SMI dan European Investment Bank Sepakati Pendanaan JETP 500 Juta Euro
Melalui kerja sama ini, EIB akan mendanai proyek pembangunan infrastruktur dan transisi energi di Indonesia melalui SMI.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menandatangani kesepakatan kerja sama dengan European Investment Bank untuk pendanaan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan nilai hingga 500 juta euro atau sekitar Rp 8,45 triliun. Pendanaan ini untuk mendukung program transisi energi dalam skema kemitraan transisi energi yang berkeadilan atau just energy transition partnership (JETP).
Dalam siaran pers yang diterima Senin (26/2/2024), penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada Jumat (23/2/2024) di Brussels, Belgia. Turut hadir dalam acara itu, antara lain, Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) Edwin Syahruzad, European Investment Bank (EIB) Vice-President yang bertanggung jawab untuk operasional bank di Asia Tenggara Robert de Groot, serta Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi.
Menurut Edwin, kerja sama ini terjalin karena program EIB sejalan dengan prioritas PT SMI yang sama-sama mempunyai visi untuk mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
”Ini adalah dekade yang krusial dalam aksi merespons perubahan iklim global. Kami percaya dengan dukungan EIB, PT SMI bisa terus bertumbuh tak hanya menjadi pemimpin di bidang transisi energi, tetapi juga pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini, EIB akan mendanai proyek pembangunan infrastruktur dan transisi energi di Indonesia melalui PT SMI. Adapun PT SMI, yang merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN), akan berperan sebagai lembaga intermediasi pendanaan tersebut. Pendanaan itu akan menyasar pada proyek pemerintah maupun proyeksi swasta yang terkait dengan inisiatif energi baru dan terbarukan, transisi energi, dan berbagai aksi antisipasi perubahan iklim lainnya.
Komitmen Indonesia untuk terus melanjutkan pembangunan yang mengedepankan aspek hijau dan berkelanjutan kini tengah mendapatkan momentumnya.
Pada kesempatan yang sama, Robert de Groot mengatakan, komitmen Indonesia untuk terus melanjutkan pembangunan yang mengedepankan aspek hijau dan berkelanjutan kini tengah mendapatkan momentumnya. Hal ini yang dilihat EIB sebagai peluang untuk mendukung dan mempercepat ambisi Indonesia dalam transisi energi.
”Kami bekerja sama erat dengan PT SMI untuk mendukung cita-cita ini. Penandatanganan kerja sama ini menjadi langkah signifikan untuk mencapai tujuan,” katanya.
Denis Chaibi menambahkan, kerja sama SMI dan EIB menunjukkan bahwa Uni Eropa meneruskan komitmen mendorong investasi pada berbagai proyek pembangunan berkelanjutan, termasuk program JETP di Indonesia. Kerja sama ini, lanjutnya, memerlukan upaya koordinasi untuk menciptakan perencanaan pembangunan proyek infrastruktur energi dan pendanaannya.
”Kerangka kerja sama pendanaan yang ditawarkan akan menjadi kunci kontribusi Uni Eropa dalam mendukung transisi energi di Indonesia,” ucapnya.
JETP ialah komitmen pendanaan senilai 21,5 miliar dollar AS atau setara Rp 333,8 triliun (dengan kurs Rp 15.527 per dollar AS). Sebanyak 11,5 miliar dollar AS berasal dari dana publik negara-negara maju (International Partners Group/IPG), yang dipimpin Amerika Serikat dan Jepang. Sementara 10 miliar dollar AS berasal dari sejumlah bank ternama di dunia yang tergabung dalam Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
Inisiatif ini terbentuk dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November 2022 lalu. Hingga saat ini, komitmen itu pun coba terus ditagih oleh Pemerintah Indonesia. Di sisi lain, porsi hibah dalam JETP amat minim dan didominasi pinjaman lunak.