Gagasan menerbitkan karya tulis atau tulisan sebagai NFT bisa jadi jalan baru yang lebih menjanjikan bagi penulis. Jalan itu tak lepas dari naluri web 3 dan rantai blok yang memungkinkan kontrol atas kepemilikan karya.
Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
·4 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Pengunjung menyaksikan karya NFT, singkatan dari non-fungible token, di gerai kopi di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (24/8/2022). Pameran kolektif NFTetangga ini diikuti tujuh kreator yang tinggal dan berkarya di Bintaro. Pemeran akan berlangsung hingga 22 September 2022.
Penulis Blake Butler tidak pernah menduga, novel Decade karyanya akan terjual seharga 7.569,5 dollar AS, tak sampai 24 jam sejak dia tawarkan sebagai non-fungible token atau NFT pada Februari 2021. Novel itu ditulis tahun 2008, tetapi dia menyampingkannya selama bertahun-tahun. Butler bahkan telah menyerah pada penerbitannya. Struktur yang rumit dan bahasa yang padat membuat novel itu hampir tidak dapat diterbitkan oleh standar penerbitan komersial.
Di tengah ingar-bingar NFT yang naik daun di jagat internet awal tahun lalu, Butler berpikir untuk mengubah format novelnya menjadi GIF (graphic interchange format), lalu mencetak dan menjualnya sebagai token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT). Seorang pembeli yang menggunakan nama samaran Null-radix membeli Decade seharga 5 Ethereum yang ketika itu senilai 7.569,5 dollar AS.
”Penjualan itu seperti sambaran petir,” kata Butler sebagaimana tulis Walker Caplan di laman Literary Hub.
Butler bisa jadi beruntung. Dia masuk ke pasar pada saat yang tepat, yakni ketika demam NFT menjangkiti warga dunia di tengah lonjakan adopsi digital dan pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya terkendali. Jumlah pedagang, pembeli, volume, dompet aktif, keuntungan, serta nilai perdagangan NFT melonjak secara eksponensial sepanjang tahun 2021 lalu.
Laporan tahunan pasar NFT 2021 bertajuk ”Bagaimana NFT Memengaruhi Dunia” oleh perusahaan data NFT, Nonfungible.com, bersama L’Atelier BNP Paribas menyebutkan, nilai perdagangan NFT meningkat dari 24,5 juta dollar AS tahun 2019 menjadi 82,5 juta dollar AS tahun 2020. Pada tahun 2021, nilainya melonjak lebih dari 214 kali lipat menjadi 17,7 miliar dollar AS. Sementara jumlah pedagang melonjak dari 31.774 pedagang (2020) menjadi 1,197 juta pedagang (2021), pembeli bertambah dari 75.144 pembeli menjadi 2,3 juta pembeli selama kurun itu, sementara jumlah dompet aktif melonjak dari 89.061 dompet (2020) menjadi 2,57 juta dompet (2021).
Empat koleksi NFT dalam pameran NFT dari komunitas Monday Art Club di Superlative Gallery, Rabu (29/6/2022), di Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Dalam pameran perdana NFT fisik mereka, Monday Art Club memamerkan 45 NFT hasil kreasi anggota komunitas itu.
Momentum yang dimiliki Butler bisa jadi sedang tidak tersedia saat ini. Transaksi NFT tengah berada pada tren menurun, sejalan dengan turunnya kapitalisasi pasar kripto di tengah ”musim dingin” yang menyelimuti industri ini sepuluh bulan terakhir. Namun, gagasan menerbitkan karya tulis atau tulisan sebagai NFT bisa menjadi jalan baru yang lebih menjanjikan bagi penulis ke depan.
Kepemilikan
Jalan baru itu tidak lepas dari naluri Web3, internet generasi ketiga, serta teknologi rantai blok (blockchain) yang melandasi inovasi NFT, yakni kontrol atas kepemilikan. Kontrol dan kepemilikan adalah dua hal berbeda yang dianggap sebagai kelemahan internet era saat ini (Web 2). Bayangkan, Anda mengirim berkas (file) foto atau naskah tulisan dalam format digital ke seorang teman. Berkas itu sejatinya tidak berpindah, melainkan terduplikasi. Anda masih memilikinya, sementara teman Anda mendapatkan berkas yang sama.
Kendati setengah mati Anda mengupayakan klaim kepemilikan, kontrol atas berkas itu tetap sulit digapai dengan teknologi internet saat ini. Anda akan semakin sulit mengontrolnya ketika teman Anda mengunggahnya di media sosial atau web di mana setiap orang bisa dengan mudah mengunduhnya. Usaha melindungi aset digital telah ditempuh dengan beragam cara, tetapi pemilik aset tetap kesulitan mengontrolnya.
Selama bertahun-tahun, para pengembang teknologi berupaya memecahkan ”pekerjaan rumah” melindungi dan mengontrol aset digital di jagat maya. Sampai akhirnya lahir teknologi rantai blok yang memungkinkan kontrol kepemilikan dengan kolaborasi di jaringan yang terdesentralisasi, kontrak cerdas (smart contract), dan kriptografi. Kendati pembobolan data atau pencurian aset masih terjadi, teknologi yang masih seumur jagung ini dinilai prospektif.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Para kolektor NFT singkatan dari non-fungible token harian Kompas antusias mengikuti kunjungan dan menyaksikan bentuk fisik koran Kompas yang salah satunya menjadi koleksi mereka dalam bentuk NFT di rantai blok (blockchain) di Pusat Informasi Kompas di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Penulis buku Blockchain Revolution, Don Tapscott, meyakini, teknologi rantai blok akan mempunyai dampak besar pada lanskap keuangan dan bisnis beberapa dekade ke depan. Dengan teknologi ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, manusia di mana pun bisa memercayai satu sama lain dan bertransaksi langsung tanpa perantara. Kepercayaan itu dijamin, bukan oleh institusi besar, melainkan lewat kolaborasi, kriptografi, dan kode cerdas. Selain itu, ada apresiasi di antara pelaku tentang sebuah karya.
Teknologi ini memungkinkan Anda mengirim atau menjual aset digital, baik foto, video, berkas, bahkan uang, layaknya mengirim barang fisik saat ini. Aset itu akan berpindah tangan setelah transfer atau transaksi jual beli terjadi. Setelah aset berpindah atau terjual, Anda tidak memilikinya lagi dan transaksi/perpindahan itu tercatat dalam buku besar (ledger) yang desentral. Perkembangan ini membuka jalan atas problem kepemilikan, kontrol, serta hak ekonomi atas aset yang bertahun-tahun melingkupi segenap sektor, khususnya di industri kreatif dengan produk berupa film, musik, dan penerbitan.
Kepercayaan itu dijamin, bukan oleh institusi besar, melainkan lewat kolaborasi, kriptografi, dan kode cerdas.
Setelah karya seni digital (digital arts), NFT berkembang untuk format audio, video, dan belakangan tulisan. Platform untuk menerbitkan atau mencetak (minting), memajang, dan menjual (marketplace) NFT tulisan juga bermunculan. Di sini, Anda bisa menjual lepas ide atau karya dalam format tulisan layaknya Blake Butler. Anda juga bisa menulis di blog berbasis Web 3 dan memajangnya seperti buku di perpustakaan dengan tarif baca tertentu.
Teknologi ini menjawab ketidakadilan di struktur industri serta keresahan atas pencurian dan pembajakan aset digital yang membabi buta dua dekade terakhir. Jalan baru telah terbuka. Kini waktunya bagi umat manusia untuk mendefinisikan ulang arti kontrol dan kepemilikan dengan teknologi.