Prabowo dan Xanana Bakal Jadi Pembicara Kunci di Forum Tingkat Tinggi RI-Afrika
IAF dan HLF MSP 2024 RI-Afrika dihadiri 1.275 peserta dari 26 negara.
Oleh
HENDRIYO WIDI
·1 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Indonesia akan menggelar Forum Indonesia-Afrika atau IAF dan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau HLF MSP Indonesia-Afrika di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 1-3 September 2024. Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao bakal menjadi pembicara kunci dalam forum itu.
HLF MSP 2024 mengusung tema ”Memperkuat Kemitraan Multipihak yang Memiliki Kepentingan Terkait untuk Pembangunan: Menuju Perubahan Tranformatif”. Forum itu bakal menjadi landasan bagi Summit of the Future yang akan diselenggarakan di New York, Amerika Serikat, pada 22-23 September 2024.
Forum yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) itu dihadiri 1.275 peserta dari 26 negara. Mereka terdiri dari 786 perwakilan pemerintah, 102 organisasi internasional, 107 organisasi nonpemerintah, 128 sektor swasta, 8 filantropi, 9 lembaga think tank, 56 komunitas akademisi, dan 9 bank multilateral.
Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Bogat Widyatmoko, Minggu (31/8/2024), mengatakan, Presiden RI Joko Widodo akan membuka Pertemuan Para Pemimpin Indonesia-Afrika pada 1 September 2024. Acara itu kemudian akan dilanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Tinggi HLF MSP yang akan dibuka Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
”Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi HLF MSP, Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao akan menjadi pembicara kunci,” katanya di Bali.
Bogat juga menyatakan, forum itu merupakan ajang penting memperkuat kerja sama pembangunan global yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan. Kata kunci dalam forum tersebut adalah transformasi, kolaborasi, kerja sama, dan keberlanjutan.
HLF MSP 2024 juga diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan dialog kebijakan dan memperkuat komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan. Kebijakan-kebijakan itu sekaligus bakal mendorong percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kami ingin memastikan bahwa ekonomi bisa tetap tumbuh tinggi dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, forum ini akan menjadi platform bagi para pemimpin global, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi praktis mempercepat pencapaian pembangunan. Tak hanya itu, forum itu juga akan melahirkan sejumlah kebijakan dan terobosan untuk memperkuat perekonomian negara-negara berkembang.
”Kami ingin memastikan bahwa ekonomi bisa tetap tumbuh tinggi dan berkelanjutan tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan sosial,” katanya.