FotografiFoto CeritaTerus Berisik dari Panggung...
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (
Bebas Akses

Terus Berisik dari Panggung Musik

Melalui lagu-lagu yang menggambarkan realitas, mereka bersuara dengan musik.

Oleh
RADITYA MAHENDRA YASA
· 2 menit baca

Pesan-pesan soal peristiwa kemanusiaan, lingkungan, dan betapa korupnya negara ini terselip dari atas panggung yang bertajuk September Hitam. Melalui lagu-lagu yang menggambarkan realitas itu, mereka terus berisik dan menyuarakannya dengan musik.

Pentas musik yang juga menjadi ruang untuk berorasi menyampaikan keresahan di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Pentas musik yang juga menjadi ruang untuk berorasi menyampaikan keresahan di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Lokasi pentas di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, diumumkan secara mendadak oleh Kamisan Semarang yang merupakan salah satu inisiator acara. Pengumuman itu disampaikan lewat akun media sosial milik Kamisan Semarang pada dua hari menjelang konser. Mepetnya penentuan tempat tersebut juga terkait izin dan keamanan pelaksanaan acara. Pasalnya acara itu dihadiri oleh beberapa grup band, antara lain Women in Bloom, Kaukab, Sukatani, dan Majelis Lidah Berduri.

Tepat pukul 21.30 WIB, penonton yang mayoritas berpakaian hitam sudah memadati bibir panggung. Video mapping karya Rumah Merdeka Pati menyorot di atas panggung dengan visual warna merah bertuliskan ”Kumpul Kekuatan” sebagai penanda sambutan Band Sukatani saat akan naik panggung, Sabtu (20/9/2025).

Sambutan penonton saat Band Sukatani memeriahkan acara musik September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Sambutan penonton saat Band Sukatani memeriahkan acara musik September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Malam itu, band berasal dari Purbalingga yang sempat mencuat dengan lagunya berjudul ”Bayar Bayar Bayar” seolah menyuntikkan energi bagi penontonnya. Sang vokalis, Twister Angel, beberapa kali menyampaikan pesan kritik sosial yang terjadi saat jeda pentasnya. Apalagi pengalaman pescapenangkapan mereka di Banyuwangi.

Raungan gitar dari Alectroguy yang bertempo cepat khas punk memanaskan atmosfer dengan beberapa penonton meloncat dari atas panggung untuk moshing. Gerakan ekspresif goyangan pogo dan benturan tubuh yang menyalakan api kebersamaan di tengah nyanyian.

Band Sukatani pentas dalam acara September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Band Sukatani pentas dalam acara September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

<i>Moshing</i> antarpenonton saat larut dalam suasana pementasan Sukatani di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Moshing antarpenonton saat larut dalam suasana pementasan Sukatani di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Alectroguy, gitaris Sukatani, yang larut dalam euforia konser September Hitam dengan turut <i>moshing</i> di antara penonton di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Alectroguy, gitaris Sukatani, yang larut dalam euforia konser September Hitam dengan turut moshing di antara penonton di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Sementara itu, saat jeda sebuah maklumat dibacakan Adetya Pramandira dari komunitas Bara Puan. Di tengah sorak-sorai penonton, orasi singkat tentang perlawanan terhadap segala bentuk ketidakadilan digemakan. Panggung malam itu bukan sebatas tontonan, melainkan bentuk suara nyaring kegelisahan anak muda.

Dari atas panggung lampu sorot mulai menerangi aksi personel Majelis Lidah Berduri sebagai band penutup. Di sela-sela pementasan, sang vokalis Ugoran Prasad mengingatkan penonton yang hadir agar tidak melupakan beberapa peristiwa kelam HAM hingga unjuk rasa pada akhir Agustus lalu.

Bayangan penonton saat menikmati konser musik September Hitam dengan turut menari dan bernyanyi di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Bayangan penonton saat menikmati konser musik September Hitam dengan turut menari dan bernyanyi di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Tangan penonton saat menyambut band idola mereka yang tampil, antara lain Sukatani dan Majelis Lidah Berduri, di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Tangan penonton saat menyambut band idola mereka yang tampil, antara lain Sukatani dan Majelis Lidah Berduri, di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Kaki penonton saat <i>moshing</i> yang turut memanaskan pentas Band Majelis Lidah Berduri pada acara musik September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Kaki penonton saat moshing yang turut memanaskan pentas Band Majelis Lidah Berduri pada acara musik September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Tanpa henti tayangan video mapping silih berganti menampilkan wajah Salim Kancil, Munir, Widji Tukul, Marsinah, dan Gamma. Seni visual digital karya Anton dan Thoif hadir sebagai wujud solidaritas antarseniman yang tidak surut mendengungkan beragam isu, salah satunya, pada panggung musik.

Penampilan Majelis Lidah Berduri saat konser dengan tajuk September Hitam yang mengenang banyak peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Penampilan Majelis Lidah Berduri saat konser dengan tajuk September Hitam yang mengenang banyak peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Band Majelis Lidah Berduri saat pentas dalam acara musik September Hitam dengan latar belakang <i>video mapping</i> wajah Marsinah, Munir, dan Widji Tukul di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Band Majelis Lidah Berduri saat pentas dalam acara musik September Hitam dengan latar belakang video mapping wajah Marsinah, Munir, dan Widji Tukul di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Panggung September Gelap dari penampilan beberapa band itu merangkum situasi sekarang dengan benang merah menjaga ingatan soal kekerasan dan HAM. Selain itu, juga bersuara tentang pejabat korup dan melawan oligarki. Perlawanan yang tidak pernah surut melalui jalur berisik suara di atas panggung kesenian.

Kelompok anak muda dengan gaya pakaian mereka saat akan menyaksikan pentas musik di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Kelompok anak muda dengan gaya pakaian mereka saat akan menyaksikan pentas musik di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Antusiasme penonton yang memberikan energi bagi aksi panggung sejumlah band untuk tampil pada konser September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Antusiasme penonton yang memberikan energi bagi aksi panggung sejumlah band untuk tampil pada konser September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Penonton dengan latar belakang garis pembatas yang dipasang mengelilingi area pementasan konser musik September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA (

Penonton dengan latar belakang garis pembatas yang dipasang mengelilingi area pementasan konser musik September Hitam di Auditorium Imam Barjo, Pleburan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Memuat data...
Memuat data...
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699