Usaha mengevaluasi keuangan adalah wujud kepedulian terhadap kondisi kehidupan keluarga. Tahun 2021 sudah mendekati ujungnya, bagaimana kondisi keuangan Anda? Akhir tahun merupakan momen yang baik untuk evaluasi.
Oleh
PRITA HAPSARI GHOZIE
·4 menit baca
Tanpa disadari, tahun 2021 akhirnya sebentar lagi mencapai ujungnya. Sebagian dari para pembaca setia mungkin berhasil mencapai beberapa tujuan keuangan, tetapi sebagian lain tidak. Meskipun demikian, melakukan evaluasi keuangan adalah wujud kepedulian terhadap kondisi kehidupan keluarga.
Sebenarnya, evaluasi keuangan adalah hal yang penting dilakukan saat terjadi perubahan dalam tahapan kehidupan atau saat memasuki babak waktu yang baru. Dengan demikian, akhir tahun menjadi momen yang sangat baik untuk melakukan evaluasi keuangan.
Evaluasi dilakukan dengan memeriksa keuangan pribadi Anda, mulai dari anggaran arus kas saat ini, utang, hingga investasi untuk pensiun. Evaluasi dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan pakar keuangan. Tulisan kali ini akan membantu Anda untuk melakukan evaluasi keuangan secara mandiri.
Pertama, evaluasi kondisi dan situasi sumber pemasukan. Tidak dapat dimungkiri, pengelolaan keuangan selalu dimulai dengan adanya pemasukan. Bagaimana kabar sumber pemasukan keluarga? Bagi sebagian besar masyarakat, kondisi pemasukan terdampak, tetapi dampaknya memiliki magnitud yang berbeda. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang menikmati tambahan pemasukan karena memulai usaha sampingan.
Apabila selama enam bulan terakhir sumber pemasukan keluarga terdampak dan belum ada tanda perbaikan, saatnya untuk membuka sudut pandang baru dalam mencari pemasukan. Kreatif dan mau berusaha adalah modal awal, lalu diikuti dengan menjaga stabilitas pemasukan.
Kreatif dan mau berusaha adalah modal awal, lalu diikuti dengan menjaga stabilitas pemasukan.
Kedua, evaluasi apakah pengeluaran bertambah atau dapat dihemat. Pahami bahwa ada lima tantangan yang menghambat proses menabung, yaitu belanja, membayar cicilan, pengeluaran bersosialisasi, rekreasi, dan hobi. Apabila pengeluaran terbesar adalah bersosialisasi dan rekreasi, seharusnya di tahun 2021 jadi lebih hemat karena masih adanya pembatasan mobilitas masyarakat. Setelah berhasil menghemat, sebaiknya ada kemajuan dalam jumlah penambahan aset.
Ketiga, jumlah kemajuan penambahan aset. Area pertama ini mengidentifikasi saldo berbagai aset yang dimiliki sejak awal tahun 2021 hingga saat ini. Cara melakukan evaluasi adalah dengan membuat daftar semua aset kas, aset investasi, dan aset konsumsi yang dimiliki, seperti tabungan, rumah, dan perhiasan. Berikutnya, buat juga daftar saldo pinjaman yang belum lunas.
Selisih antara jumlah aset dan jumlah pinjaman merupakan kekayaan bersih.
Secara umum, setiap orang sebaiknya mengalami peningkatan kekayaan bersih setidaknya 10 persen setiap tahun jika masih dalam tahapan kehidupan yang produktif. Lakukan evaluasi terhadap berapa jumlah penghasilan yang diperoleh selama tahun 2021 serta kenaikan penghasilan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Apabila Anda mengalami kenaikan penghasilan 10 persen, idealnya tahun ini terjadi penambahan jumlah aset minimal 10 persen.
Apabila Anda mengalami kenaikan penghasilan sebanyak 10 persen, idealnya tahun ini terjadi penambahan jumlah aset sebesar minimal 10 persen sejak tahun lalu. Sumbernya berasal dari penyisihan 10 persen untuk tabungan dan investasi.
Keempat, evaluasi jumlah pinjaman. Dampak dari pandemi salah satunya adalah banyak rumah tangga yang mengalami masalah dalam membayarkan kewajiban cicilan pinjaman. Apabila hal ini juga terjadi dalam situasi keuangan, prioritas dalam melanjutkan pinjaman perlu dipahami. Utamakan pinjaman untuk fasilitas kepemilikan rumah, lalu kendaraan, baru yang lainnya. Sangat disarankan untuk menjaga arus kas rumah tangga agar tetap positif.
Kelima, evaluasi saldo dana darurat. Ada satu hal yang dapat dipetik dari masa pandemi, yakni menyadari dana darurat sebaiknya dipersiapkan. Dana darurat untuk rumah tangga yang ideal jumlahnya setara 12 bulan dikalikan dengan pengeluaran rutin. Sebagai contoh, apabila pengeluaran rutin keluarga sebesar Rp 5 juta setiap bulannya, dana darurat minimal yang perlu dimiliki adalah Rp 60 juta. Dana darurat tersebut perlu ditempatkan di rekening terpisah dari rekening untuk kebutuhan operasional.
Terakhir, evaluasi jumlah tabungan serta aset investasi secara khusus. Tabungan diperlukan untuk membeli sesuatu yang besar atau butuh dana lebih besar dalam jangka waktu pendek ataupun menengah. Sementara investasi diperlukan untuk kebutuhan dan keinginan di masa depan.
Setiap orang sebaiknya menyisihkan sebagian dari penghasilan yang diperoleh untuk menabung dan investasi. Harapannya, uang hasil tabungan dan investasi tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat masa pensiun atau sudah tidak lagi aktif berpenghasilan. Rasio menabung dan investasi yang sehat adalah minimal 15 persen dari penghasilan bulanan.
Selain melakukan evaluasi terhadap proses dan kedisiplinan dalam menabung dan investasi, Anda juga boleh mengevaluasi apakah sudah meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga di tahun ini. Terakhir, jangan lupa untuk bertanya kepada diri sendiri, apakah sudah bersyukur atas apa pun yang diperoleh selama setahun ini? Bagaimanapun daftar cek (checklist) ditujukan untuk menjadi patokan evaluasi, bukan untuk membandingkan diri serta kehidupan dengan orang lain.