Presiden Jokowi Meminta Percepatan Realisasi Investasi Umicore-Glencore-Antam
Pembangunan pabrik baterai listrik terus didorong. Investasi pun dipermudah, termasuk yang akan masuk dari Inggris EVision bersama Umicore, Glencore, dan PT Aneka Tambang (Persero).
Oleh
NINA SUSILO, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Realisasi investasi produksi baterai kendaraan listrik di Bantaeng, Sulawesi Selatan, akan dipercepat. Pemerintah segera menyiapkan kemudahan administrasi agar September mendatang, perusahaan sudah bisa mulai membangun.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat tertutup khusus membahas ini di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (31/5/2023). Rapat yang dimulai sekitar pukul 10.30 ini baru berakhir pukul 11.30. Hadir antara lain Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Nicolas Kanter.
Bahlil menjelaskan, dalam rapat, dibahas investasi perusahaan asal Inggris, EVision, yang bekerja sama dengan perusahaan asal Belgia, Umicore; perusahaan asal Australia, Glencore; dan PT Antam. Menurut rencana, pabrik akan dibangun di kawasan dengan energi hijau yang bersumber dari tenaga angin di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Adapun nilai investasi berkisar sembilan miliar dollar AS.
Untuk itu, kata Bahlil, akan dilakukan percepatan dalam membangun ekosistem baterai mobil. Urusan administrasi diharap bisa dipercepat.
”Jangan kita lambat hanya dengan kajian terus. Arahan Bapak Presiden jelas minta percepatan, di bulan September semua sudah selesai. Harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking di lokasinya dan semua sudah clear. Ini segera kita lakukan, kemudian ada tambang nikelnya dari Papua,” tuturnya.
Investasi ini, menurut Bahlil, akan membangun baterai kendaraan listrik mulai bahan mentah dari tambang sampai menjadi produk sel baterai. Adapun kapasitas pabrik untuk tahap pertama lebih kurang 20 GWh untuk sel baterai.
”Ke depan pasti akan ditingkatkan berdasarkan permintaan dalam negeri ataupun untuk ekspor, terutama Eropa,” tambahnya.
Secara terpisah, Arifin mengatakan dalam rapat, Presiden Jokowi mengharap agar bisa mempercepat Indonesia masuk rantai pasok ekosistem industri kendaraan listrik. Mineral yang diperlukan untuk bahan baku sangat memadai.
Selain itu, pemerintah mendorong pangsa pasar kendaraan listrik di dalam negeri.
Ekosistem kendaraan listrik (EV) terus didorong Presiden Joko Widodo, baik di dalam negeri maupun dipromosikan di luar negeri. Saat berpidato di sesi kerja mitra G70 yang membahas iklim, energi, dan lingkungan, 20 Mei lalu di Hiroshima, Jepang, Presiden Jokowi menyebutkan pengembangan ekosistem EV sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim. Saat bertemu Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Hiroshima, Presiden juga meminta realisasi komitmen Inggris dalam kemitraan transisi energi yang adil, termasuk pasokan sel baterai dan pembangunan microfactory EV.
Saat KTT ASEAN di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 11-12 Mei lalu, Indonesia juga menginisiasi supaya ASEAN bisa menjadi pusat produksi utama dalam ekosistem baterai EV.