Kesatria-kesatria AWD Subaru
Pada pandangan pertama, langsung menguar aura performa dari sedan warna biru ini. Lubang udara besar di atas kap mesin menjadi penanda awal bahwa ini sedan bukan sembarang sedan.
Selain mesin berkonfigurasi boxernya, Subaru dikenal dengan teknologi gerak semua roda simetris yang ditanamkan di hampir semua mobil produksinya. Teknologi yang sudah teruji ini dipasang tak hanya di model-model SUV-nya, tetapi juga sedan.
Bagi mereka yang tumbuh dewasa pada dekade 1990-an, pasti ingat dengan dominasi sedan Subaru Impreza warna biru dengan velg emas yang dikemudikan pereli Colin McRae di Kejuaraan Reli Dunia (World Rally Championship/WRC). Kedigdayaan Subaru di ajang WRC itu kemudian ”diabadikan” dalam seri sedan-sedan Subaru WRX. Subaru menyebut WRX sebagai singkatan dari World Rally Xperimental.
Hingga saat ini, walau sudah tak mengikuti rangkaian kejuaraan WRC, Subaru masih memproduksi WRX. Generasi kelima atau terkini dari Subaru WRX ini akan diluncurkan secara resmi di Tanah Air oleh Subaru Indonesia dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 pada 16 Februari.
Kompas mendapat kesempatan melihat wujud asli sedan penuh adrenalin ini pada Selasa (31/1/2023). Pada pandangan pertama, langsung menguar aura performa dari sedan warna biru ini. Lubang udara besar di atas kap mesin, yang mengindikasikan adanya intercooler turbo di bawahnya, menjadi penanda awal bahwa ini sedan bukan sembarang sedan. Empat ujung knalpot yang menyembul di bawah bumper belakang menambah sangar penampilan WRX.
Sebagai mobil yang terinspirasi mobil reli dunia, berbagai teknologi standar reli khas Subaru dicangkokkan dalam WRX ini. Mulai dari mesin boxerberkapasitas 2,4 liter (2.387 cc) yang disokong peranti turbo. Hingga sistem penggerak empat roda simetris (symmetrical all wheel drive/AWD) yang dikawinkan dengan pilihan transmisi manual 6 percepatan pada varian standar atau transmisi otomatis Sport Lineartronic 8 percepatan pada varian WRX tS EyeSight.
Mesin pada WRX baru ini mengeluarkan tenaga 275 PS pada putaran mesin 5.600 rpm dan torsi puncak 350 Nm pada rentang 2.000-5.200 rpm. Tenaga sebesar ini bisa dibilang lebih dari cukup untuk menghela sedan kompak berdimensi panjang 4.670 milimeter (mm), lebar 1.825 mm, dan tinggi 1.465 mm. Akselerasi dari 0 ke 100 kilometer per jam diklaim berada pada kisaran waktu 6 detik. Tak sabar rasanya untuk segera merasakan sensasi berkendara WRX ini di medan sesungguhnya.
Untuk mengakomodasi tenaga mesin dan performanya, Subaru memasang roda-roda dengan lebar velg dan lebar telapak ban yang lebih besar. Sejak di varian standarnya, Subaru WRX menggunakan ban standar Dunlop SP Sport Maxx GT 600A berukuran 245/40R18 di keempat rodanya. Selain itu, WRX varian tS EyeSight sudah dilengkapi lima mode berkendara, yakni Comfort, Normal, Sport, Sport+, dan Individual.
Meski sekilas terlihat aneh ada produsen mobil yang masih meluncurkan sedan di puncak era popularitas SUV ini, Subaru WRX sekali lagi bukan sedan sembarangan. Mobil ini sudah ditunggu-tunggu para pencinta fanatik Subaru sejak lama.
Detail performa dan harga resmi Subaru WRX ini baru akan diumumkan pada peluncuran resminya tadi. Namun, Marketing Communication Manager Subaru Indonesia Ismail Ashlan memberi ancer-ancer seluruh varian sedan WRX ini akan dipasarkan dengan harga di bawah Rp 1 miliar dalam kondisi on the road di Jakarta.
Jagoan AWD
Kehadiran Subaru WRX di Indonesia melengkapi kehadiran kesatria-kesatria AWD Subaru yang sudah diluncurkan di Indonesia. Sebelum ini, Subaru Indonesia telah meluncurkan Subaru Forester dan Subaru XV, keduanya merupakan model SUV.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 26-27 Oktober 2022, Subaru Indonesia mengajak serombongan jurnalis untuk menjajal kemampuan Forester dan XV dalam perjalanan ke kawasan Cikole, Lembang, Jawa Barat, dalam acara yang diberi judul ”Subaru ForestXVenture”. Dalam perjalanan ini, performa mesin dan sistem AWD-nya dijajal baik di rute jalan raya, jalan tol, maupun medan offroad ringan.
