logo Kompas.id
EkonomiPengembangan Panas Bumi di...
Iklan

Pengembangan Panas Bumi di Indonesia Perlu Terobosan

Panas bumi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan jenis energi terbarukan lain.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 3 menit baca
Suasana di area utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (29/2/2024).
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Suasana di area utama Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis (29/2/2024).

JAKARTA, KOMPAS — Besarnya risiko yang dihadapi pengembang membuat pengembangan energi panas bumi di Indonesia berjalan lambat, yakni hanya 10,3 persen dari potensi yang mencapai 23.765 megawatt. Pengamat menilai perlu ada terobosan kebijakan dari para pemangku kepentingan. Dengan demikian, porsi pemanfaatan panas bumi diharapkan kian besar serta mendukung target emisi nol bersih atau net zero emission pada 2060.

Laporan ReforMiner Institute menyebutkan potensi sumber daya panas bumi Indonesia sebesar 23.765,5 megawatt (MW) setara 40 persen total potensi panas bumi global. Namun, sejak mulai diusahakan pada 1980-an hingga akhir 2024, total kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) baru sekitar 10,3 persen dari total potensi sumber daya yang ada di Indonesia.

Editor:
ARIS PRASETYO, MUHAMMAD FAJAR MARTA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000