Karoseri Pembuat Kendaraan "ODOL" Merugikan Negara
TANGERANG, KOMPAS – Pembangunan infrastruktur jalan yang semakin gencar dilakukan pemerintahan saat ini tidak akan ada artinya tanpa diikuti pembenahan kendaraan angkutan, baik kendaraan pengangkut barang maupun orang. Dimensi kendaraan yang berlebihan atau kerap disebut over dimension and overload (ODOL) perlahan namun pasti berpotensi merusak badan jalan dan merugikan negara.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan Sigit Irfansyah mengatakan, berdasarkan kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terjadi kerugian negara yang sangat besar akibat kendaraan yang kelebihan dimensi dan muatan, terutama dari sisi pemeliharaan jalan.
“Bayangkan saja, ada dana mubazir, karena ada pemeliharaan jalan yang tidak seharusnya mencapai sekitar Rp 3 triliun-Rp 4 triliun per tahun,” kata Sigit dalam acara sosialisasi Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) kendaraan bermotor di booth Isuzu pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (25/7/2019).
Kementerian Perhubungan mengapresiasi langkah Isuzu Indonesia yang aktif mengampanyekan pentingnya kepatuhan perusahaan karoseri. Sebagai mitra, Isuzu mendorong terlaksananya aturan dalam membuat aplikasi karoseri sesuai tipe dan dimensi kendaraan, terutama dalam kepatuhan memperoleh SRUT dari pemerintah.
Program sosialisasi SRUT ini menghadirkan Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily, General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril, dan jajaran manajemen Isuzu lainnya. Juga, sejumlah perwakilan dari perusahaan karoseri mitra Isuzu.
Menurut Sigit, langkah positif ini memastikan kendaraan yang dibuat Isuzu sudah memiliki semua kesesuaian rancang bangun, sehingga memudahkan penerbitan SRUT.
Sigit menjelaskan, SRUT dikeluarkan setelah adanya kunjungan fisik ke kendaraan. Jadi, setiap kendaraan yang memiliki SRUT, pasti ukurannya sesuai rancang bangun dan tipenya. SRUT merupakan salah satu cara Kemhub mengatur lalu lintas dan angkutan jalan.
Setiap kendaraan yang memiliki SRUT, pasti ukurannya sesuai rancang bangun dan tipenya. SRUT merupakan salah satu cara Kemhub mengatur lalu lintas dan angkutan jalan.
Hal itu merupakan bagian dari sistem transportasi nasional yang harus dikembangkan potensinya, sekaligus perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu-lintas dan angkutan jalan, sehingga benar-benar dapat mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah. Kemhub melakukan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dengan pelaksanaan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.
Registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2012 Tentang Kendaraan. Setiap kendaraan bermotor harus diterapkan uji tipe fisik kendaraan bermotor atau penelitian terhadap rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor, kereta gandeng, atau kereta tempelan sebelum kendaraan bermotor dibuat atau dirakit. Dengan adanya uji tipe ini, maka setiap pembeli kendaraan berhak mendapatkan SRUT.
“Tanpa adanya SRUT, maka Polri tidak akan mengeluarkan STNK,” tegas Sigit dalam sambutannya.
Belum masif
Program sosialisasi SRUT sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 2016. Namun, pelaksanaannya belum masif, sehingga masih saja terdapat karoseri-karoseri “nakal” yang bisa memproduksi kendaraan angkutan dengan kelebihan dimensi. Di samping itu, infrastruktur di Kemhub belum menguat.
Sejak tahun 2018, kata Sigit, langkah sosialisasi program ini semakin ditingkatkan. Sosialisasi yang masif tentang SRUT ini sebagai upaya menekan terjadinya kendaraan yang kelebihan dimensi dan kelebihan muatan.
Selain kerugian negara, SRUT sesungguhnya juga dapat menekan angka kecelakaan di jalan. Kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan berlebih, juga rentan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Belum lagi adanya kemacetan akibat laju kendaraan menjadi lamban karena kelebihan muatan.
Kendaraan yang melebihi dimensi dan muatan berlebih, juga rentan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Belum lagi adanya kemacetan akibat laju kendaraan menjadi lamban karena kelebihan muatan.
