Industri penerbangan membaik setelah dihantam pandemi Covid-19. Permintaan pasar yang meningkat mendorong para maskapai membuka rute baru dan menambah jadwal penerbangan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Maskapaipenerbangan, baik domestik maupun internasional, mulai pulih dari pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari bertambahnya frekuensi penerbangan dan ekspansi rute baru.
Menurut Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro, tren penerbangan telah tumbuh positif dibandingkan pada 2020-2022. Pihaknya memanfaatkan kondisi ini dengan membuka kembali rute-rute domestik yang sempat tutup serta membuka rute baru.
Wings Air, misalnya, terbang kembali untuk rute Surabaya-Banyuwangi-Surabaya dalam tiga kali seminggu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Maskapai tersebut juga menambah frekuensi terbangnya, seperti Surabaya-Pangkalan Bun menjadi 10 kali sepekan dari sebelumnya hanya 7 kali.
”Rute-rute tersebut dibuka untuk memberikan kemudahan akses pada pasar atau penumpang. Kedua, tren permintaan pasar di rute tersebut secara bertahap sudah meningkat. Ketiga, memberikan pilihan baru untuk berwisata,” ujar Danang saat dihubungi dari Tangerang, Banten, Jumat (1/9/2023).
Untuk dominasi pasar, mayoritas penumpang bepergian menuju rute-rute domestik. Walau, konektivitas domestik dengan internasional tetap ada. Hal itu merupakan pasar baru pengembangan sektor industri penerbangan pihaknya.
Pulihnya industri penerbangan tecermin juga dari bertambahnya pasar penerbangan umrah untuk beribadah sekaligus menghabiskan libur musim panas. Lion Air meningkatkan frekuensi penerbangan Arab Saudi menjadi 18 kali seminggu dengan rute Bandar Udara Internasional Raja Abdul Aziz, Jeddah, dan Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah.
Penerbangan internasional, Ethiopian Airlines, juga menunjukkan perbaikan. Pihaknya juga akan menambah jadwal penerbangannya ke 130 destinasi.
Pihak pemasaran Ethiopian Airlines, Chususworo, menyebut, saat ini maskapai terbang seminggu tiga kali dari Jakarta. Setelah ini akan bertambah menjadi empat kali penerbangan dalam seminggu.
Pangsa pasar didominasi pihak korporat. Tren penumpang juga telah membaik.
”Sudah mulai bangkit lagi sekarang setelah pandemi,” kata Chususworo.
Ethiopian Airlines merupakan salah satu maskapai yang hadir dalam Kompas Travel Fair 2023. Dalam acara itu, total 14 maskapai yang bekerja sama untuk memperkenalkan serta mempromosikan jenamanya. Pameran wisata ini berlangsung pada Jumat (1/9/2023) hingga Minggu (3/9) di ICE BSD, Tangerang. Sejumlah promosi paket berlibur, baik dalam maupun luar negeri, dapat ditemukan dalam pameran ini.
Kenaikan transaksi
Antusiasme masyarakat untuk berlibur meningkat setelah keran perjalanan dibuka. Salah satunya terlihat dari kenaikan transaksi kartu kredit.
Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Yudita Wahyu Dewanti mengatakan, antusiasme masyarakat untuk berekreasi sangat tinggi setelah pandemi. Hal ini terbukti dari pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit Bank Mandiri untuk liburan dan perjalanan wisata.
Bank Mandiri mencatat, nilai transaksi kartu kredit untuk kategori travel selama periode Januari-Agustus 2023 mencapai Rp 2,8 triliun. Nilai tersebut tumbuh 71,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun, pertumbuhannya diharapkan bisa mencapai 80 persen.
”Nilai transaksi tersebut bahkan sudah melampaui nilai transaksi pada periode sama tahun 2019 atau sebelum pandemi. Jadi, luar biasa animo berwisata dan bepergian dari nasabah-nasabah kami,” tutur Yudita saat membuka Kompas Travel Fair 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (1/9/2023).
Vice President Card Head Bank Mandiri Bery Agung Puspandika menilai, transaksi perjalanan hingga saat ini cenderung berimbang antara pelaku perjalanan bertujuan ke luar negeri dan domestik. Hal ini efek program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekfraf) yang menggalakkan untuk berwisata ke berbagai penjuru Nusantara. Sebelum pandemi, tren perjalanan ke luar negeri lebih tinggi ketimbang domestik dengan perbandingan 60 persen dan 40 persen.
Meski demikian, ia memperkirakan, pada kuartal IV-2023, pelaku perjalanan yang akan ke luar negeri akan meningkat, bahkan melampaui wisatawan domestik. Alasannya, banyak pameran perjalanan yang diselenggarakan.
”Mungkin di kuartal keempat ini bakal naik destinasi (ke) luar negeri, (khususnya) di Asia,” kata Bery.
Berdasarkan kerja sama dengan sejumlah agen perjalanan, masyarakat banyak membidik tur luar negeri, terutama paket keluarga. Selain itu, Bank Mandiri kini tengah menggarap segmen perjalanan umrah yang naik daun sejak Idul Adha lalu.