Setelah pada 2019 pernah memanfaatkan biogas, lalu mati suri, mereka memulai kembali agar mandiri energi. Dari kandang sapi kelompok tani itu, mereka juga berharap bermanfaat bagi warga sekitarnya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2F087a5600-d03c-44da-ad54-df2992921be0_jpg.jpg)
Instalasi pengolahan kotoran untuk biogas yang berada di antara kandang sapi di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
Pagi itu empat peternak sapi berkumpul di belakang kandang untuk memastikan instalasi pengolahan biogas dapat berfungsi normal. Mereka memeriksa jaringan pipa, selang, dan rangkaian kabel setelah hampir enam tahun dibiarkan tidak terawat di sudut kandang, Selasa (16/9/2025).
Salah satunya Sukirno, anggota Kelompok Tani Kismousodo, yang membagikan pengalamannya tentang sulitnya mengelola instalasi biogas agar berjalan optimal di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tahun 2019 merupakan titik awal kelompok tani ini dikenalkan dengan biogas melalui bantuan dari pemerintah.
Sempat berjalan setahun, reaktor biogas itu pun terpaksa tidak beroperasi dengan banyak kendala. Sukirno bercerita dari soal konsistensi pengolahan limbah karena keterbatasan tenaga hingga tidak adanya biaya operasional yang memadai.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2Fe7f21070-a912-43dc-a7c9-6759292b7608_jpg.jpg)
Anggota Kelompok Tani Kismousodo saat akan kembali mengaktifkan instalasi biogas untuk penerangan listrik dan memasak di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2F81fc3bc4-9e8d-49af-a66b-42e697cecc06_jpg.jpg)
Pipa-pipa yang menjadi bagian dari instalasi biogas yang dikembangkan kelompok peternak sapi di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
Hal serupa juga disampaikan Stevanus Budianto yang dipercaya sebagai ketua peternak penggadu untuk mengelola manajemen kandang sapi dengan 10 anggota kelompok. ”Keinginannya dengan adanya biogas ini dapat memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi bagi warga sekitar kandang sapi ini,” ujarnya.
Menurut dia, dengan menghidupkan kembali instalasi biogas dan memanfaatkannya, dapat ditekan biaya operasional membayar listrik untuk penerangan kandang dan jalan. Selain itu, ketika nanti pengelolaan berjalan maksimal, warga sekitar bisa menikmati, antara lain dengan membayar Rp 16.000 per bulan berlangganan biogas.
Biaya langganan sangat dibutuhkan karena instalasi biogas memerlukan perawatan rutin sekaligus dapat memberikan nilai tambah bagi peternak untuk secara serius merawat dan menjalankannya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2F9c6686e2-1f8e-46f7-bf1a-8376ece32d75_jpg.jpg)
Salah satu anggota Kelompok Tani Kismousodo saat akan menyalurkan gas yang dihasilkan dari olahan kotoran sapi menjadi biogas di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2F1d71f49f-15eb-46fd-baa8-27e38e344630_jpg.jpg)
Anggota Kelompok Tani Kismousodo saat pertemuan rutin sebagai peternak sapi di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
Namun, harapan dari kelompok tani ini masih menemui kendala soal rendahnya kesadaran warga untuk berkontribusi karena menganggap bantuan biogas diperoleh gratis. Keadaan tersebut yang juga menyebabkan pengalaman pemakaian biogas yang pernah berjalan antara tahun 2019-2020 terhenti.
Hingga pada akhirnya melalui bantuan tiga reaktor biogas dari Universitas PGRI Semarang (Upgris) yang telah ada sebelumnya, mereka mencoba kembali memfungsikan pada 2025. Sosialisasi dan pendekatan kepada warga terus dilakukan agar program desa mandiri energi itu terwujud.
Kali ini Kelompok Tani Kismousodobersama tim pengabdian masyarakat LPPM Upgris merencanakan lebih matang untuk mengelolanya agar dapat bernilai ekonomi bagi peternak dan warga sekitar kandang sapi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2Fdbffaf52-65fa-4cf3-80e2-398a6efa7236_jpg.jpg)
Sebuah lampu menyala setelah uji biogas yang dilakukan warga di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F09%2F16%2F8a5b4b60-e1cf-4b2e-aa38-cb8cfe92c04a_jpg.jpg)
Warga memeriksa nyala api pada kompor yang dihasilkan dari pengolahan kotoran sapi menjadi biogas di Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).
Sementara itu, setelah beberapa kali dicoba, akhirnya kompor dan lampu penerang dapat menyala bersamaan di area kandang sapi. Harapan untuk mandiri energi ini pun juga kembali menyala bukan hanya di kandang sapi, melainkan juga nanti ke rumah warga sekitarnya.