada gaun mini, celana panjang, rok panjang, dan atasan berlengan panjang dari bahan tafeta yang diplisket dengan cara tradisional, masih memakai kertas dan tangan. Tak hanya bisa dibentuk menggelembung, melebar, menyempit, atau membentuk hiasan seperti gelombang, kain bermotif garis itu juga membuat pemakainya tampak anggun dalam tampilan gaun yang unik.
Bagi para lelaki, ada setelan celana sedengkul dan atasan simpel dari lurik atau celana denim sedengkul dipadu kaus lengan panjang, yang di bagian luar ditutup atasan dari bahan lurik warna hitam-putih. Sementara rok panjang dan celana panjang dari bahan tafeta bisa dipakai secara unisex.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Lakon Indonesia ”RIK 062324 L”
Demi artisan
Mengingat pembuatan bahan menjadi bermutu premium lewat proses yang tak mudah, pemilihan dan potongan busana yang tidak sembarangan, serta dibuat oleh Irsan, sebenarnya sudah jelas busana karya Lakon Indonesia dan Irsan itu mustahil berharga murah. Namun, fakta menunjukkan, harga tiap potong baju itu benar-benar hanya Rp 300.000 sampai Rp 1, 5 juta.
Untuk baju yang bisa dipesan karena peminatnya biasanya hanya orang yang berani memakai model baju yang dipesan, harganya mulai dari Rp 1,7 juta sampai Rp 3 jutaan untuk gaun dengan mutu jahitan kelas rumah mode.
Berkait dengan harga yang tak biasa tersebut, baik Thresia maupun Irsan sama-sama menyatakan, sudah jadi kesepakatan bersama untuk tak menjual baju dengan harga normal. Rupanya alasan mematok harga itu supaya baju cepat terjual sehingga uang bisa segera diputar untuk memesan bahan lagi kepada artisan petenun lurik, bordir, sulam tangan, perajut, dan pihak lain yang ikut mewujudkan busana-busana tersebut.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Lakon Indonesia ”RIK 062324 L”
”Mereka harus didorong untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas karyanya agar kain tradisi kita bisa terus bertahan dan membuat orang berminat memakainya,” ujar Thresia.
Selain dijual di Indonesia, ia akan membawa jaket, celana, dan rok dari denim berhias bordir ke Printemps du Louvre, toko serba ada terkemuka di Paris, Perancis, untuk dijual di sana. ”Harga jual di sana bisa di atas Rp 1 juta per potong, sedangkan di Indonesia kami jual di bawah Rp 1 juta,” jelasnya.
”Perkawinan” antara Lakon Indonesia dan Irsan membuahkan kesepakatan untuk memajukan peran artisan kain tradisi dan pemilik keterampilan langka yang makin tergerus kemajuan zaman. Begitulah jika dua orang sama-sama keras kepala dan ”gila” bekerja sama, keduanya sama-sama bertindak demi kepentingan pihak yang selama ini tak terperhatikan dan terpinggirkan.