Indonesia Kembali Menerima Kunjungan Wisman Asal China
Penerbangan langsung dari Shenzhen ke Denpasar dan sebaliknya telah dibuka. Hal ini diharapkan mendukung kemudahan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari China.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia kembali menerima kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman asal China. Penerbangan langsung dari Denpasar, Bali, ke Shenzhen, China, telah dibuka mulai Minggu (22/1/2023). China merupakan salah satu target pasar besar bagi pemulihan industri pariwisata nasional.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah China telah mengumumkan pencabutan pembatasan ketat perjalanan internasional pada 8 Januari 2023.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung IGN Rai Suryawijaya saat dihubungi Minggu, di Jakarta, mengatakan, jumlah kamar hotel di Bali mencapai sekitar 157.000 kamar. Tingkat okupansinya sampai sejauh ini sudah sebesar 62 persen.
Sebelum pandemi Covid-19, rata-rata tingkat okupansi kamar hotel di Bali sepanjang tahun adalah 72 persen. Ada bulan-bulan tertentu yang mendorong tingkat okupansi di atas rata-rata.
”Jika tingkat okupansi kamar hotel sekarang berkisar 62 persen, industri perhotelan butuh tambahan kunjungan wisatawan. Setidaknya, butuh tambahan okupansi 10 persen lagi agar Bali bisa benar-benar pulih,” ujar Rai.
Menurut Rai, sejak pertengahan tahun 2022, fenomena banting harga sewa kamar hotel sudah mulai mereda. Fenomena ini pernah terjadi selama pembatasan sosial dan dilakukan sejumlah pengusaha hotel untuk memikat pengunjung. Pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2023, tarif sewa kamar sudah normal.
Jumlah wisman dari Asia Pasifik, Australia, dan Timur Tengah sudah lebih dulu berdatangan ke Indonesia, termasuk ke Bali. Sebelum pandemi Covid-19, porsi kunjungan wisman asal China selalu menempati tiga besar terbanyak. Untuk Bali, khususnya, porsi kunjungannya berada di urutan pertama.
”Sekitar 20 persen dari total penduduk China merupakan warga yang suka bepergian. Wisman asal China yang banyak datang ke Bali biasanya berangkat dari Beijing dan Guangzhou. Tentunya, kami juga mengharapkan wisman-wisman selain dari China berkunjung ke Indonesia, seperti Amerika Serikat,” tutur Rai.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menambahkan, pihaknya mulai mengoperasikan penerbangan perdana internasional secara langsung dari China ke Indonesia pada Minggu. Rute tersebut adalah dari Bandara Internasional Bao’an Shenzhen ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar. Penerbangan perdana ini membawa 193 orang dewasa, 17 anak-anak, dan 2 anak balita berkewarganegaraan China.
Pada tahap awal, rute penerbangan ini hanya ada sekali dalam sepekan. Meski demikian, Lion Air berencana meningkatkan frekuensi penerbangan Shenzhen-Denpasar. Rencana ini kelak akan diikuti dengan pembukaan rute baru secara bertahap dari beberapa kota di China ke Indonesia. Kota-kota di China yang dibidik oleh Lion Air antara lain Beijing, Kunming, dan Shanghai-Hongqiao.
”Melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kami menyediakan penerbangan lanjutan menuju kota-kota favorit tujuan wisata di Indonesia, seperti Labuan Bajo,” kata Danang.
Penerbangan langsung dari Shenzhen dipilih karena Shenzhen dikenal sebagai kawasan metropolitan terbesar dan tersibuk di China. Di kota ini terdapat zona perdagangan bebas, kawasan industri teknologi tinggi, kampus, dan pariwisata.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia per November 2022 tercatat 657.270 kunjungan atau naik 336,5 persen secara tahunan. Adapun total kunjungan wisman ke Indonesia pada periode Januari-November 2022 sebanyak 4,58 juta kunjungan atau naik 228,3 persen secara tahunan.
Destinasi favorit
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menilai, kedatangan kembali wisman asal China ke Indonesia merupakan bukti Indonesia, khususnya Bali, masih menjadi destinasi favorit. Kementerian telah menargetkan jumlah kunjungan wisman pada 2023 mencapai 3,5-7,4 juta kunjungan. China merupakan salah satu pasar besar yang diincar.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini menambahkan, jumlah wisman asal China yang diharapkan bisa berkunjung ke Indonesia 120.000-255.300 orang. Pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk menarik minat, seperti promosi bersama mitra pengusaha dan perjalanan sosialisasi.
Pelaksanaan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia akan tetap dijalankan dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Indonesia memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen krisis pandemi Covid-19, seperti peningkatan masif sertifikasi kebersihan, kesehatan, dan lingkungan yang berkelanjutan, serta rasio vaksinasi per populasi yang relatif lebih besar.