DFSK Glory E3 Mengincar Pasar Masa Depan di Indonesia
Mobil SUV bertenaga listrik murni, DFSK Glory E3, baru diluncurkan di Shanghai Auto Show 2019 beberapa bulan lalu. Namun, mobil ini sudah ditampilkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, 18-28 Juli 2019, sebagai bentuk keseriusan dalam mengincar pasar mobil listrik di Indonesia.
Oleh
Dahono Fitrianto
·3 menit baca
Mobil SUV bertenaga listrik murni, DFSK Glory E3, baru diluncurkan di Shanghai Auto Show 2019 beberapa bulan lalu. Namun, mobil ini sudah ditampilkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, 18-28 Juli 2019, sebagai bentuk keseriusan dalam mengincar pasar mobil listrik di Indonesia.
”Indonesia menjadi negara pertama tempat kami menampilkan mobil ini di luar China. Kami siapkan yang terbaik bagi pasar Indonesia,” tutur Major Qin, Head of Marketing Team PT Sokonindo Automobile, agen pemegang merek DFSK (Dongfeng Sokon) di Indonesia, pada acara diskusi dengan media di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Selasa (23/7/2019).
Di tanah kelahirannya di China, mobil ini dikenal dengan nama Dongfeng Fengguang E3. Di GIIAS 2019, mobil ini cukup menarik perhatian pengunjung karena diletakkan di bagian depan booth DFSK dan diberi tulisan mencolok ”Mobil Listrik Glory E3”.
Glory E3 adalah sebuah crossover SUV berkapasitas lima tempat duduk. Bagian depannya mengadopsi desain gril yang mirip dengan pendahulunya di Indonesia, yakni DFSK Glory 560. Mobil ini memiliki dimensi kompak, yakni panjang 4,385 meter; lebar 1,850 meter; tinggi 1,650 meter; dan jarak sumbu roda 2,655 meter, serta jarak ke tanah (ground clearance) 18 sentimeter.
Tampilan interiornya sangat modern, dengan desain dasbor yang bersih dan simpel. Yang menarik, tuas transmisi Glory E3 ini sudah mengadopsi tuas putar, seperti yang lazim ditemukan pada mobil-mobil produksi kelompok Jaguar Land Rover.
Menurut Sun Song, Head of Product Division PT Sokonindo Automobile, E3 sudah menggunakan perangkat lunak Lin OS 4.0 yang memungkinkan perintah suara (voice command) dan layar monitor berukuran 10,25 inci. Mobil sudah dilengkapi enam kantong udara dan fitur keselamatan aktif modern, seperti forward collision warning (FCW), lane departure warning (LDW), hill start assist (HSA), dan hill descent control (HDC).
Namun, yang paling menarik perhatian dari Glory E3 adalah fakta bahwa ini adalah mobil bertenaga listrik murni alias battery electric vehicle (BEV).
Motor penggeraknya menggunakan permanent magnet synchronous motor yang ditenagai baterai berkapasitas 52,56 kWh. Tenaga yang dikeluarkan motor ini adalah 120 kilowatt (kW) atau sekitar 161 HP, dengan torsi maksimum 300 Nm.
Saat diterjemahkan dalam akselerasi mobil, pihak DFSK mengklaim akselerasi 0-50 km per jam dalam 3,9 detik. Dalam kondisi baterai penuh, jarak tempuh mobil diklaim mencapai 405 kilometer!
Baterai mobil juga bisa dicas dengan dua metode, yakni fast charging dalam 30 menit (dari kapasitas baterai 20 persen menjadi 80 persen), atau slow charging dengan jaringan listrik standar di rumah selama delapan jam.
Major Qin menegaskan, mobil ini bukan mobil konsep, melainkan mobil yang sudah dipasarkan di China. ”Mobil ini bahkan sudah menjadi armada taksi di Chongqing, tempat markas besar kami berada,” ujarnya.
Saat ditanya apakah mobil ini juga akan dipasarkan di Indonesia, Qin menyebutkan, saat ini masih dalam tahap studi, termasuk menunggu keluarnya regulasi pemerintah terkait dengan mobil listrik. ”Yang jelas, kami sangat excited untuk menunggu regulasi Pemerintah Indonesia, dan Glory E3 ini bukan mobil konsep, melainkan masa depan DFSK di Indonesia,” tandas Qin.