Konsumsi Pertamax Turbo dan Daya Listrik Terus Meningkat di Musim Mudik
Penjualan pertamax turbo meningkat 104 persen pada H-1. Pengisian di SPKLU naik lima kali dari Lebaran 2023.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) menjamin ketersediaan bahan bakar minyak atau BBM untuk kebutuhan liburan serta arus balik Lebaran 2024 meski terdapat lonjakan konsumsi, terutama pada pertamax turbo. Pada H-1 Lebaran lalu, misalnya, penjualan pertamax turbo meningkat hingga 104 persen dibandingkan dengan penjualan normal pada hari-hari biasa.
Adapun konsumsi daya mobil bertenaga listrik juga meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu. Sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) menunjukkan peningkatan pemakaian.
Berdasarkan data Pertamina, lonjakan konsumsi BBM tertinggi terjadi pada H-1 Idul Fitri 1445 H atau Selasa (9/4/2024). Penjualan BBM jenis gasolin (bensin) pada hari itu meningkat 46 persen dan avtur 4,8 persen dibandingkan dengan masa normal. Sementara gasoil (diesel) menurun 37 persen dibandingkan dengan masa normal karena liburnya industri pada hari tersebut.
Lebih rinci, pertamax turbo (nilai oktan/RON 98) menjadi produk BBM Pertamina yang mengalami peningkatan penjualan signifikan pada H-1 Lebaran, yakni 104 persen, dibandingkan penjualan normal. Sementara penjualan pertalite (RON 90) meningkat 37 persen dan pertamax (RON 92) meningkat 99 persen. Sementara komoditas elpiji 3 kilogram (kg) ada peningkatan konsumsi 10,4 persen pada H-1 Lebaran.
Sebelumnya, pada Kamis (4/4/2024) atau H-6 Idul Fitri 1445 H, penjualan pertamax turbo juga melonjak sebesar 90,7 persen dibandingkan denganpenjualan normal. Kendati ada peningkatan konsumsi BBM secara signifikan, PT Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan (stok) tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan selama masa Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi).
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (12/4/2024), mengatakan, lonjakan harian itu sudah masuk dalam perhitungan peningkatan konsumsi selama masa Satgas Rafi.
Berdasarkan perkiraan Pertamina, sepanjang Satgas Rafi 2024, ada peningkatan penjualan pertalite sebesar 10,2 persen, pertamax 15 persen, pertamax turbo 6,3 persen, dexlite 3,8 persen, dan dex 4,2 persen dibandingkan dengan masa reguler. Adapun penjualan solar diprediksi menurun 13,4 persen, sementara penjualan elpiji diperkirakan naik 4 persen dan kerosin naik 0,2 persen.
Irto mengatakan, setelah kebutuhan BBM untuk mudik terpenuhi, pihaknya bersiaga menyiapkan kebutuhan libur Idul Fitri dan arus balik. ”Kami terus memonitor konsumsi BBM dan elpiji karena pascahari H biasanya lokasi wisata diserbu masyarakat sehingga BBM dan elpiji harus kami pastikan aman,” tuturnya.
Setidaknya per 5 April 2024, berdasarkan data Pertamina, stok pertalite untuk 20 hari, pertamax 40 hari, pertamax turbo 63 hari, elpiji 15 hari, dan avtur 38 hari. Kondisi stok terus dipantau dan dipastikan aman guna memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir masa Satgas Rafi.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan memastikan, penambahan BBM sesuai kebutuhan penyaluran di lapangan. ”Dengan penambahan ini, kami harapkan kebutuhan masyarakat akan BBM dan elpiji dapat terpenuhi dengan baik,” katanya.
SPKLU
Catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dari 1.299 unit SPKLU di 879 lokasi jalur mudik, transaksi tertinggi ada pada Rest Area Km 57A Tol Jakarta-Cikampek, sedangkan untuk SPKLU non-rest area terdapat di SPKLU UID Jakarta Raya. Tercatat ada peningkatan pemanfaatan SPKLU sebesar lima kali lipat dibandingkan dengan masa Lebaran 2023.
”Berdasarkan laporan PT PLN (Persero), transaksi tertinggi terdapat pada SPKLU Rest Area KM 57A dengan 1.323 kilowatt jam (kWh), dan non-rest area pada SPKLU UID Jakarta Raya sebesar 4.632 kWh,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi, Selasa (9/4/2024).
Ia menambahkan, peningkatan pengguna kendaraan listrik (EV) selama masa libur mudik Lebaran juga sudah diprediksi oleh Kementerian Perhubungan. Terdapat 4.000 EV yang diproyeksikan berpartisipasi dalam masa mudik hingga balik Lebaran 2024.
Ada peningkatan pemanfaatan SPKLU sebesar lima kali lipat dibandingkan dengan masa Lebaran 2023.
Sementara itu, PT PLN (Persero) memastikan SPKLU tersedia baik di rest area Tol Trans-Jawa dan Tol Trans-Sumatera (Lampung-Palembang) maupun di sejumlah titik di ruas jalan nasional. Selain itu, juga tersedia 1.839 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 9.771 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) bagi kendaraan listrik roda dua.
”Pemerintah telah menyiapkan SPKLU di jalur-jalur mudik dari Merak sampai Banyuwangi dan Bakauheni sampai Palembang dengan rata-rata jarak antar-SPKLU sekitar 23 kilometer (km) sehingga sangat aman untuk mudik menggunakan kendaraan listrik,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023, tarif tarif pengisian daya SPKLU adalah Rp 2.466 per Kwh. Adapun sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 182.K Tahun 2023, untuk jenis SPKLU Fast Charger, dapat dikenai tambahan biaya layanan maksimal Rp 25.000 per pengisian (25 kW-50 kW), sedangkan untuk pengisian di SPKLU Ultra Fast Charger (lebih dari 50 kW) dikenai biaya Rp 57.000 per pengisian.