Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan kekuataan ekonomi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade mendatang. Potensi itu coba untuk ditangkap HSBC dalam pengembangan bisnisnya di kawasan.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA, ALBERDI DITTO
·3 menit baca
Prediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade mendatang kembali digaungkan. Kali ini oleh kalangan eksekutif HSBC Global. Ditemui dalam wawancara khususKompas di kantor HSBC Indonesia, Jakarta, Jumat (10/3/2023), Chief Executive Officer (CEO) Wealth and Personal Banking HSBC Nuno Matos menyampaikan optimismenya terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berikut petikannya.
Indonesia adalah pasar yang sangat penting untuk kami. Saya tidak akan menaruh peringkatnya, tetapi saya bisa sampaikan bahwa di dalam strategi pengembangan bisnis di kawasan Asia, Indonesia sangat-sangat relevan. Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Jelas sekali ini layak mendapatkan perhatian kami. Kami yakin Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia. Peluang yang ingin kita tangkap bersama.
Peluang seperti apa yang ingin diraih di Indonesia?
Saya menjalankan bisnis perbankan ritel dan manajemen kesejahteraan untuk HSBC secara global. Sekali lagi, kami memberi perhatian kepada Indonesia. Apa yang kami lihat? Kami melihat pasar yang fantastis dalam besaran skalanya. Kami melihat jumlah kelas menengah yang bertumbuh setiap harinya dan itu jelas menarik perhatian kami. Kelas menengah yang bertumbuh itu artinya sebagian dari populasi bertumbuh sangat cepat dan setengah dari penduduk itu membutuhkan jasa manajemen kesejahteraan.
Kami sangat bisa diandalkan untuk urusan pembiayaan ataupun transaksi perbankan. Pada saat yang sama, sebagian dari penduduk Indonesia juga memiliki kebutuhan layanan perbankan internasional. Banyak orang Indonesia yang menempuh studi di luar negeri dan orangtua mereka perlu memandu mereka. Kami juga hadir untuk membantu mereka dengan jaringan internasional yang kami miliki. Jadi, kami fokus untuk mengoperasikan bisnis perbankan ritel dan manajemen kesejahteraan untuk penduduk Indonesia.
Seperti apa potensi perbankan digital di Indonesia?
Dapat kami sampaikan bahwa potensi perbankan digital Indonesia sangat besar. Kami melihat adanya fenomena semacam demam digitalisasi di Indonesia. Ditopang dengan jumlah penduduk yang besar, layanan perbankan digital punya potensi sangat besar.
Apakah HSBC berencana membuat layanan dan produk spesial dalam hal pengelolaan kesejahteraan dan perbankan personal untuk nasabah di Indonesia?
Tentu ada. Yang pasti, kami akan selalu menjadi terdepan dalam hal pengelolaan kesejahteraan. Kami akan menawarkan layanan produk reksa dana, transaksi obligasi, dan berbagai instrumen investasi yang menjamin keamanan bagi investasi nasabah di masa mendatang. Dari sisi layanan kartu kredit, kami akan meluncurkan produk baru yang lebih menarik pada 2023 dan 2024 nanti.
Di sektor ekonomi manakah sebaiknya investasi ditanamkan di 2023 ini?
Saya tidak dalam posisi memberikan nasihat. Namun, dapat saya sampaikan pandangan kami mengenai ekonomi Indonesia. Pertama, saya akan kembali tekankan bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat besar, bahkan semestinya bisa tumbuh lebih besar lagi. Seperti yang saya sampaikan, pada 2050 Indonesia kemungkinan akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia. Faktor pendorongnya sangat jelas. Jumlah penduduknya sangat besar, ditopang oleh usia muda di bawah 30 tahun yang besar.
Selain itu juga banyak kewirausahaan yang tengah berkembang yang bisa melipatgandakan peluang di pasar. Tak hanya itu, Indonesia memiliki kekayaan alam, kekayaan mineral dan logam yang bisa membawa Indonesia menjadi mitra dagang dunia. Perdagangan internasional ini bisa mendorong perekonomian Indonesia. Kekayaan ini juga bisa merangsang penanaman modal asing secara langsung sehingga bisa mendorong dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia secara sangat baik.