logo Kompas.id
EkonomiPemerintah Mau Bangun Industri...
Iklan

Pemerintah Mau Bangun Industri Elpiji, Bagaimana Peluangnya?

Pada 2023, produksi elpiji di Indonesia hanya 1,98 juta ton atau jauh di bawah kebutuhan nasional yang 8,8 juta ton.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 4 menit baca
Aktivitas pekerja di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sriwijaya Bumi Sejahtera di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/9/2024). SPPBE khusus elpiji subsidi (3 kilogram) tersebut memiliki kapasitas penyimpanan 100 metrik ton elpiji.
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Aktivitas pekerja di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Sriwijaya Bumi Sejahtera di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (10/9/2024). SPPBE khusus elpiji subsidi (3 kilogram) tersebut memiliki kapasitas penyimpanan 100 metrik ton elpiji.

Impor energi, seperti pada komoditas minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), dan elpiji menjadi salah satu perhatian Bahlil Lahadalia setelah dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Senin (19/8/2024). Apabila upaya menekan impor minyak mentah dan BBM amat bergantung pada produksi siap jual (lifting) minyak bumi nasional, bagaimana dengan elpiji?

Elpiji atau liquified petroleum gas (LPG) ialah gas yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10). Artinya, diperlukan persentase minimum tertentu dari propana dan butana agar dapat diekstraksi untuk menjadi elpiji. Berbeda dengan gas alam (natural gas/metana) yang diproduksi di lapangan gas, elpiji diperoleh dari lapangan minyak yang juga menghasilkan gas.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000