Wapres Amin Minta Adanya Kontrol dan Keamanan pada QRIS
Wapres Ma’ruf Amin meminta adanya kontrol dan pengaman pada QRIS untuk mencegah adanya penyalahgunaan sistem tersebut. Bank Indonesia sebagai otoritas diminta menyediakan sistem keamanannya.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aksi bermodus penempelan kode QR atau QRIS untuk pembayaran dengan kode yang tidak sesuai prosedur belakangan ini marak terjadi. Salah satunya pada kotak amal masjid. Beberapa masjid yang pernah mengalami kejadian serupa antara lain Masjid Istiqlal dan Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pemilik QRIS memperkuat sistem kontrol, baik dari penempatan maupun pengamanan QRIS masjid. Otoritas pun diminta membuat pengamanan QRIS agar tidak disalahgunakan.
”(Hal) yang pertama tentu dari yang pemilik QRIS, masjid-masjid, Istiqlal atau siapa saja, dia harus terus mengontrol jangan sampai ada yang menyalahgunakan,” kata Wapres Amin saat menjawab pertanyaan wartawan pada sesi keterangan pers seusai menghadiri acara Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peresmian Kalsel Nasional Halal Fair 2023 di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11/4/2023).
Pada kesempatan tersebut Wapres Amin pun meminta agar pihak otoritas, seperti Bank Indonesia, menyediakan sistem keamanan pada QRIS tersebut. ”(Kemudian) dari pihak yang punya otoritas (terkait QRIS) ini supaya diciptakan pengamanan. Kalau (terjadi kasus) seperti sekarang berarti, kan, kurang aman. Padahal (dengan adanya QRIS) kita ingin memberikan pelayanan yang lebih baik. Artinya, (QRIS) itu inovasi pelayanan (supaya) lebih mudah, lebih baik, tetapi ada risiko yang ternyata bisa diganti oleh (oknum),” ujarnya.
Hadir mendampingi Wapres Amin dalam keterangan pers tersebut, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor serta Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Taufik Hidayat.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa masjid di Jakarta Selatan menemukan aktivitas penukaran stiker QRIS untuk rekening infak dengan stiker kode lain. Salah satu masjid kemudian melaporkan aktivitas mencurigakan tersebut ke polisi (Kompas.id, 10/4/2023).
Temuan di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, stiker kode respons cepat (QR code) QRIS yang terintegrasi dengan 12 kotak amal diganti dengan stiker kode lain atas nama ”Restorasi Masjid”. ”Seorang pria tidak dikenal mengganti QRIS yang ada di 12 kotak amal dan kami baru tahu semalam,” kata Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran Baru Iding.