Nissan telah memasuki pasar mobil elektrifikasi di Indonesia dengan mengusung dua model, yakni Kicks e-Power dan Leaf yang murni bertenaga baterai. Keduanya kini diperbarui. Akan ada model lainnya.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Pasar mobil elektrifikasi, baik hibrida maupun mobil listrik murni, semakin marak. Merek Nissan berencana menghadirkan dua model elektrifikasi baru. Namun, sebelum dua model itu terealisasi, Nissan memperbarui lini elektrifikasi mereka dengan mengenalkan kembali Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-Power. Perubahannya tak banyak.
Dalam acara temu media pada Kamis (19/1/2023) di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) mengemukakan keseriusannya pada produk elektrifikasi. Tan Kim Piauw, CEO PT NMDI, mengatakan, perusahaan asal Jepang ini menginvestasikan 2 triliun yen untuk pengembangan dan produksi kendaraan berbasis listrik mulai tahun 2026.
”Pada 2030 dapat diluncurkan 23 model baru kendaraan listrik, termasuk di antaranya 15 kendaraan bertenaga listrik murni atau BEV,” kata Tan dalam sambutannya. Ketika diwawancara, Tan menyebutkan, Nissan berencana memasukkan dua model baru elektrifikasi ke Indonesia pada tahun ini. Kemungkinan modelnya adalah SUV X-Trail dan MPV Serena yang sama-sama mengampu teknologi e-Power—istilah Nissan untuk mobil berteknologi hibrida seri mereka.
”Ini masih tahap pembicaraan karena ini program jangka panjang. Kami dapat komitmen dari mereka, Nissan (global) mendukung elektrifikasi di Indonesia,” kata Tan.
Sejak 2020, Nissan Indonesia mulai memasarkan model Kicks e-Power yang berbentuk SUV crossover. Berbeda dengan skema hibrida pada merek lainnya, e-Power sepenuhnya mengandalkan motor listrik untuk memutar roda. Mesinnya, yang berbahan bakar bensin, hanya berfungsi untuk mengisi listrik baterai. Dalam skema ini, mesin bisa diibaratkan sebagai generator.
Model Kicks e-Power ini kini telah diperbarui. Tampilan luarnya tak banyak berubah, hanya desain lampu belakangnya yang agak berbeda. Lampu depan kini dilengkapi fitur sorotan besar yang adaptif. Fitur ini mampu mendeteksi kemunculan kendaraan dari depan untuk mengatur daya sorot lampunya.
Di balik kap depan, ukuran blok motor listriknya mengecil. Meski demikian, kapasitas baterainya bertambah dari sebelumnya 1,6 kWh menjadi 2,0 kWh. Tenaganya juga bertambah dari sebelumnya 129 PS menjadi 136 PS. Torsi maksimumnya juga naik dari sebelumnya 260 Nm menjadi 280 Nm.
Perubahan lain Kicks e-Power ini juga terasa di dalam kabinnya. Layar informasi berukuran 8 inci kini bisa menampilkan konektivitas Apple CarPlay, melengkapi Android Auto. Pengatur ”transmisi” pun bergaya modern, yaitu berukuran kecil berdimensi kotak. Fitur keselamatan yang ditambahkan adalah lane departure warning, yang memperingatkan pengemudi jika arah mobil melenceng keluar marka jalan tanpa lampu sein. Fitur ini hanya bersifat peringatan, tanpa intervensi membelokkan setir.
Fitur kenyamanan lainnya adalah e-pedal, yang memungkinkan pengemudi melajukan mobil hanya dengan satu pedal. Selain itu, tersedia pula intelligent cruise control, pengatur laju yang menyesuaikan kecepatan kendaraan di depan. Dengan perubahan itu, Nissan Kicks e-Power ini dibanderol dengan harga Rp 515 juta (on-the-road Jabodetabek), atau naik Rp 66 juta dibandingkan keluaran 2020 silam.
