Platform E-dagang Ciptakan Strategi Baru Gaet Lebih Banyak Pelanggan

KOMPAS/MEDIANA

(Kiri ke kanan): Pemilik Inthebox, Tobi Gunawan; Senior Director of E-commerce Shop | Tokopedia (dulu Tiktok Shop Indonesia) Stephanie Susilo; Vice President Aerostreet Adhitya Caesario; dan pendiri Something, Benny Yahya, saat menghadiri peluncuran fitur Shop | Tokopedia Mall, Jumat (19/7/2024), di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Platform belanja daring Shop | Tokopedia (dulu bernama Tiktok Shop Indonesia) merilis fitur Shop | Tokopedia Mall untuk menarik lebih banyak pengguna loyal. Langkah ini mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh platform perdagangan secara elektronik atau e-dagang, seperti Shopee dan Lazada.

Senior Director of Ecommerce Shop | Tokopedia Stephanie Susilo, dalam konferensi pers, Jumat (19/7/2024), di Jakarta, menyampaikan, hasil konsolidasi Tokopedia dan Shop | Tokopedia berhasil menarik lebih banyak pengguna loyal. Lebih dari 70 persen pengguna Tokopedia dan Shop | Tokopedia berencana ingin berbelanja lebih banyak di dua platform layanan belanja daring itu.

Menurut Stephanie, hasil survei MetrixLab menunjukkan 79 persen pengguna Tokopedia berencana berbelanja lebih banyak melalui ShopTokopedia dan 77 persen pengguna Shop | Tokopedia berencana berbelanja lebih banyak melalui Tokopedia.

”Berdasarkan data internal Tokopedia dan Shop | Tokopedia, berbagai kampanye kolaborasi di antara dua platform juga berhasil meningkatkan transaksi para penjual. Misalnya, kampanye Ramadhan Ekstra Seru membuat pesanan penjual meningkat lebih dari 79 persen, Promo Guncang 5.5 meningkatkan transaksi lebih dari 66 persen, dan Promo Guncang 6.6 membuat transaksi naik lebih dari 72 persen,” ucapnya.

Baca juga: Pasar E-Dagang Masih Berpeluang Tumbuh

Sejalan dengan keinginan untuk meningkatkan loyalitas pengguna, Stephanie menyampaikan, pihaknya merilis fitur Shop | Tokopedia Mall. Fitur ini terbuka untuk semua mitra penjual, tetapi syaratnya mereka harus bisa menunjukkan sertifikat merek jenama ataupun distributor jenama yang resmi dan harus berjualan produk 100 persen original.

”Data internal kami, mitra penjual yang bergabung ke fitur Shop | Tokopedia Mall berhasil membukukan pertumbuhan bisnis hingga tiga kali lipat lebih tinggi. Sama seperti ketika Tokopedia menyediakan fitur official store, mitra penjual mode, secara khusus, bisa meningkatkan kenaikan penjualan rata-rata tiga kali lipat,” katanya.

Vice President Aerostreet (jenama sepatu lokal) Adhitya Caesarico, di acara yang sama, mengatakan, sebagai pelaku industri lokal, adanya fitur mal di platform e-dagang mampu membuat konsumen lebih melek terhadap produk lokal. Berdasarkan pengalamannya, Aerostreet juga berhasil membuat konsumen lebih percaya merek lokal.

Pendiri Somethinc (jenama produk perawatan kulit dan kecantikan lokal) Benny Yahya menambahkan, Somethinc mempunyai 350 stock keeping unit (SKU). Setiap tahun, Somethinc berusaha menciptakan inovasi baru. Sama seperti Aerostreet, Somethinc juga bergabung sebagai mitra penjual sebagai official store di fitur mal di platform e-dagang agar bisa membukukan lebih banyak pesanan.

Mitra Penjual di Tokopedia dan Tiktok Shop Tembus 21 Juta Penjual

KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Pedagang berinteraksi dengan para penonton di media sosial Tiktok saat menawarkan dagangannya secara langsung lewat daring di kios Blok A Tanah Abang, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Penjualan secara daring menjadi salah satu strategi para pedagang menjangkau konsumen yang lebih luas.

Selain Shop | Tokopedia, sejumlah platform e-dagang lainnya sudah merilis fitur mal. Shopee Indonesia, misalnya. Pada 2017, Shopee meluncurkan Shopee Mall, fitur khusus untuk produk eksklusif dari merek dan pengecer terkemuka, untuk menawarkan pengalaman belanja daring premium. Seluruh produk yang tersedia di platform didukung dengan fasilitas jaminan pengembalian, barang asli, dan tawaran bebas ongkos kirim. Sejumlah jenama besar bergabung, antara lain, P&G dan Unilever, dalam fitur ini sebagai official store.

Selain itu, Lazada Indonesia juga sudah memiliki LazMall. Sejumlah jenama besar pun ikut bergabung di LazMall, seperti Tempo Group.

Tren baru

CEO Momentum Works Jianggan Li, secara terpisah, menyampaikan, setidaknya ada empat tren e-dagang yang diprediksi terjadi pada 2024 di Asia Tenggara, yakni live shopping, kecerdasan buatan generatif, perusahaan pendukung platform e-dagang (ecommerce enabler), dan bisnis logistik milik platform e-dagang.

”Live shopping yang dilakukan oleh jenama masih akan marak pada tahun 2024. Hal ini berdampak ke rantai pasok e-dagang, termasuk jenama-jenama lokal yang bergabung sebagai official store di fitur mal. Sejumlah platform lokapasar secara terang-terangan memberikan subsidi supaya lalu lintas belanja lewat live shopping,” ucapnya.

Baca juga: Dikuasai Investor Asing, Lalu Lintas Barang Impor di Platform E-dagang Dikhawatirkan Lebih Mudah