Mengingat Kompas sudah menjajal Subaru Forester dalam perjalanan jarak jauh ke kawasan wisata Gunung Bromo di Jawa Timur, kali ini kami fokus pada performa ”adik”-nya, yakni Subaru XV. Mobil SUV crossover berukuran kompak ini mengusung teknologi mesin dan sistem AWD Simetris yang juga dimiliki Forester.
Sama seperti Forester, XV yang berukuran kompak (panjang 4.485 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.615 mm) ini mengusung mesin boxer empat silinder dengan kapasitas 2.0 liter (1.995 cc). Mesin ini mengeluarkan tenaga 156 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 195 Nm pada 4.000 rpm. Tenaga disalurkan ke empat roda secara permanen melalui transmisi CVT Lineartronic.
Meski dilengkapi transmisi CVT yang dikenal lambat berakselerasi, secara mengejutkan CVT pada Subaru ini terasa lebih responsif daripada transmisi CVT di mobil-mobil lain. Terutama pada XV yang lebih kompak dan ringan dibandingkan Forester, mobil cukup gesit diajak bermanuver. Mendahului mobil di depan dilakukan tanpa susah payah, cukup dengan injakan sedikit lebih dalam pada pedal gas.
Baca juga: Meniti Bromo dengan Subaru Forester
Tiba di kawasan wisata alam di Cikole, Lembang, saatnya untuk menguji kemampuan offroad mobil yang dilengkapi fitur X-Mode ini. Dalam X-Mode, ada pilihan setting medan Snow-Dirt dan Deep Snow-Mud.
Terus terang, Kompas tadinya sangsi dengan kemampuan offroad mobil ini mengingat tampilannya yang lebih cocok sebagai urban crossover SUV. Sistem AWD simetrisnya semula dianggap hanya berguna untuk menjaga stabilitas dan mencegah terjadinya selip di jalan raya.
Namun, saat kami melewati sebuah kali kecil dengan tanah lumpur yang becek basah di tepiannya, tangan pun tergoda untuk membelokkan XV dan Forester masuk ke arena becek tersebut. Tanpa diduga-duga, mobil melewati jalan berlumpur cukup tebal itu dengan tanpa masalah. Perlu dicatat, hal ini dilakukan dengan ban standar pabrikan mobil yang sesungguhnya diperuntukkan untuk jalan raya.
Maka, Kompas dan jurnalis lainnya pun menjadi percaya diri untuk menjajal mobil berkubang di tanah lumpur ini dengan berbagai manuver yang dimaksudkan untuk ”menyiksa” fitur AWD mobil. Kompas sempat terjebak saat roda depan kanan masuk ke parit yang dipenuhi air berlumpur. Tapi setelah mengoper transmisi ke posisi R, mobil masih bisa dibebaskan dari kondisi itu dengan mudah.
Tentu fungsi sistem AWD ini akan sedikit berbeda pada Subaru WRX yang berwujud sedan. Tak ada mode X-Mode di WRX. Teknologi AWD di sedan ini murni untuk menjaga stabilitas dan traksi di jalanan, daripada untuk menempuh medan offroad. Meski tentu saja, sebagai mobil ber-DNA reli, mobil ini juga disiapkan mumpuni untuk melahap trek gravel (batu-batu kecil) atau trek tanah dan berlumpur ringan.
Pasar “niche”
Dalam perbincangan di Cikole, Chief Operating Officer (COO) Subaru Indonesia Arie Christopher mengatakan, Subaru menggarap pasar yang niche di kalangan orang-orang yang sudah tahu apa itu Subaru dengan segala kelebihannya. ”Jadi, kami tidak perlu jualan hingga puluhan ribu unit. Subaru diperuntukkan bagi mereka yang sudah tahu mengapa dia harus beli Subaru,” tuturnya.
Data resmi Gaikindo menunjukkan penjualan total Subaru sejak resmi memasarkan kembali Subaru di Indonesia pada tahun 2022 hanya berjumlah 152 unit (data penjualan ritel). Arie mengaku optimistis mobil-mobil Subaru akan tetap mencatat penjualan yang bagus pada 2023 walau tahun ini dibayang-bayangi resesi global. ”Orang-orang di segmen pembeli Subaru itu tidak terlalu terpengaruh resesi. Kami tetap optimistis, tetapi tetap melihat parameter-parameter makro dan mikro-ekonomi,” ujar Arie.
Itu sebabnya, Subaru Indonesia berkomitmen untuk terus menambah dealer resminya yang memiliki layanan 3S (sales, service, spare part) di kota-kota besar di Indonesia. Setelah dealer pertama di Alam Sutera, Tangerang, Banten, Subaru Indonesia juga sudah membuka dealer resmi di Batam. Arie mengatakan, hingga 2025, pihaknya menargetkan untuk membuka hingga 10 dealer resmi.
Jadi, selamat datang para kesatria AWD Subaru di Tanah Air!
Baca juga: Salam Kembalinya Subaru ke Tanah Air