Menggerakkan ekonomi warga terus dilakukan Pemkot Surabaya dengan menggelar pameran serta membuka rumah padat karya. Di samping itu, melatih warga menjadi wirausaha sesuai minat, terutama warga berpenghasilan rendah.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·5 menit baca
AGNES SWETTA PANDIA
Pada Surabaya Great Expo 2022 yang digelar di Grand City Surabaya selama lima hari, Rabu-Minggu (24-28/8/2022) banyak produk buatan UMKM Surabaya yang kualitasnya terus meningkat.
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, terus melakukan gebrakan untuk mengasah ketajaman berbisnis, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Tidak hanya mencari pembeli, Pemkot Surabaya juga memberi peluang berpromosi, termasuk melatih dari nol calon wirausaha baru dengan tidak kenal berhenti.
Seluruh program itu bermuara pada penguatan ekonomi warga ”Kota Pahlawan”. Memang pelatihan keterampilan, antara lain memasak, tata rias, dan menjahit bahan perbengkelan, selalu diutamakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kendati demikian, tidak tertutup juga bagi warga yang ingin mengikuti latihan sesuai minatnya yang digelar di sekitar kampung atau rukun warga (RW).
Ajang promosi produk UMKM Kota Surabaya tidak hanya digelar di Sentra Wisata Kulinerdi 45 tempat dan Surabaya Kriya Gallery yang kini ada di sekitar 15 lokasi. Barang-barang buatan UMKM juga dipasarkan di hampir semua pusat perbelajaan, swalayan, dan hotel.
Salah satu ajang promosi yang secara rutin digelar adalah Surabaya Great Expo 2022 yang digelar di Grand City Surabaya selama lima hari, Rabu-Minggu (24-28/8/2022).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (25/8/2022), mengatakan, pameran ini memang menampilkan produk-produk UMKM, baik dari Surabaya maupun daerah lain di Indonesia, antara lain Jakarta, Solo, dan Yogyakarta.
Kegiatan tersebut tidak hanya untuk memasarkan dan memamerkan produk UMKM, tetapi juga membuka pelayanan publik jajaran Pemkot Surabaya. Alasannya, Pemkot Surabaya ingin memudahkan warga untuk bertanya atau mengurus berbagai izin terkait usaha.
AGNES SWETTA PANDIA
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka Surabaya Great Expo 2022 di Grand City Surabaya dan berlangsung Rabu-Minggu (24-28/8/2022).
”Produk UMKM kini semakin berkualitas dan banyak yang telah lolos menembus pasar ekspor,” katanya. Oleh karena itu, dengan adanya pameran berskala nasional ini, Eri Cahyadi yakin UMKM Surabaya bisa terus naik kelas dan bahkan bisa menembus pasar internasional. ”Dengan adanya pameran ini, saya yakin UMKM bisa bergerak lebih dahsyat lagi ke depannya,” katanya.
Pelayanan publik
Selama pameran, pelayanan publik yang digelar, antara lain, dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Surabaya. Di situ warga bisa mengajukan pengurusan nomor induk berusaha (NIB). Prosesnya selesai dalam 10 menit.
Berdasarkan pengamatan Kompas, sejak Surabaya Great Expo 2022 digelar, hampir semua perserta sudah menginformasikan keunggulan produk yang dipromosikan di ajang itu melalui media sosial. Pelaku UMKM yang juga menjadi peserta pameran rata-rata sudah berdagang secara daring.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, Pemkot Surabaya mendukung penuh agenda penguatan ekonomi dalam skala nasional maupun regional, terutama yang berkaitan dengan peluang investasi terhadap produk-produk unggulan daerah.
Selain itu, terdapat juga beberapa sektor, antara lain sektor pariwisata, sektor ekonomi kreatif, sektor perindustrian, sektor perdagangan serta usaha mikro, kecil, dan menengah dalam upaya peningkatan ekspor.
AGNES SWETTA PANDIA
Salah seorang penghuni rumah susun sewa (rusunawa) yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya, Sabtu (2/7/2022), mengembangkan usaha menjahit di rumah sebagai penghasilan tambahan keluarga.
