Keselamatan Berkendara Truk dan Bus Jadi Bahasan Utama di GIICOMVEC
Teknologi kendaraan komersial semakin canggih. Acapkali, perilaku berkendara mengabaikan pentingnya keselamatan. GIICOMVEC ingin menjadi salah satu cara efektif membangun kesadaraan berkendara bus maupun truk yang aman,
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kecelakaan kendaraan komersial yang merenggut korban jiwa serta luka berat dan luka ringan selalu menjadi keprihatinan bersama. Kerugian besar dari kecelakaan semacam itu seharusnya dapat dikurangi, salah satunya dengan mengupas fakta-fakta dari sisi kendaraan dan tips mengendarai truk dan bus.
”Faktor safety atau keamanan berkendara belakangan ini menjadi isu sangat penting. Karena itulah, isu ini dipandang serius dan perlu diangkat menjadi pembahasan komprehensif pada pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) II yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), 5-8 Maret 2020 mendatang,” kata Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Selama ini, kata Nangoi, faktor keamanan kerap diabaikan. Hal itu terjadi pertama-tama karena perilaku yang mengubah dimensi kendaraan menjadi over dimension dan seenaknya membuat daya angkut berlebihan atau overload.
”Transportasi adalah cermin kebudayaan bangsa. Over dimesion dan overload adalah cermin peradaban kita yang masih saja mengejar keuntungan semata dan mengabaikan keselamatan diri dan orang lain sesama pengguna jalan. Ini harus dibenahi,” ujar Nangoi.
Berbagai diskusi dan pembahasan menyangkut keselamatan berkendara bakal menjadi sajian menarik di sela-sela pameran kendaraan komersial yang digelar setiap dua tahun sekali ini. Dalam program pameran ini, penyelenggara akan mengadakan talk show dalam tiga hari pertama dengan tema ”Fakta di Balik Kasus Rem Blong dan Safety Driving Trucks”. Tak ketinggalan pula tema lain yang lebih kekinian ”Digitalisasi Bisnis Proses=Optimalisasi Bisnis”. Fokus GIICOMVEC akan menjadi the best show for road and urban transportation solution.
Ketua Penyelenggara GIICOMVEC Rizwan Alamsjah mengatakan, pameran ini menghadirkan sesuatu yang lebih komprehensif. Pengunjung akan menemukan solusi atas kebutuhan bisnis mereka di tempat ini. Mulai dari kebutuhan komersial, karoseri yang dapat membuat khusus bodi kendaraan, hingga aksesori yang dibutuhkan untuk kegiatan bisnis.
Terlebih, GIICOMVEC 2020 juga sudah mendapatkan dukungan dari beberapa asosiasi terkait industri kendaraan komersial Indonesia, seperti Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), dan Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI).
”Kami ini menjadikan GIICOMVEC sebagai ajang yang komprehensif. Tidak hanya memamerkan produk yang terkini dari industri kendaraan komersial, tetapi juga sebagai ajang bertemunya pelaku bisnis kendaraan komersial, karoseri, pengusaha truk, logistik, dan lainnya,” ujar Rizwan.
Dalam penyelenggaraan kali ini, panitia memastikan kehadiran 36 merek kendaraan. Pesertanya berasal dari agen pemegang merek (APM), seperti Daihatsu, DFSK, FAW, Hino, Isuzu, Mercedez-Benz, Mitsubishi Fuso, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, UD Trucks, dan United Tractors.
Ada pula industri pendukung, seperti Adi Putro dari industri karoseri dan Alcoa Wheels, Aspira, Astra, Otoparts, Blackvue, BRQ, GS Astra, Himawan Putra, Incoe, MRF Tyres, PanaOil, Techindotama, Topy, Trubo Engineering, Wintor, yang mewakili industri pendukung otomotif Indonesia, seperti suku cadang, aksesori dan fitur teknologi.
Dalam salah satu programnya, pameran kali ini juga menyiapkan area demo bus dan truk. Nantinya, pengunjung diberikan kesempatan mencoba langsung kemampuan dan sensasi berkendara di balik kemudi beragam kendaraan komersial di area demo melalui uji berkendara (test drive). Hal ini disiapkan karena pengusaha bus atau truk biasanya mengajak pengemudi untuk melihat secara langsung kecanggihan dari kendaraan yang diminati itu.
Gaikindo mengharapkan sosialisasi yang dilakukan pada pameran GIICOMVEC 2020 ini membuat pengusaha lebih menyadari pentingnya menjaga dan memastikan tersedianya berbagai alat keselamatan dalam angkutan niaga bisnisnya.
Menurut Nangoi, kepedulian dan kepatuhan akan hal tersebut akan dapat mengurangi angka kecelakaan kendaraan komersial di Indonesia.