Adhi Karya akan menerbitkan saham baru sebanyak 7.121.658.184 dengan harga nominal Rp 100 per saham. Dana segar itu juga meningkatkan kapasitas Adhi Karya untuk mengembangkan usahanya.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Adhi Karya akan menerbitkan saham baru sebanyak 7.121.658.184 dengan harga nominal Rp 100 per saham.
Berdasarkan keterbukaan pada Bursa Efek Indonesia, Kamis (17/3/2022), Adhi Karya akan menggunakan dana hasil right issue ini untuk penyertaan pada proyek-proyek Adhi Karya, seperti pembangunan jalan tol, pengelolaan air, pengelolaan limbah, dan preservasi jalan.
Dana segar hasil right issue ini juga diharapkan dapat membuat struktur keuangan Adhi Karya menjadi lebih kuat sehingga tidak melanggar batasan yang dipersyaratkan kreditor. Dana segar itu juga meningkatkan kapasitas Adhi Karya untuk mengembangkan usahanya.
Adhi Karya mencatatkan pertumbuhan pendapatan Rp 11,53 triliun atau naik 6,49 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 10,82 triliun. Sementara laba usaha naik 11,21 persen menjadi Rp 1,12 triliun dari tahun 2020 yang sebesar Rp 1 triliun. Beban pokok pendapatan naik 7,5 persen menjadi Rp 9,77 triliun dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp 9,09 triliun.
Kinerja perusahaan gas
Sementara itu, emiten BUMN lainnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, membukukan pendapatan sebesar 3,03 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 43,4 triliun, naik 5,2 persen dibandingkan dengan pencapaian selama 2020 yang sebesar 2,88 miliar dollar AS atau Rp 41,2 triliun. Sementara laba bersih sebesar 303,8 juta dollar AS pada 2021 membaik dari kerugian sebesar 264,7 juta dollar AS pada 2020.
Dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara M Haryo Yunianto mengatakan, kinerja yang positif ini terkait dengan membaiknya operasional perusahaan. Volume distribusi gas sepanjang 2021 naik menjadi 871 british thermal unit per day (BBTUD) dari sebelumnya yang hanya 828 BBTUD. Adapun volume transmisi gas pipa sepanjang 2021 sebesar 1.352 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).