Stargazer adalah mobil yang secara spesifik didesain untuk pasar Indonesia. Kami pun memahami dengan jelas para konsumen di sini benar-benar menyukai desain eksterior yang ekspresif.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·4 menit baca
Di sela-sela peluncuran resmi Hyundai Stargazer pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show di ICE BSD City, 11 Agustus 2022, Kompas mendapat kesempatan mewawancara khusus Head of Hyundai Design Center Sang Yup Lee. Kami berbincang banyak tentang LMPV baru Hyundai ini.
Bisa diceritakan apa filosofi desain dari Hyundai Stargazer ini?
Kami memulai proyek ini sekitar empat tahun lalu. Kami benar-benar melakukan studi terhadap pasar MPV di Indonesia ini. Untuk mengetahui apa yang bisa kami berikan.
Stargazer adalah mobil yang secara spesifik didesain untuk pasar Indonesia. Kami pun memahami dengan jelas para konsumen di sini benar-benar menyukai desain eksterior yang ekspresif. Itulah sebabnya kami menyematkan DRL (daytime running light) yang kami sebut seamless horizon dan benar-benar menonjol pada malam hari. Kemudian mobil ini memiliki volume ruang yang besar dengan konsep one round curve yang menciptakan ruang interior yang besar.
Interior ini sangat penting, khususnya di Indonesia. Ini karena kondisi lalu lintas sehari-hari dan waktu rata-rata yang dihabiskan orang di dalam mobil jauh lebih panjang daripada di negara lain. Jadi, kami ingin membuat ruang nyaman untuk ditinggali di dalam mobil.
Apa yang Anda dapatkan dari riset dan studi atas orang Indonesia itu?
Kami berdiskusi dengan banyak orang, khususnya para anggota keluarga, seperti apa penggunaan mobil mereka, mobil digunakan untuk keperluan apa saja, bagaimana Anda menggunakan mobil, dan berapa jam Anda menggunakan mobil. Dan juga musim hujan bisa sangat keras di Indonesia, jadi perhatian pada atap dan manajemen pergerakan air pada mobil menjadi perhatian sangat penting bagi kami.
Pada dasarnya, yang kami ingin lakukan adalah menciptakan ruang interior yang menjadi perluasan dari ruang tinggal Anda. Misalnya, Anda tinggal di sebuah apartemen dengan dua kamar, maka Stargazer memberikan kamar tambahan, kamar ketiga yang bergerak.
Dan, seperti yang sudah saya sampaikan, eksterior dengan one curve design. Kemudian kami mengambil DRL seamless horizon yang sebelumnya baru ada di Staria. Stargazer ini adalah mobil kedua yang dilengkapi DRL seamless horizon itu sebelum kami menerapkannya pada model-model lain mulai akhir tahun ini dan seterusnya.
Banyak merek yang membuat MPV dengan tampang SUV. Tetapi Hyundai mempertahankan bentuk MPV. Apa pertimbangannya?
Memang benar sedang ada tren MPV tradisional mengambil bentuk-bentuk SUV. Tetapi, pendekatan kami tidak melulu berdasarkan tren atau pada bentuk MPV tradisional. Kami memikirkan apa yang benar-benar menguntungkan bagi gaya hidup masyarakat Indonesia. Kami tahu orang menyukai wajah SUV, terutama di bagian depan, untuk memunculkan kesan kuat dan tangguh. Jadi okelah, kami memasang wajah yang sangat kuat, tetapi dengan bodi berbentuk membulat. Desain membulat dengan wajah yang kuat, yang belum pernah dilakukan siapa pun. Kalau kami sekadar melakukan apa yang orang lain buat, kami tidak akan punya peluang. Ini memang berisiko, tetapi tanpa risiko tidak akan ada penghargaan, kan?
Anda menyebut terinspirasi dari bentuk gunungan wayang. Bagian mana persisnya yang terinspirasi dari bentuk ini?
Pada polanya, bentuk lengkung (curve)-nya, warnanya, dan semuanya. Sesungguhnya kami mendapat banyak inspirasi yang kami terapkan. Dan, tentu saja filosofi Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu, itu yang membuat Indonesia begitu istimewa dibandingkan negara lain.
Apa saja tantangan utama saat mendesain Stargazer ini?
Kami ingin belajar lebih jauh soal konsumen di Indonesia. Kami menghabiskan waktu empat tahun untuk memahami konsumen Indonesia, dan ini hasil produk pertamanya. Tentu saja ini bukan akhir dari kehadiran kami di Indonesia. Ini baru permulaan. Ke depan, akan ada lebih banyak produk lagi yang secara spesifik memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Jadi, Stargazer ini hanyalah sebuah pembuka, pembuka babak baru di pasar Indonesia. Tentu saja kami sudah mempunyai Palisade, Staria, Ioniq 5, tapi mobil-mobil itu cukup mahal, bukan? Dengan kehadiran Stargazer, ini membuka profil pasar yang lebih luas. Semua orang suka Palisade dan Ioniq 5, tetapi bisakah kami memberi pilihan yang lebih luas, dengan harga yang lebih terjangkau, memiliki unsur value for money, tetapi masih memiliki sentuhan premium seperti Palisade dan Ioniq 5. Jadi, meskipun Stargazer ini menjadi mobil entry level, kami tetap ingin konsumen merasakan rasa premium di dalamnya. Di sinilah ambisi dan visi merek kami berada.
Seperti apa bahasa desain Hyundai secara kontemporer?
Seperti Anda lihat pada presentasi kami, kami menggunakan (filosofi) permainan catur. Saya bisa mengatakan, sekitar 90 persen pabrikan mobil menggunakan pendekatan boneka Rusia (boneka matryoshka). Mereka membuat mobil yang hampir sama bentuknya, tetapi berbeda-beda ukurannya. Tidak ada yang salah dengan itu karena mereka ingin menekankan konsistensi pesan dari mereknya. Bagi Hyundai, bukan itu yang ingin kami lakukan.
Ini karena gaya hidup konsumen itu berbeda-beda. Itu sebabnya kami melakukan pendekatan catur, dalam catur ada raja, ratu, menteri, kuda, yang bentuknya berbeda-beda, dan fungsinya juga berbeda-beda. Tetapi semuanya menyatu dalam satu tim. Inilah filosofi desain Hyundai.