Salah satu bentuk dukungan Pemkot Surabaya adalah penyelenggaraan pameran Surabaya Great Expo 2022. Pameran kali ini sudah yang ke-11 dan kali ini diikuti oleh 131 peserta terdiri dari pembeli, pedagang dan investor dalam usaha memperluas jaringan pasar nasional dan global. Di samping itu, pameran ini juga merupakan ajang promosi, hiburan, belanja dan rekreasi bagi keluarga dari berbegai lapisan masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa produk yang dipamerkan sangat beragam, mulai dari fashion craft, produk perbankan, peralatan rumah tangga, makanan, produk online dan medical tourism. Sedangkan pesertanya juga berasal dari berbagai instansi dan lembaga.
Oleh karena itu, ia berharap Surabaya Great Expo 2022 ini bisa berdampak positif terhadap kegiatan ekonomi dan pariwisata di Kota Surabaya serta dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk menciptakan kegiatan serupa.
Dari kegiatan yang setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19 itu, transaksi ditargetkan Rp 5 miliar.
Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Surabaya M Awaludin Arief mengatakan, pameran berskala nasional dari Kota Surabaya ini digelar untuk menarik buyers, traders, investor dalam usaha memperluas jaringan pasar nasional dan global.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
UMKM makanan di kawasan Taman Bungkul, Kota Surabaya,Jawa Timur, Minggu (19/6/2022).
Di samping itu, Surabaya Great Expo 2022 mempunyai misi memulihkan perekonomian di era pandemi. Selain sebagai ajang promosi, kegiatan itu juga menjadi wadah hiburan, belanja, dan rekreasi keluarga bagi semua lapisan masyarakat.
Di sisi lain, untuk mendongkrak ekonomi warga, Pemkot Surabaya juga gencar mengembangkan Rumah Padat Karya (Pakar). Rumah Pakar adalah tempat usaha baru bagi MBR di lingkungan tertentu di Surabaya. Tempat usaha memanfaatkan aset Pemkot Surabaya yang selama ini tidak dipakai berupa gedung atau lahan terbuka. Di tempat itu dibuka kedai kopi, cukur rambut, salon, bahkan cuci kendaraan.
Rumah Pakar di viaduct Jalan Nias, Kecamatan Gubeng, yang sudah dibuka sejak Juli 2022 lalu, misalnya, konsumennya terus meningkat sehingga omzetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah.
Camat Gubeng Eko Kurniawan Purnomo mengatakan, Rumah Pakar banyak diminati warga Surabaya karena lokasi strategis dan kekinian.
AGNES SWETTA PANDIA
Usaha yang dikembangkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), seperti di Rumah Padat Karya (Pakar) di viaduct Jalan Nias, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Tempat usaha yang diresmikan pada 28 Mei 2022 itu tidak hanya berupa kedai kopi, tetapi juga tempat cukur rambut dan cuci kendaraan.
Rumah Pakar viaduct Gubeng diminat anak milenial. Selain kekinian dan Instagramable, Rumah Pakar sangat pas untuk tempat bertemu teman kantor. ”Banyak digemari pengunjung karena suasananya seperti di rumah sendiri, cocok untuk ngopi,” kata Eko.
Meskipun yang berkembang kedai kopi, penghasilan Rumah Pakar di viaduct Gubeng cukup memuaskan. Omzetnya hingga Rp 88 juta per bulan. Omzet itu digunakan untuk gaji dan biaya operasional. Di tempat itu terdapat 23 MBR yang bekerja, masing-masing mendapat gaji Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per bulan.
Agar pendapat meningkat, ia bersama jajarannya juga mempromosikan Rumah Pakar viaduct Gubeng melalui media sosial dan menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meningkatkan keterampilan MBR yang bekerja di tempat tersebut.
AGNES SWETTA PANDIA
Pendapatan Rumah Padat Karya (Pakar) yang memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di viaduct Jalan Nias, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, bisa meraup omzet puluhan juta rupiah. Tempat usaha itu diresmikan pada 28 Mei 2022,