Attias Asril menuturkan, SRUT boleh dibilang sebagai “akta kelahiran” kendaraan. Untuk mendukung program pemerintah agar setiap kendaraan bermotor laik jalan, maka Isuzu selalu memastikan produk-produk kendaraannya memiliki SRUT. Begitu pula untuk kendaraan yang menggunakan aplikasi yang dibuat perusahaan karoseri.
Dimulai sejak 2015, kata Attias, Isuzu memiliki program sertifikasi karoseri. Saat ini, Isuzu sudah melakukan sertifikasi terhadap 41 karoseri sesuai standar Isuzu dengan jumlah 275 Surat Keputusan Sertifikasi Rancang Bangun (SKRB).
“Jadi, pelanggan bisa mendapatkan banyak pilihan aplikasi atau bodi dari karoseri-karoseri terpilih dengan kualitas yang terjaga dan tertib administrasi,” ujar Attias.
Bermitra
Dalam satu tahun belakangan ini, Isuzu juga secara aktif menyosialisasikan ke seluruh dealer Isuzu agar bermitra dengan perusahaan-perusahaan karoseri yang memiliki rancang bangun dan pemenuhan ketentuan yang ada.
Sementara itu, perusahaan karoseri mengaku diuntungkan dengan langkah pemerintah yang mulai ketat menekan over dimension over load (ODOL). Sebab, hal itu tentu akan menambah kuantitas pesanan aplikasi dari Agen Pemegang Merek ke perusahaan karoseri.
“Yang selama ini cukup satu unit, kini pesanan menjadi dua unit, karena dimensinya diawasi ketat. Pada prinsipnya, kami mematuhi apa yang ditentukan pemerintah,” kata Direktur Marketing PT Sukses Tunggal Mandiri (STM) Eko Aryo.
PT STM merupakan satu dari 51 perusahaan karoseri mitra Isuzu yang memperoleh penghargaan karoseri terbaik. Eko menjelaskan, pihaknya memiliki kapasitas produksi khusus aplikasi truk penumpah (dump truck)sekitar 600 unit per bulan. Namun, dengan kondisi perekonomian saat ini, baru terserap sekitar 300 unit per bulan. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen dari Isuzu.
Sementara itu, pemilik perusahaan karoseri PT Sumber Karya Abadi (SKA) Agustin Vitasari mengatakan, pengurusan SRUT selama ini sudah berjalan baik dan lancar. Dengan pemberlakuan SRUT online mulai 1 Januari 2020, pengurusannya akan semakin cepat.
“Selama ini mengurus SRUT tidak lebih dari sebulan, karena cetaknya masih harus ke Jakarta. Tahun depan, bisa cetak sendiri jadi bisa lebih cepat,” ujar Vita.
Perusahaan karoseri ini mengerjakan sekitar 150-200 unit kendaraan per bulan. Dari jumlah itu, sekitar 60 persennya merupakan produk Isuzu. Jenis pekerjaannya bermacam-macam, dari memproduksi model tangki, boks, hingga mikrobus, karena Isuzu mempunyai banyak produk yang cocok untuk berbagai macam usaha. Sekarang, karoseri ini sedang banyak mengerjakan kendaraan untuk wilayah Indonesia bagian timur.
David Jethrokusumo dari Karoseri Adi Putro mengatakan, langkah pengurusan SKRB semakin dipermudah, sehingga menguntungkan pelanggan. Karoseri yang sudah memiliki SKRB tidak lagi terpengaruh dengan merek kendaraannya.
“Seharusnya, tren pasar karoseri positif. Infrastruktur jalan yang sudah dibangun gede-gedean seharusnya membuat perusahaan-perusahaan karoseri optimistis. Selama ini, Adi Putro berani menjamin produksinya tidak melanggar SKRB,” kata David.
Menurut David, program kemudahaan memperoleh SRUT perlu disambut positif untuk sama-sama merasakan keadilan. Mereka yang masih nakal-nakal semestinya segera ditindak. Memang, dampaknya apabila karoseri tidak mau melanggar sedikit menyangkut dimensi, orderan akan hilang. Padahal, dengan mematuhi SKRB, faktor keselamatan ikut diutamakan oleh karoseri untuk para pelanggannya.