Antrean di Bakauheni Kian Panjang, Baru 20 Persen Pemudik Menyeberang ke Jawa
Baru 20 persen pemudik yang kembali melalui penyeberangan dari Sumatera ke Jawa. Jelang malam, arus balik kian padat.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·3 menit baca
Antrean berbagai golongan kendaraan yang akan memasuki kapal feri di PelabuhanBakauheni, Lampung, Sabtu (13/4/2024).
BAKAUHENI, KOMPAS – Antrean arus balik penyeberangan mulai memanjang di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Meski volume kendaraan mulai meningkat, penyeberangan Bakauheni-Merak masih berjalan lancar. Sejumlah skema mulai disiapkan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Pelabuhan Bakauheni mulai dipadati pemudik yang akan kembali dari Sumatera ke Jawa, Sabtu (13/4/2024). Semakin malam, volume kendaraan semakin besar. Ruang tunggu dipenuhi penumpang yang lalu-lalang membawa beragam barang antara lain koper, tas jinjing, dan kardus.
Hingga malam sekitar pukul 19.00, antrean kendaraan jenis sepeda motor, mobil, bus, hingga truk besar masih memanjang. Namun, antrean masih bisa dikendalikan. Antrean masih berada di area pelabuhan, tidak sampai melube ke luar. Kendaraan yang menyeberang dari Bakauheni ke Merak didominasi mobil bernomor polisi seri B (asal Jakarta) dan seri A (Banten).
Posko Bakauheni mencatat, ada 33 kapal yang beroperasi dalam penyeberangan dari Sumatera ke Jawa sepanjang Jumat (12/4).Total penumpang 68.939 orang, sepeda motor 5.984 unit, mobil 8.905 unit, dan truk 517 unit. Total kendaraan yang menyeberang 15.652 unit.
Secara akumulatif, realisasi penumpang yang telah kembali dari Sumatera ke Jawa mulai Kamis (11/4) hingga Sabtu (13/4) pukul 20.00 sebanyak 171.437 orang atau baru 20 persen bila dibandingkan jumlah penumpang yang berangkat dari Jawa pada arus mudik mulai H-7 sampai hari H Lebaran yakni 835.718 orang.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi bersama sejumlah pejabat terkait, antara lain perwakilan PT ASDP Indonesia Ferry dan Kepolisian Daerah (Polda) Lampung melaksanakan rapat koordinasi menghadapi arus balik Lebaran 2024. Pertemuan itu diadakan di Pelabuhan Bakauheni.
Tantangan terbesar, kata Arinal, adalah jumlah pemudik yang bertambah dan cukup besar. Pihaknya akan menyiapkan infrastruktur dengan optimal, antara lain kesiapan, pelayanan, serta jadwal kapal.
“Pada kedatangan jumlahnya adalah ‘X’, ketika kembali ke kampung halaman bisa ‘X plus’,” ujarnya.
Masyarakat diharapkan tak memaksakan keberangkatan pada Minggu (14/4). Keberangkatan bisa ditunda menjadi Senin (15/4/2024) atau Selasa (16/4/2024) agar kepadatan arus balik lebih terurai.
“Saya lihat semua fasilitas yang sudah disiapkan sangat memadai. Namun, penumpang jumlahnya bertambah. Persiapan infrastruktur ditingkatkan. Tak ada masalah karena semua pihak mengupayakan dengan maksimal,” kata Arinal.
Selama periode Lebaran, kondisi Provinsi Lampung tergolong kondusif. Polda Lampung telah memetakan sejumlah hal berisiko dalam pelaksanaan arus balik.
Kepala Kepolisian Daerah Lampung Inspektur Jenderal Helmy Santika mengatakan, setidaknya sekitar 150.000 kendaraan tiba di Pelabuhan Bakauheni pada arus mudik hingga Kamis (11/4). Para pemudik dengan jumlah sangat besar itu akan kembali ke Pulau Jawa dalam beberapa hari ke depan sehingga berpotensi menimbulkan antrean panjang di pelabuhan penyeberangan.
“Untuk pelayanan tiket dan percepatan waktu bongkar-muat sudah disiapkan. Semoga bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Apabila terjadi antrean panjang, pihaknya telah menyiapkan delaying system atau sistem tunda masuk pelabuhan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan.
Helmy menambahkan, ada delapan tempat istirahat (rest area) di jalan tol Trans Sumatera dengan kapasitas lebih dari 1.000 kendaraan. Empat buffer zone atau zona penyangga juga disiapkan di lintas tengah dan timur.
Pelabuhan Panjang di Lampung juga telah beroperasi untuk mempercepat layanan penyeberangan. Ada tiga unit kapal yang beroperasi untuk menekan kepadatan di lintas Bakauheni-Merak. Kapal-kapal yang akan melayani arus balik ini adalah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina, serta KMP Amadea pada lintas Panjang-Ciwandan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi berujar, pihaknya telah menyiapkan langkah mitigasi. Caranya dengan menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa bagi kendaraan penumpang golongan II (truk dua gandar) dan IVA (kendaraan bermotor untuk penumpang ukuran hingga 5 meter) sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan. Hal ini berlaku khusus saat periode arus balik Lebaran pada Kamis (11/4) hingga Minggu (21/4).
“Sudah kami sosialisasikan bahwa pengguna jasa tak perlu khawatir jika pada arus balik mengalami kemacetan saat menuju pelabuhan. Tiket feri tak akan hangus selama pengguna jasa tiba di pelabuhan dalam 24 jam dari waktu masuk pelabuhan yang tertera di tiket,” tuturnya.
Sebaliknya, Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten terpantau masih lengang, setidaknya hingga pukul 15.30. Para pemudik yang datang menggunakan kendaraan mayoritas bernomor polisi B atau kendaraan yang hendak kembali ke Jakarta.
Untuk penyeberangan dari Merak ke Bakauheni, mobil tampak berjajar rapi dan tidak ada antrean panjang. Beberapa petugas keamanan menertibkan mobil untuk masuk ke dalam kapal yang bersiap bertolak ke Bakauheni.