logo Kompas.id
EkonomiMengejar Pajak Kekayaan ”Crazy...
Iklan

Mengejar Pajak Kekayaan ”Crazy Rich” Indonesia, Prabowo Berani?

Di tengah ancaman defisit APBN dan beban utang pemerintah, ada momentum untuk mengkaji penerapan pajak kekayaan.

Oleh
AGNES THEODORA
· 5 menit baca
Perkampungan padat penduduk dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (23/12/2022). Pemerintah akan melanjutkan program pelindungan sosial untuk mendorong tingkat kemiskinan pada 2023 menurun, di kisaran 7,5-8,5 persen, tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,3-6,0 persen, dan perbaikan ketimpangan (gini ratio) menjadi 0,375-0,378.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Perkampungan padat penduduk dengan latar belakang gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (23/12/2022). Pemerintah akan melanjutkan program pelindungan sosial untuk mendorong tingkat kemiskinan pada 2023 menurun, di kisaran 7,5-8,5 persen, tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,3-6,0 persen, dan perbaikan ketimpangan (gini ratio) menjadi 0,375-0,378.

Selepas pandemi Covid-19, ketika orang miskin bertambah banyak dan kelas menengah kian terjepit, orang-orang kaya di Indonesia ternyata semakin kaya. Forbes mencatat, Indonesia adalah negara ke-20 dengan jumlah miliarder terbanyak di dunia pada tahun 2023.

Kekayaan Hartono bersaudara, Robert Budi dan Michael Hartono, naik 300 juta dollar AS (Rp 4,8 triliun) dalam satu tahun. Pemilik Bank Central Asia (BCA) dan perusahaan rokok Djarum itu adalah orang terkaya nomor satu RI dengan total kekayaan 48 miliar dollar AS (Rp 747 triliun).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000