Sehari Jelang Paus Fransiskus Tiba, Bandara Siapkan Tiga Landasan Pacu
Pengamanan terhadap Paus Fransiskus bahkan lebih ketat dibanding tamu kenegaraan pada umumnya.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sehari menjelang ketibaan Paus Fransiskus ke Indonesia, Bandar Udara Soekarno-Hatta menyiapkan tiga landasan pacu untuk pesawat yang ditumpangi. Persiapan telah berjalan matang dengan keamanan ketat.
PT Angkasa Pura (AP) II telah melakukan beragam persiapan untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus dan rombongan esok hari, Selasa (3/9/2024), di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka akan diterima di gedung very important person (VIP) Terminal 3 yang telah disiapkan khusus bagi kedatangan tamu kehormatan.
Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi mengatakan, Senin (2/9/2024), persiapan kedatangan Paus Fransiskus serupa dengan tamu-tamu kenegaraan lainnya. Tiga landasan pacu (runway) siap sedia digunakan ketika rombongan tersebut tiba. Sebab, AP II pernah mengelola kondisi serupa ketika masuknya para pemimpin negara saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ASEAN.
Area parkir khusus pesawat kenegaraan juga telah dipastikan keamanannya. Upaya itu dibarengi dengan turunnya personel keamanan yang bertugas hingga 270 orang, tergolong banyak dibandingkan dengan tamu kenegaraan lain. Mereka gabungan dari sejumlah lembaga, antara lain kepolisian, pasukan pengamanan presiden, dan tentara nasional Indonesia.
”Kolaborasi ini bertujuan memastikan seluruh aspek keamanan, baik di darat maupun udara, berjalan lancar dan sesuai protokol yang telah ditetapkan,” ujar Holik di Kantor AP II, Tangerang, Banten, Senin.
Paus Fransiskus, Holik melanjutkan, akan mendarat sekitar pukul 11.30. Namun, Holik belum mendapat informasi lebih detail terkait jenis pesawat yang digunakan pemimpin agama Katolik dunia itu.
Seluruh fasilitas dan layanan yang akan digunakan Paus Fransiskus dipastikan berfungsi optimal, dari persiapan jalur kedatangan, prosedur keamanan, hingga layanan VIP. Seluruh aspek telah melalui pemeriksaan dan uji coba ketat.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima AP II, rombongan Paus Fransiskus akan berjumlah sekitar 80 orang. Sebab, sejumlah awak media bergabung dalam lawatan tersebut.
”Sejak kemarin pun, beberapa uskup mulai berdatangan (ke Indonesia) juga untuk menyambut. Setidaknya sekitar 12 orang telah hadir dari beragam negara,” kata Holik.
Beberapa uskup yang telah hadir dan masih akan datang pada hari ini berasal dari sejumlah negara tetangga Indonesia. Sebagian di antaranya dari Bangladesh, Filipina, Malaysia, Australia, Thailand, dan Vietnam.
”Mereka hadir untuk mengikuti acara dengan Paus juga karena beliau pemimpin tertinggi agama Katolik. Menurut data, masih ada uskup yang akan tiba esok hari,” ujar Holik.
Holik memastikan bahwa kegiatan operasionalisasi bandara akan tetap berjalan normal. Tak ada keterlambatan penerbangan (delay)yang akan terjadi. Seluruh persiapan telah disesuaikan untuk menjaga keseimbangan antara penyambutan kenegaraan dan pelayanan terhadap penumpang umum.
Sekitar pukul 14.00 hingga 18.00, kesibukan di Bandara Soekarno-Hatta masih tampak normal. Para pelaku perjalanan, baik asing maupun domestik, berkegiatan seperti biasanya. Tak ada spanduk dan poster khusus terpampang untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus karena kawasan bandara harus steril. Tak ada keberpihakan terhadap negara atau agama tertentu.
Menanggapi hal ini, pengamat penerbangan, Gatot Rahardjo, menilai, Paus Fransiskus seharusnya akan berstatus sebagai very very important person (VVIP), sama seperti presiden dan perdana menteri lain. Ada protokoler khusus yang mengatur soal ini.
”Untuk kedatangan pesawat VVIP itu, ada perlakuan khusus juga dari AirNav (perusahaan pelayanan navigasi penerbangan Indonesia), jadi diberi slot khusus,” kata Gatot.
Justru bagian yang perlu diantisipasi adalah perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Jakarta. Sebab, masyarakat berpotensi ikut menjemput, setidaknya melihat rombongan Paus Fransiskus, sehingga berisiko menimbulkan kemacetan.
Pihak bandara sudah terbiasa menangani penerbangan VVIP. Justru bagian yang perlu diantisipasi adalah perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Jakarta. Sebab, masyarakat berpotensi ikut menjemput, setidaknya melihat rombongan Paus Fransiskus, sehingga berisiko menimbulkan kemacetan.
Meski pihak bandara menjamin tak ada keterlambatan jadwal penerbangan reguler, Gatot mengingatkan, risiko tersebut bisa terjadi. ”Kalau di peakhour (pagi-sore), memang ada kemungkinan beberapa penerbangan berjadwal akan digeser untuk memberi keleluasaan pesawat VVIP itu,” ujar Gatot.
Slot penerbangan tiap bandara telah dibagi. Ada slot untuk penerbangan komersial, penerbangan khusus (VVIP), penerbangan darurat, serta penerbangan militer (jika ada).
Menurut Gatot, pengawalan ketat pasti akan dilakukan. Penjagaan tak hanya dilakukan di darat, bahkan tak menutup kemungkinan pengawalan sejak di udara jika dirasa perlu. Keputusan ini diambil berdasarkan tingkat kerawanan tamu undangan. Dari segi politik, misalnya, pengawalan ketat dapat diberikan bagi Presiden Amerika Serika, Presiden Rusia, serta Raja dan Ratu Inggris.
”Paus, kan, tingkatannya sebenarnya lebih tinggi dari presiden suatu negara, ya. Jadi, dia harus benar-benar dijaga. Jangan sampai ada gangguan sedikit pun,” ujar Gatot.
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Group Pembaca Kompas ”Liputan Khusus Kunjungan Paus”. Melalui grup tersebut, Kompas akan mengirimkan rekomendasi bacaan terkait kunjungan Paus Fransiskus. Klik di sini untuk mendaftar dan bergabung.