Desa wisata memiliki ciri khas yang berbeda di setiap daerah, mulai dari alam, kuliner, hingga budayanya.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Desa wisata masih diandalkan untuk menggaet wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Setidaknya ada 5.037 desa wisata di Indonesia yang sedang dikembangkan pemerintah untuk dijadikan sebagai destinasi wisata.
”Desa wisata menjadi fokus yang sedang digarap (untuk menggaet wisatawan). Obyek wisata tersebut diyakini dapat memberi pengalaman baru bagi para pengunjung,” kata Wakil Direktur Bisnis Harian Kompas Novi Eastiyanto dalam konferensi pers peluncuran Kompas Travel Fair (KTF) 2024, Jumat (5/7/2024), di Jakarta.
Dalam acara tersebut hadir pula sejumlah tokoh lain, di antaranya Presiden Direktur Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro serta Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Sugito. Pihak perbankan diwakili Head Digital Credit Card and Loan Product PT Bank DBS Indonesia Marysa Iskandar dan Executive Director, Marketing and Lifestyle Business PT Bank OCBC Indonesia Amir Widjaya.
Sejumlah desa wisata menjadi prioritas dalam perhelatan KTF 2024. Beberapa di antaranya adalah Desa Panglipuran (Bali), Desa Nglanggeran (Yogyakarta), Desa Adat Saba (Bali), serta Desa Arborek (Papua Barat). Desa-desa tersebut banyak dikenal karena berhasil meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Harian Kompas bekerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan, mitra perbankan, serta agen perjalanan menawarkan beragam paket perjalanan berharga miring. KTF 2024 akan berlangsung pada 20-23 September 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta. Dalam empat hari perhelatan, acara tersebut ditargetkan bisa menarik 18.000 pengunjung dengan transaksi Rp 31,4 miliar.
”Tren pariwisata 2024 menurut Kemenparekraf meliputi empat hal, yaitu bleisure (business and leisure), wisata kebugaran, wisata mendalam dan bermakna, serta set-jetting (bekas lokasi shooting film),” ujar Novi.
Terkait desa wisata, Sugito menambahkan, sejauh ini Kementerian Desa PDTT tengah mengembangkan 5.037 desa wisata. Mereka dikelola guna memberdayakan masyarakat agar terlibat aktif dalam geliat industri pariwisata Indonesia.
”Setiap desa itu punya potensi, punya aset yang sangat bervariasi. Itu semua sangat potensial,” ucapnya.
Ia melanjutkan, desa wisata memiliki ciri khas yang berbeda di setiap daerah, mulai dari alam, kuliner, hingga budayanya. Dari segi makanan, misalnya, masyarakat kota terkadang jenuh mengonsumsi makanan-makanan yang tersaji di hotel. Saat ke desa wisata, pengunjung bisa makan dan minum khas daerah sembari menikmati kekayaan alamnya, seperti hamparan sawah yang hijau.
”Desa wisata saat ini tengah naik daun, bahkan signifikan perkembangannya. Apabila desa wisata juga dikelola baik, bisa berkontribusi optimal bagi perekonomian nasional,” kata Sugito.
Dihubungi secara terpisah, peneliti di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sotya Sasongko, mengungkapkan, pelemahan rupiah terhadap dollar AS berdampak pada membengkaknya ongkos berwisata ke luar negeri. Pasalnya, harga tiket pesawat melambung seiring pergerakan mata uang dollar AS.
”Tiket pesawat bisa 2-3 kali lipat naiknya. Kalau masih pergerakan lokal pakai kereta api, bus, kendaraan pribadi, belum kami lihat terjadi penurunan besar-besaran karena rupiah melemah,” ucap Sotya.
Kendati destinasi wisata lokal ditonjolkan, menurut Novi, destinasi favorit dalam ajang KTF masih didominasi kelompok mancanegara. Negara yang menjadi tujuan favorit untuk berwisata dalam ajang KTF adalah Jepang, Taiwan, dan Inggris.
Desa wisata memiliki ciri khas yang berbeda di setiap daerah, mulai dari alam, kuliner, hingga budayanya.
Ajang KTF diharapkan berkontribusi dalam menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Selain menggandeng beragam pelaku usaha wisata, terlibat pula pengusaha lebih dari 22 industri. Ada pula 14 maskapai penerbangan yang berpartisipasi dalam acara ini.
Beragam promosi serta kegiatan menarik menanti. Saat peluncuran KTF 2024, Novi melanjutkan, ada promosi ”Terbang ke Seluruh Indonesia” dengan harga Rp 59.000 dengan syarat dan ketentuan berlaku.