Pandemi, Pasar Komputer ”Gaming” Pecah Rekor di 2020
Konsumen global tampaknya melirik gim sebagai hiburan di tengah pandemi. Acer pun merilis paket penjualan khusus laptop gim hasil kolaborasi dengan modifikator ”sneakers” Never Too Lavish.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski sudah setahun lebih pandemi melanda dunia dan banyak negara mulai melonggarkan pembatasan mobilitas, minat masyarakat terhadap komputer guna bermain gim masih awet. Bahkan, pertumbuhan pada 2021 ini menjadi yang tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Hal ini pun terefleksikan di Indonesia. Product Manager Acer Indonesia Andreas Lesmana mengatakan bahwa secara umum seluruh jajaran produknya diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia.
”Namun, kalau harus menjawab yang paling banyak peminatnya, mungkin Acer Nitro 5,” kata Andreas di sela-sela peluncuran laptop gim Predator Helios 300 pada Rabu (21/4/2021) secara virtual. Nitro 5 adalah produk laptop gim yang dipasarkan kepada casual gamers.
Firma riset pasar IDC mencatat bahwa tahun 2020 mencatatkan rekor pertumbuhan tertinggi untuk pasar komputer dan monitor gim. Hal ini diyakini karena konsumen melirik gim sebagai cara mendapatkan hiburan di tengah pembatasan mobilitas yang digelar di sejumlah negara.
Dalam laporan yang diterbitkan pada akhir Maret 2021 ini, pengapalan komputer dan monitor gim tumbuh 26,8 persen pada 2020 year on year, dengan total pengapalan sebanyak 55 juta unit.
Data dari dua firma riset pasar teknologi lainnya, Gartner dan juga Canalys, yang dirilis pada pekan lalu menunjukkan bahwa pasar komputer mencatatkan pertumbuhan yang memecahkan rekor setidaknya dua dekade terakhir.
Gartner mencatat bahwa pertumbuhan kuartal I-2021 mencapai 32 persen dengan total pengapalan sebesar 69,9 juta unit. Menurut dia, ini adalah angka tertinggi sejak firma riset pasar asal Amerika Serikat tersebut mulai mencatat pertumbuhan industri komputer pada tahun 2000.
Research Director Gartner Mikako Kitagawa mengatakan, hal ini disebabkan kondisi pasar pada 2020 cenderung lemah akibat pandemi.
”Jika pada 2020 rantai pasok mengalir dengan lebih lancar, mungkin pertumbuhan pada 2021 tidak akan sedrastis ini,” kata Kitagawa melalui keterangan tertulis.
Kitagawa memperkirakan tren tingginya minat masyarakat terhadap komputer akan masih awet pada 2021.
Canalys bahkan menghitung ada peningkatan hingga 55 persen dibandingkan dengan kuartal I-2020. Analis Canalys Ishan Dutt bahkan memperkirakan pada 2021 ini pasar komputer terjerat rendahnya suplai komponen dibandingkan dengan permintaan.
”Ini bisa menjadi wake up call untuk beberapa pemerintah di dunia untuk berinvestasi di industri manufaktur semikonduktor,” kata Dutt.
Data dari Gartner dan Canalys menunjukkan, lima pemain besar komputer di dunia tidak mengalami perubahan antara tahun 2020 dan 2021. Lima posisi terbesar ini diisi oleh Lenovo, HP, Dell, lalu Apple dan Acer.
”Sneaker” eksklusif
Acer yang menurut firma riset pasa IDC menjadi vendor komputer terbesar kedua di Indonesia juga terus memperkenalkan laptop gim untuk meramaikan pasar komputer di Indonesia.
Terbaru, merek asal Taiwan ini meluncurkan konfigurasi terbaru laptop gim Predator Helios 300 ke Indonesia pada Rabu (21/4/2021). Pembaruan dibandingkan dengan versi sebelumnya adalah keberadaan kartu grafis RTX 3070 dan panel layar dengan refresh rate 300 hertz (Hz).
Sebagai promosi, Acer Indonesia menjalin kerja sama dengan studio desain Indonesia yang terkenal dengan modifikasi sneakers-nya, yakni Never Too Lavish.
Pendiri Never Too Lavish Bernhard Suryaningrat mengatakan, karya seninya pada sneakers kali ini menggunakan salah satu fitur laptop Predator Helio 300 sebagai inspirasi. Fitur tersebut adalah kipas pendingin AeroBlade 3D Fan.
”Cooling system di laptop ini cukup spesial. Sebagai desainer, seharian di depan laptop ini enggak pernah nge-lag dan enggak pernah panas,” kata Bernhard.
Head of Marketing Acer Indonesia Fransisca Maya mengatakan, program kolaborasi dengan Never Too Lavish ini adalah edisi kedua dari program ”#PredatorIndoPride”.
Pada edisi pertama, Acer Indonesia bekerja sama dengan seniman visual Darbotz untuk melukis punggung laptop Predator Helio 300. Fransisca mengatakan, ada antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap produk spesial semacam ini.
”Kesuksesan #PredatorIndoPride ini menunjukkan adanya antusiasme masyarakat terhadap kreator kita. Kami akan terus menjalin kerja sama dengan kreator Indonesia lainnya,” kata Fransisca.
Secara umum, Predator Helio 300 ini menggunakan prosesor Intel i7-10870; RAM expendable 16 GB DDR 4; penyimpanan SSD 512 GB; kartu grafis RTX 3070; layar 15,6 inci 300 Hz, Windows 10 Home, serta gratis Microsoft Office Home Student 2019.
Paket pembelian laptop ini termasuk sneakers Never Too Lavish diberi harga sebesar Rp 28.499.000. Dalam acara disebutkan bahwa hanya ada 10 pasang sneakers ini yang tersedia.