Nissan juga memperbarui model kendaraan bertenaga baterai murni mereka, yaitu Nissan Leaf. Mobil berbentuk hatchback ini juga tak banyak perubahan. Bentuk velg berukuran 17 inci itu berdesain baru dengan warna dominan hitam. Model ini lebih pantas dipakai di mobil listrik dibandingkan model velg sebelumnya. Logo Nissan di bagian ”gril” kini bisa berpendar.
Di dalam kabin, perubahan yang terlihat adalah penggunaan kaca spion tengah yang memproyeksikan tangkapan kamera belakang. Kaca spion ini dapat diubah menjadi spion konvensional dengan kenop. Fitur keselamatannya memungkinkan intervensi pada setir jika melenceng dari marka lajur, dan juga bisa mengintervensi rem dalam situasi genting.
Seperti Kicks e-Power, Nissan Leaf juga bisa dioperasikan hanya dengan satu pedal (e-pedal). Deselarasi ketika pedal akselerator diangkat bisa mengisi kembali baterai (regeneratif). Pengisian baterai dengan perangkat portabel memakan waktu sekitar 12 jam, sedangkan dengan pengisi cepat (fast charging) berarus DC dengan kapasitas 50 kw hanya sekitar 60 menit. Nissan Leaf kini dijual dengan harga Rp 738 juta dari sebelumnya Rp 651 juta.
Selain mengenalkan dua mobil elektrifikasi itu, Nissan juga menghadirkan mobil berbentuk SUV besar bernama Nissan Terra VL 2.5 4x4. Ini adalah perubahan dari keluaran sebelumnya di tahun 2018 silam. Perwajahannya hanya berubah sedikit. Formasi gril menjadi lebih simpel dengan garis-garis vertikal. Selain itu, dekorasi krom yang ”membingkai” lampu kabut di bagian bemper juga sedikit berbeda.
Lampu utamanya telah menggunakan LED quad projector yang dijamin lebih tajam. Bagian interior Terra bertema warna hitam-merah hati (burgundy) dengan balutan menyerupai kulit di bagian dasbor. Kaca spion dalam masih memanfaatkan kamera belakang, juga pandangan 360 derajat yang terpancar di monitor informasi. Rem parkir kini menggunakan tuas kecil yang bisa ditarik dengan satu jari saja.
Di sisi kenyamanan, mobil bongsor yang digadang-gadang sebagai pesaing Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport ini telah menyediakan pengisi daya ponsel nirkabel. Kualitas audio ditopang pelantang premium keluaran Bose.
Kesan pertama kektika pertama kali mencoba mobil ini adalah dimensinya yang besar dan posisi duduknya yang tinggi. Posisi duduk ini bisa disesuaikan secara elektrik. Sementara posisi setir hanya bisa disesuaikan naik-turun saja, tidak maju-mundur. Agak sulit mencari posisi menyetir yang ideal.
Lingkar setir itu terasa mantap digenggam. Dalam kecepatan lambat, terutama ketika baru bergerak, setir terasa berat diputar. Namun, lama-kelamaan kesan berat itu meluntur dengan sendirinya.
Mobil ini menggunakan mesin diesel dilengkapi turbo berkapasitas 2.5 liter. Tenaga puncak yang bisa diraih adalah 188 HP dengan torsi maksimum 450 Nm. Torsi sebesar itu bakal terasa bermanfaat ketika melibas medan berat seperti tanah basah, bahkan tanjakan berlumpur.
Nissan Terra model terkini tersebut pernah dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu. Namun, saat itu, spesifikasi dan harganya belum diungkap mendetail. Pada acara temu media yang lalu, pihak NMDI juga belum memastikan harganya, tetapi memberi kisaran antara Rp 725 juta dan Rp 745 juta. ”Harga pastinya kami umumkan nanti ketika peluncuran resmi,” kata Julian Olmon, Head of Marketing-Communication PT NMDI. (HEI)