Simulasi Makan Siang Gratis SMPN 2 Curug Jadi Bahan ”Belanja Masalah” Pemerintah
Simulasi program makan siang gratis dinilai pemerintah mendorong ekonomi skala mikro sekaligus mencukupi gizi siswa.
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memantau kegiatan simulasi program makan siang gratis yang diadakan SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024). Pantauan dilakukan untuk ”belanja masalah” program makan siang gratis yang telah dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025.
Simulasi program makan siang gratis yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, merupakan program yang berjalan dengan anggaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Dalam simulasi kali ini sekolah menyiapkan 160 porsi untuk empat kelas, tiga kelas 9 dan satu kelas 8, dengan harga Rp 15.000 per porsi.
Terdapat empat jenis menu. Menu pertama nasi putih dengan ayam goreng tepung, perkedel tahu, capcay, dan pisang. Menu kedua nasi putih, semur telur, tempe goreng, tumis buncis wortel, dan pisang. Menu ketiga gado-gado dengan tahu goreng, telur rebus, dan pisang. Lalu, menu terakhir siomay dengan kentang rebus, telur, tahu kukus, kol, dan pisang.
Esensinya anak-anak bisa berhemat dengan asupan makanan yang terjamin secara gizi, kemudian UMKM bisa terlibat. Dengan demikian, program ini menjadi tepat.
Seusai memantau jalannya makan siang gratis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sasaran simulasi ini sudah tepat. Pasalnya, selain dapat mencukupi asupan gizi dan nutrisi untuk para siswa, pengadaan makanan juga turut melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar sekolah.
”Ini kita sekalian belanja masalah. Jadi, kalau kita lihat dari simulasi yang dilakukan hari ini, kita mau lihat bagaimana mekanismenya, bagaimana pembiayaannya, dan dari situ kita belajar untuk membuat kebijakan publik,” ujar Airlangga.
Berdasarkan evaluasi sementara, lanjut dia, program ini dapat memberikan dampak positif apabila terus dilanjutkan karena turut mendorong jalannya roda perekonomian skala mikro yang ada di lingkungan sekolah. Selain itu, asupan nutrisi dari para siswa juga dapat lebih terkontrol ketimbang membiarkan mereka yang memilih sendiri jajanannya.
”Esensinya anak-anak bisa berhemat dengan asupan makanan yang terjamin secara gizi, kemudian UMKM bisa terlibat. Dengan demikian, program ini menjadi tepat,” ujarnya.
Bupati Tangerang periode 2013-2023 Ahmed Zaki Iskandar, yang juga turut hadir di SMPN 2 Tangerang, mengatakan, program ini sangat memungkinkan untuk dijalankan di setiap daerah mengingat pengadaan menu makan siang dapat dilakukan pengusaha mikro kecil yang ada di setiap lingkungan sekolah.
Sebagai informasi, pengadaan menu makan siang dalam program simulasi makan siang gratis di sekolah ini melibatkan sedikitnya tujuh pelaku usaha mikro yang sehari-hari berjualan di kantin sekolah. ”Jadi buat simulasi ini kami bagi-bagi tugas. Yang biasanya enggak dagang siomay jadi masak siomay sesuai pesanan,” ujar Nengsih (52), salah satu pengurus kantin SMPN 2 Curug.
Dalam pembahasan
Sebelumnya, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024), pemerintah telah melakukan pembahasan alokasi program makan siang gratis dalam RAPBN 2025.
Seperti diketahui, program makan siang gratis adalah program unggulan dari pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Padahal, penetapan pemenang hasil Pemilu 2024 baru akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum pada 20 Maret 2024.
Pemerintah memastikan anggaran untuk program makan siang gratis ini mencukupi. Pembahasan program makan siang gratis sekaligus menunjukkan pemerintahan mendatang merupakan pemerintahan yang berkelanjutan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Kompas.id, Senin, 26/2/2024).
Estimasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, diperlukan sekitar Rp 400 triliun per tahun untuk membagikan makan siang gratis kepada 80 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, anak balita, dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Segera dieksekusi
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo, mengatakan, program itu memang diharapkan sudah bisa dijalankan sesegera mungkin. Targetnya, jika sudah masuk dalam RAPBN 2025, bisa langsung dieksekusi pada Januari 2025.
”Bisa saja kita memulai dengan budget yang jauh di bawah (Rp 120 triliun). Untuk tahun pertama ini bergantung pada ruang fiskal yang tersedia dalam RAPBN 2025 dan kesiapan mencari sumber penerimaan baru,” kata Dradjad yang juga sebagai ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI).
Kebutuhan untuk makan siang gratis itu saja sudah mencakup 12 persen dari total belanja negara di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 yang nilainya Rp 3.325,1 triliun. Bahkan, lebih besar dari total anggaran untuk berbagai program di bidang kesehatan (Rp 187,5 triliun), ketahanan pangan (Rp 114,3 triliun), dan program subsidi (Rp 286 triliun).
Sementara itu, mengacu pada hitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Januari 2024, anggaran yang dibutuhkan bisa lebih kecil, yakni Rp 185,2 triliun per tahun untuk makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Meski masih lebih kecil dari hitung-hitungan TKN, estimasi ini tetap memakan porsi anggaran yang besar, yakni 5,6 persen dari total belanja APBN 2024.