Penataan Menyasar Mulai dari Sektor Finansial hingga Logistik
Pemerintah fokus menata badan usaha milik negara yang berlatar belakang sektor industri finansial, diikuti telekomunikasi, energi, pangan, kesehatan, dan logistik.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menyatakan penataan badan usaha milik negara atau BUMN akan fokus kepada sektor industri finansial, telekomunikasi, energi, pangan, kesehatan, dan logistik. Transformasi ini bertujuan mendorong kinerja BUMN agar bisa berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan tidak tergerus perubahan zaman.
”Transformasi di BUMN bukan berbasis proyek semata. Transformasi dimulai dari sumber daya manusia. Transformasi tidak akan berjalan tanpa sumber daya manusia yang kompeten,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir saat membuka Festival Satu, Kamis (10/11/2022), di Jakarta.
Menurut Erick, dunia sudah berubah. Pemulihan dari pandemi Covid-19 belum kunjung terjadi. Ditambah lagi, banyak negara menghadapi tantangan ketidakpastian makroekonomi, gangguan rantai pasok, dan disrupsi teknologi digital.
”Apabila model bisnis BUMN tidak berubah (seiring dengan perubahan-perubahan itu), BUMN akan jadi sunset company,” kata Eric.
Alasan penataan fokus kepada BUMN yang berlatar belakang finansial, imbuh Erick, karana sektor ini penting untuk membuka dan memeratakan akses keuangan kepada masyarakat, industri, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terbukti, bank-bank Himbara telah naik peringkatnya di tingkat global. BUMN berlatar belakang telekomunikasi menjadi fokus penataan kedua demi menangkap peluang di era ekonomi digital.
Rantai pasok energi dan logistik penting diperkuat agar mendukung daya saing Indonesia. Apabila Indonesia mau mampu bersaing dengan negara lain, akses logistik harus diperbaiki. Konsolidasi BUMN pangan bertujuan untuk mendukung Indonesia bisa mandiri pangan, sedangkan penataan BUMN kesehatan untuk mendukung produksi produk kesehatan, seperti vaksin, bagi masyarakat.
”BUMN jangan jadi menara gading. BUMN harus bisa menjadi lokomotif untuk pertumbuhan ekonomi. Maka, kami dorong agar BUMN bisa bekerja sama dengan swasta dan UMKM,” kata Eric.
Di acara yang sama, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menceritakan, transformasi yang sedang dibangun di Pos Indonesia adalah menjadi perusahaan logistik digital. Harapannya, Pos Indonesia bisa menjadi salah satu perusahaan logistik digital terdepan di Indonesia.
”Visi kami ke depan adalah dari network company menjadi platformcompany. Pos Indonesia diharapkan bisa menjadi perusahaan logistik fisik dan digital sekaligus. Bisa jadi salah satu perusahaan logistik digital yang dominan,” tuturnya.
Selain itu, imbuh Faizal, Pos Indonesia juga berusaha untuk mentransformasikan aset properti berupa gedung-gedung kantor pos menjadi ruang kreatif yang bisa mendukung pengembangan UMKM. Hal ini bisa mengurangi beban operasional.
Faizal mencontohkan gedung Kantor Pos Jakarta Pusat yang telah ditransformasikan menjadi ruang kreatif bernama Pos Bloc. Pengembangannya sekarang sudah masuk ke tahap kedua yang seluas 7.000 meter persegi. Strategi yang sama akan diterapkan di gedung kantor pos di Medan, Bandung, dan Makassar. Pelaku UMKM yang memanfaatkan ruang kreatif di Pos Bloc tidak dikenai biaya sewa, tetapi pihak Pos Indonesia memberlakukan bagi pendapatan.
”Selain lini bisnis logistik dan aset properti, kami juga mentransformasikan layanan teknologi finansial, yaitu Pos Pay. Selama dua tahun terakhir, transformasi yang kami lakukan tersebut telah mulai membuahkan hasil. Salah satunya terlihat dari pertumbuhan laba yang sudah naik dua kali lipat pada 2021 dan kami memperkirakan bisa meraih pencapaian yang sama akhir tahun 2022,” kata Faizal.
Pada saat bersamaan, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, nota kesepahaman kerja sama Microsoft Indonesia dengan Pos Indonesia mencakup transformasi digital hingga edukasi teknologi digital bidang logistik bagi pekerja Pos Indonesia. Untuk dukungan transformasi Pos Indonesia, ia mencontohkan layanan jasa logistik Pos Indonesia kini berjajar dengan logistik lain di lokapasar nasional.
”Kami membantu mengembangkan platform logistik Pos Indonesia yang terintegrasi dengan BUMN lain. Kami dan Pos Indonesia juga mengembangkan pelatihan kompetensi digital, terutama berhubungan dengan logistik dan sertifikasi. Kompetensi digital ini tidak melulu harus keterampilan keras, tetapi bisa diawali dari pengetahuan,” papar Dharma.