PT Adhi Karya Tbk berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3,75 triliun guna melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 2017. Sementara Bank Tabungan Negara akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten konstruksi PT Adhi Karya Tbk berniat menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 3,75 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan III Adhi Karya dengan target perolehan dan sebesar Rp 5 triliun. Sebelumnya, Adhi Karya telah menerbitkan obligasi senilai Rp 289,6 miliar pada 2020 dan Rp 673,5 miliar pada 2021.
Menurut keterangan manajemen melalui prospektus yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/4/2022), dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap I tahun 2017. Jumlah pokok obligasi yang harus dilunasi sebesar Rp 2,812 triliun.
”Sementara sisa atau sekitar 25 persen setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” demikian keterbukaan informasi tersebut.
Dana hasil obligasi itu akan digunakan untuk mendanai proyek jalan tol, kereta api, pembangunan gedung, energi, dan industri, serta proyek-proyek infrastruktur lainnya.
Obligasi kali ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A senilai Rp 1,286 triliun dengan bunga 8,25 persen per tahun. Tenor dari seri A ini selama tiga tahun. Sementara Seri B senilai Rp 667,5 miliar dengan bunga 9 persen per tahun dan berjangka waktu lima tahun. Sementara Seri C bernilai Rp 1,796 triliun dengan bunga sebesar 10,2 persen per tahun. Adapun jangka waktu obligasi Seri C ini tujuh tahun sejak tanggal emisi. Perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA- untuk obligasi yang ditawarkan oleh Adhi Karya ini.
Sebelumnya, Adhi Karya mengumumkan mendapatkan kontrak untuk pekerjaan jalan Tol Yogyakarta-Bawen paket 1 senilai Rp 5,03 triliun. Target pengerjaan proyek ini selama dua tahun. Lingkup pekerjaan yang didapatkan oleh Adhi Karya, antara lain, pembangunan jalan utama, jembatan sungai, lalu lintas underpass dan overpass, serta simpang susun.
Obligasi BTN
Tidak hanya Adhi Karya yang menerbitkan obligasi. Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN juga bersiap menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTN Tahap II Tahun 2022. Manajemen BTN kepada Bursa Efek Indonesia menjelaskan, obligasi ini terdiri atas dua seri.
Pertama adalah Seri A dengan nilai Rp 600 miliar. Tingkat suku bunga dipatok 5,5 persen per tahun dan jangka waktu tiga tahun setelah tanggal emisi. Sementara Seri B senilai Rp 400 miliar dengan tingkat suku bunga 6 persen per tahun dan jatuh tempo lima tahun sejak tanggal emisi. Dana yang didapatkan dari penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk sumber pembiayaan kredit.