Meski bukan suatu keniscayaan yang pasti, spesifikasi tertentu pada komputer yang tinggi diyakini dapat meningkatkan peluang kemenangan dalam bermain gim.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski bukan suatu keniscayaan yang pasti, spesifikasi tertentu pada komputer yang tinggi diyakini dapat meningkatkan peluang kemenangan dalam bermain gim. Hal ini seperti kecepatan refresh rate layar yang tinggi hingga kemampuan pendinginan sistem yang baik.
Selain persoalan prosesor dan kartu grafis yang jelas berpengaruh pada kemampuan komputasi, refresh rate layar monitor yang tinggi biasanya menjadi spesifikasi yang ditonjolkan dalam produk komputer gim. Hal ini karena memang dinilai berpengaruh langsung dalam pengalaman bermain gim.
Refresh rate mengacu pada seberapa cepat layar dapat menampilkan citra. Biasanya monitor komputer biasa berada pada kecepatan 60 hertz (Hz), yang artinya pergerakan konten pada layar diperbarui sebanyak 60 kali dalam satu detik. Layar yang dipasarkan sebagai layar untuk gaming biasanya lebih tinggi dari 60 Hz.
Angka refresh rate yang tinggi akan memberikan pengaruh positif yang signifikan, khususnya pada gim tembak-menembak atau shooter. Hal ini karena pergerakan lawan akan diperbarui lebih cepat sehingga pemain bisa bereaksi lebih awal.
”Kalau refresh rate 300 Hz, main gim FPS (first person shooter) bisa menembak duluan,” kata youtuber dan kreator konten gim Diwantara Anugrah Putra, atau biasa dikenal dengan Tara Arts, saat membahas performa laptop gim Acer Predator Helios 300 pada Kamis (29/4/2021) secara virtual. Predator Helios 300 memiliki refresh rate 300 Hz.
Saat ini, hampir seluruh laptop gim kelas atas yang dijual di Indonesia selalu memiliki refresh rate yang mencapai 4-5 kali dari standar 60 Hz. Lenovo Legion 7 memiliki refresh rate hingga 240 Hz. Jajaran laptop gim Asus ROG Strix Scar 15 dan HP Omen 15 pun memiliki refresh rate hingga 300 Hz.
Tara juga menilai, sistem pendinginan menjadi hal yang berpengaruh dalam bermain gim, tetapi jarang diperhatikan. Sebetulnya, jika suhu sistem komputer semakin panas, performa komputasi akan berkurang. Hasilnya, kelancaran gim menjadi tersendat.
Ini adalah yang disebut dengan thermal throttling, sebuah sistem manajemen tenaga dalam komputer untuk menjaga agar temperatur perangkat tidak terlalu panas.
Ketika mengolah gim yang berat, kartu pengolah grafis (graphics card) akan menghasilkan panas. Jika sistem pendingin sudah tidak mampu menjaga suhu tetap rendah, kartu grafis akan mulai mengurangi kemampuannya untuk mengurangi panas yang dihasilkan.
”Sebetulnya, kalau panas itu berpengaruh menjadi lag (tersendatnya) gim. Kalau komputer tetap bisa dingin, ya lag-nya berkurang; main gimnya tetap lancar,” kata Tara.
Kelancaran dalam bermain gim juga dapat didukung melalui fitur yang dimiliki oleh kartu grafis kelas atas. Kartu grafis kelas atas dari Nvidia, misalnya seri Geforce RTX 30s, memiliki kapabilitas Deep Learning Super Sampling (DLSS).
DLSS memungkinkan sistem kecerdasan buatan menambah jumlah resolusi gambar yang ditampilkan (upscaling). Jadi, untuk menampilkan resolusi 4K dengan DLSS, sebetulnya kartu grafis mengolah gambar pada resolusi yang lebih rendah. Hasilnya, gim dapat dijalankan dengan lebih lancar; ditandai dengan angka framerate yang lebih tinggi.
Consumer Lead Nvidia Indonesia Adrian Lesmono mengambil contoh, jika, misalnya, kartu grafis mengolah gambar suatu gim mentah atau native dengan resolusi 4K, gim dijalankan dengan framerate 28 bingkai per detik (frame per second/fps), maka dengan 4K hasil DLSS, framerate yang dihasilkan mencapai 73 fps.
”DLSS ini untuk me-render gambar, tetapi dengan power yang lebih sedikit,” kata Adrian.
Rival Nvidia, AMD, juga sedang mengembangkan memiliki fitur upscaling serupa DLSS pada kartu grafis kelas atasnya. Fitur ini bernama FidelityFX Super Resolution atau FSR.
Teknologi layar ponsel ke laptop
Sementara itu, raksasa elektronik Korea Selatan, Samsung, memperkenalkan jajaran terbaru laptop Galaxy Book pada Rabu (28/4/2021) tengah malam waktu Indonesia.
Untuk level flagship, Samsung merilis seri Galaxy Book Pro. Seri ini memiliki dua tipe laptop, Galaxy Book Pro dan Galaxy Book Pro 360. Sesuai namanya, Pro 360 adalah laptop convertible yang engselnya bisa dilipat penuh hingga menyerupai tablet.
Berbeda dengan barisan laptop gaming seri Predator dari Acer, ROG dari Asus, ataupun Omen dari HP, produktivitas, khususnya akurasi warna layar, tampaknya menjadi aspek yang lebih diutamakan Samsung pada seri Galaxy Book Pro ini.
Senior Product Manager Samsung Electronics America Danielle Moten mengatakan, Samsung berusaha memanfaatkan keunggulan teknologi layar yang dimiliki ke pasar komputer.
”Kami memiliki tawaran yang unik di pasar PC karena kami memiliki heritage kualitas layar yang tinggi,” kata Moten kepada Engadget.
Kedua laptop ini memiliki layar AMOLED, seperti yang digunakan pada barisan ponsel kelas atas Samsung, Galaxy S maupun Note. Kedua laptop ini, baik untuk ukuran layar 13 inci maupun 15 inci, memiliki resolusi 1.920 x 1.080 piksel.
Galaxy Book Pro ditawarkan dalam dua konfigurasi prosesor, yakni Intel i5 atau i7 generasi ke-11. Sementara Galaxy Book Pro 360 hanya memiliki satu konfigurasi prosesor, yakni Intel i7.