Bagaimana Mekanisme Pembatasan Penggunaan Pertalite?
Pemerintah akan membatasi penggunaan pertalite. Hanya kendaraan tertentu yang bisa mengisi BBM bersubsidi.
Apa yang bisa Anda pelajari dari artikel ini?
1. Seperti apa rencana pembatasan penggunaan pertalite?
2. Seperti apa kriteria pengguna pertalite yang berhak?
3. Bagaimana cara mendaftar program Subsidi Tepat Pertamina?
4. Bagaimana proses pengisian pertalite dengan kode QR?
5. Seperti apa sosialisasi dan persiapan implementasi pembatasan?
Seperti apa rencana pembatasan penggunaan pertalite?
Pemerintah berencana membatasi penggunaan pertalite sebagai bagian dari upaya menekan subsidi bahan bakar minyak yang tidak tepat sasaran. Regulasi ini akan diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mencakup kriteria kendaraan yang berhak mendapatkan bahan bakar bersubsidi tersebut. Target kendaraan yang bisa menggunakan pertalite meliputi sepeda motor, mobil pribadi dengan kapasitas mesin tertentu (ada wacana di bawah 1.400 cc), serta kendaraan komersial dan layanan umum.
Rencana ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2022 ketika harga minyak dunia melonjak tajam. Pada saat itu, muncul wacana revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang mengatur penyediaan dan distribusi BBM. Namun, hingga kini, regulasi tersebut belum diterbitkan. Pemerintah terus menunda penerapannya meskipun ada desakan agar subsidi BBM lebih tepat sasaran.
Jika regulasi ini diterapkan, mulai 1 Oktober 2024, hanya kendaraan yang memenuhi kriteria yang boleh mengisi pertalite. Sosialisasi mengenai pembatasan ini akan dilakukan pada September 2024 dan Pertamina akan mulai mengontrol penjualan pertalite menggunakan teknologi pemindaian QR.
Baca juga: Pertalite Bakal Dibatasi, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Mobil?
Seperti apa kriteria pengguna pertalite yang berhak?
Sistem distribusi pertalite yang baru akan didasarkan pada kriteria tertentu. Kementerian ESDM bekerja sama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta sejumlah lembaga untuk merumuskan kriteria kendaraan yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi jenis pertalite. Menurut kajian tersebut, hanya kendaraan dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc, angkutan umum, dan kendaraan komersial yang diperbolehkan membeli pertalite.
Regulasi ini ditujukan agar subsidi pertalite benar-benar dinikmati oleh kalangan yang membutuhkan. Saat ini, tidak ada pembatasan yang jelas sehingga banyak kendaraan mewah yang menggunakan pertalite. Hal ini bertentangan dengan tujuan subsidi BBM yang seharusnya diberikan kepada kalangan menengah ke bawah.
Jika peraturan ini diterapkan, kendaraan yang ingin membeli pertalite harus mendaftarkan diri ke sistem Pertamina. Kendaraan yang memenuhi kriteria akan diberikan kode QR sebagai syarat untuk membeli pertalite di SPBU. Kode ini berfungsi untuk memverifikasi apakah kendaraan tersebut berhak mendapatkan subsidi BBM atau tidak.
Baca juga: Pengguna Pertalite Bakal Diatur, Bagaimana Mekanisme dan Dampaknya?
Bagaimana cara mendaftar program Subsidi Tepat Pertamina?
Pemilik kendaraan yang ingin mendapatkan subsidi pertalite harus mendaftarkan kendaraannya melalui program Subsidi Tepat Pertamina. Pendaftaran bisa dilakukan secara daring di situs resmi MyPertamina atau secara luring di sejumlah booth yang sudah disediakan di beberapa lokasi. Pada saat mendaftar, pemilik kendaraan diwajibkan mengunggah sejumlah dokumen, seperti foto KTP, STNK, dan kendaraan.
Setelah pendaftaran selesai, data kendaraan akan diverifikasi oleh Pertamina dalam waktu tujuh hari kerja. Jika data sudah terkonfirmasi, pemilik kendaraan akan mendapatkan kode QR yang harus diunduh. Kode QR ini akan digunakan setiap kali pemilik kendaraan ingin mengisi pertalite di SPBU.
Penting bagi pemilik kendaraan untuk segera mendaftarkan diri, terutama sebelum regulasi resmi diterapkan. Setelah aturan pembatasan berlaku, hanya kendaraan yang terdaftar dan memiliki kode QR yang akan diizinkan mengisi pertalite. Ini adalah langkah awal dalam upaya pemerintah untuk memastikan bahwa subsidi BBM tepat sasaran.
Baca juga: Pembatasan Pertalite Mulai Oktober, Apa yang Harus Dilakukan Pengguna Kendaraan Bermotor?
Bagaimana proses pengisian pertalite dengan kode QR?
Mulai Oktober 2024, kendaraan yang memenuhi syarat harus menggunakan kode QR setiap kali mengisi bahan bakar subsidi jenis pertalite di SPBU Pertamina. Kode QR ini menjadi penanda bahwa kendaraan tersebut telah terdaftar di program Subsidi Tepat. Saat pengisian bahan bakar, petugas SPBU akan memindai kode QR tersebut untuk memastikan bahwa kendaraan terverifikasi dan layak mendapatkan subsidi.
Setelah kode QR terkonfirmasi, sistem otomatis akan mengaktifkan nozzle di dispenser BBM sehingga pemilik kendaraan dapat mengisi pertalite. Jika kode QR tidak sesuai atau kendaraan belum terdaftar, pengisian bahan bakar tidak akan bisa dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya kendaraan yang memenuhi kriteria yang bisa mendapatkan subsidi.
Proses ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendigitalisasi sistem distribusi BBM, khususnya pertalite, sehingga penyaluran subsidi bisa lebih tepat sasaran. Teknologi kode QR memungkinkan pengendalian yang lebih ketat terhadap pengguna BBM subsidi, mengurangi potensi penyalahgunaan oleh kalangan yang tidak berhak.
Baca juga: Jika Pembatasan Diterapkan, Tak Semua Mobil Akan Bisa ”Minum” Pertalite
Seperti apa sosialisasi dan persiapan implementasi pembatasan?
Sebelum regulasi pembatasan pembelian pertalite diterapkan pada 1 Oktober 2024, pemerintah dan Pertamina akan melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat. Sosialisasi ini akan dimulai pada September 2024 dan bertujuan untuk memastikan bahwa pemilik kendaraan mengetahui prosedur pendaftaran dan cara menggunakan kode QR di SPBU. Dalam sosialisasi ini, masyarakat akan diinformasikan tentang dokumen apa saja yang diperlukan untuk mendaftar dan bagaimana cara mendapatkan kode QR.
Pertamina juga telah memulai upaya pemetaan pengguna pertalite sejak 2022, terutama di wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Langkah ini merupakan bagian dari program Subsidi Tepat yang dirancang untuk memastikan kesiapan infrastruktur saat regulasi resmi diterapkan. Program ini juga membantu pemerintah dalam mengidentifikasi jumlah kendaraan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi.
Melalui sosialisasi yang intensif dan persiapan infrastruktur yang matang, diharapkan pelaksanaan pembatasan pembelian pertalite dapat berjalan lancar. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan BBM subsidi yang tepat sasaran sehingga anggaran subsidi dapat dikelola secara lebih efisien.
Baca juga: Anggaran Subsidi dan Kompensasi Energi pada 2025 Membengkak