Pilihan Ekonomis Mazda CX-3 Diluncurkan di Tanah Air
Menutup triwulan pertama tahun 2021, PT Eurokars Motor Indonesia sebagai distributor resmi merek Mazda di Indonesia menambah lagi katalog mobil mereka. Mazda CX-3 dengan mesin 1.5 L resmi diluncurkan.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Menutup triwulan pertama tahun 2021, PT Eurokars Motor Indonesia sebagai distributor resmi merek Mazda di Indonesia menambah lagi katalog mobil mereka. Kali ini yang didatangkan adalah varian baru dari jenis SUV kompak Mazda CX-3. Kapasitas mesin lebih kecil sehingga harganya relatif terjangkau.
Nama lengkap mobil baru itu adalah New Mazda CX-3 Sport 1.5 L. Terlihat dari namanya, mobil ini mengusung mesin berkapasitas sekitar 1,5 liter atau tepatnya 1.496 cc. Di atas kertas, mesin empat silinder segaris Skyactiv-G ini mengeluarkan tenaga maksimal 111 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dengan torsi maksimal 144 Nm pada 4.000 rpm. Ini adalah mesin yang juga dipakai di Mazda 2.
CX-3 dipasarkan di Indonesia sejak 2017 dengan kapasitas mesin 2.000 cc. Ketika itu, CX-3 dijual dengan harga Rp 388 juta (on the road, Jakarta) untuk trim Touring (Kompas, 27/4/2017). Empat tahun berselang, CX-3 versi teranyar didatangkan lagi langsung dari Jepang dengan kapasitas mesin lebih kecil.
Perubahan kapasitas mesin ini membuat harga CX-3 kini lebih murah dibandingkan pendahulunya, yaitu Rp 339,9 juta (on the road, Jakarta) untuk warna putih dan hitam. Namun, kalau menginginkan tiga warna jagoan (polymetal grey metallic, machine grey metallic, dan soul red crystal metallic), pembeli harus menambah Rp 4 juta lagi.
”CX-3 yang baru ini bukan downgrade dari versi 2.000 cc. Dua-duanya masih ada. Jadi, ini adalah memperluas pasar, memberikan pilihan untuk customer. Ada orang yang suka dengan CC kecil, ada juga yang suka dengan seri top of the line,” kata Fedy Dwi Parileksono, Public Relations Head PT EMI, Senin (29/3/2021), pada konferensi virtual peluncuran mobil ini.
Erik Pascanugraha, Grand Manager Operations PT EMI, memerinci, CX-3 terbaru ini diposisikan sebagai entry level mobil-mobil seri CX Mazda atau jenis SUV. ”Kami menawarkan ini (CX-3 1.5 L) untuk orang yang ingin mencoba seri CX Mazda sebagai mobil pertama mereka,” kata Erik. Di tipe SUV ini, Mazda juga punya CX-5 dan CX-9 yang seri barunya meluncur pertengahan Maret lalu.
Kehadiran CX-3 1.5 L ini menambah persaingan mobil SUV berukuran kompak hingga sedang yang kian marak di Tanah Air. ”Dengan keunggulan teknologi Skyactiv, kami optimistis bisa bersaing di segmen yang menjanjikan ini. Meski kapasitas mesin lebih kecil, pengguna tetap bisa merasakan kesenangan berkendara yang sporty dan dinamis khas Mazda,” kata Ricky Thio, Managing Director PT EMI.
Optimisme itu disokong sejumlah kelebihan. Kapasitas mesin yang kecil dipercaya mengurangi konsumsi bahan bakar. Terkait dengan itu, mesin Skyactiv-G ini disarankan menggunakan bahan bakar bensin beroktan minimum 91. Daya dari mesin tersalur melalui transmisi otomatis enam percepatan ke roda depan, tak berbeda dengan seri Mazda lainnya.
Dari luar, nyaris tak ada yang membedakan CX-3 bermesin 1.500 cc dengan 2.000 cc. Keduanya sama-sama memakai velg berukuran 18 inci. Istimewanya, versi 1.500 cc bisa dipilih dengan kelir unggulan polymetal grey—pertama kali digunakan di Mazda 3 itu. Bentuk huruf sebagai emblem di sisi belakang juga menggunakan desain terkini.
Di bagian interior, jok CX-3 versi 1.500 cc dilapisi material kain (fabric) dikombinasikan dengan kulit imitasi (leatherette). Material leatherette itu juga melapisi dashboard dan penutup konsol yang berfungsi sebagai dudukan tangan pengemudi.
Jok depan mobil ini disebut telah menggunakan konstruksi terbaru dalam cakupan rancangan Mazda 7-G. ”Struktur terbaru ini bisa mengurangi keletihan berkendara jarak jauh,” kata Kenny Wala, Product Planner PT EMI. Posisi menyetir yang pas dimudahkan dengan pengaturan roda kemudi yang bisa naik dan turun, ataupun maju dan mundur. Namun, pengaturan joknya belum elektrik.
Fitur infotainment mobil ini memungkinkan penggunanya memanfaatkan koneksi nirkabel Apple CarPlay. Hanya saja, sistem tata suaranya belum memakai pelantang keluaran Bose layaknya jenis Mazda lain. Meredupkan pantulan cahaya dari spion tengah masih pakai kenop manual. Pengoperasian lampu utama dan wiper pun belum otomatis—hanya jedanya bisa diatur sesuai kebutuhan.
Meski tergolong entry level, fitur di CX-3 1.5 L ini terbilang unggul dibandingkan kompetitornya. Mobil ini punya head up display yang menyuguhkan informasi terpenting performa kendaraan. Ada pula fitur i-stop yang akan otomatis mematikan mesin ketika mobil berhenti. Pintu mobil juga bisa otomatis terkunci ketika pemegang kunci menjauh dari mobil.
Dari aspek keamanan, mobil akan mendeteksi keberadaan kendaraan lain di titik buta ketika mengaktifkan lampu sein. Demikian halnya ketika pengemudi hendak mundur dari titik parkir. Sensor akan aktif memberi tahu pengemudi ketika ada obyek lain di dekat mobil. Keselamatan pengendara dan pengemudi ditopang oleh kantong udara (airbag) di enam lokasi—termasuk dari sisi samping (curtain airbag).
Dengan segala kelebihan itu, Mazda mematok target mampu menjual 200 unit CX-3 1.5 L setiap bulannya di pasar nasional. Ketika diluncurkan, mobil ini sudah tersedia di Jakarta dan Surabaya. ”Untuk pasar Surabaya, harga jual on the road Rp 356 juta dengan target penjualan 20 unit per bulan,” kata Deddy Kurniawan Saputro, Head of Sales PT EMI.
Meski mendatangkan CX-3 bermesin kecil, Mazda tetap menyediakan pilihan CX-3 bermesin 2.000 cc. Tak tanggung-tanggung, trim yang diluncurkan adalah yang tertingi, yaitu kelas Pro. Harganya tentu saja lebih mahal, yaitu Rp 454,4 juta (on the road, Jakarta).
Jenis bernama lengkap New Mazda CX-3 Pro 2.0 L ini adalah satu-satunya seri CX-3 yang punya sunroof. Material di joknya berlapis kulit nappa seluruhnya. Pengaturan jok juga elektrik. Penggunaan lampu utama dan wiper terjadi otomatis. Intinya, kepraktisan di versi tertinggi ini melengkapi kekurangan di versi 1.500 cc.