Cara Jatim Mengungkit Pemasaran Pelaku Usaha Kecil
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mencari cara agar produk pelaku usaha mikro, kecil, menengah kian mudah menembus pasar ekspor. Salah satunya melalui pameran dan menghubungkan mereka dengan para calon pembeli.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Berbagai produk usaha mikro kecil menengah dan industri kecil ikut pameran pada Jatim Fair ke-12 dalam rangka Hari Jadi ke-76 Provinsi Jawa Timur yang digelar sejak Jumat (8/10/2021) hingga Selasa (12/10/2021) di Surabaya.
Ratusan pelaku usaha mikro kecil menengah dan industri kecil dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur, ikut pameran pada Jatim Fair ke-12, dalam rangka Hari Jadi ke-76 Pemprov Jawa Timur. Kegiatan ini jadi salah satu cara mencarikan ceruk pasar bagi para pelaku UMKM.
Sekilas, produk yang digelar di gerai-gerai pameran umumnya bukan produk pemain baru di sektor itu, tetapi masih pelaku UMKM lama. Mereka yang berpeluang diajak ikut pameran baik oleh badan usaha milik negara (BUMN), atau membiayai sendiri pamerannya, memang dipilih yang benar-benar sudah teruji kualitas produknya.
Salah satu kecenderungan pelaku UMKM di negeri ini, relatif mudah meniru produk yang sedang tren sehingga ketika pameran, hampir semua gerai didominasi produk itu. Pada pameran kali ini yang diikuti sekitar 172 UMKM, misalnya, banyak produk ecoprint. Media produk ecoprint tak hanya busana, alas kaki, atau tas, tetapi juga pernak-pernik seperti payung dan aksesoris untuk dekorasi ruangan.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Salah satu stan yang menyediakan bakso dari porang Jatim Fair Hybrid 2021 dalam rangka HUT ke-71 Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Senin (11/10/2021). Konsep Hybrid yang dilakukan memungkinkan pengunjung menyusuri area pameran secara virtual melalui platform. Dengan tema "Jatim Bangkit Menuju Pasar Global\', pameran tersebut dijadikan momentum kebangkitan UMKM dan Ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi. Kegiatan diikuti oleh 172 stan.
Nita Tjindarbumi (56), misalnya, tiga tahun terakhir serius menekuni ecoprint. ”Memang banyak pelaku ecoprint. Tapi, selalu ada peluang dan setiap pelaku memiliki kekuatan sendiri, terutama terkait pewarnaan,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Yayuk Eko Agustin (57), yang mengembangkan produk ecoprint Namira. Pelaku UMKM yang kini menjadi binaan Bank Indonesia Surabaya ini, memasarkan produk melalui media sosial sehingga pembelinya tidak hanya dalam negeri, tetapi sudah menembus Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Belanda, dan Jepang.
”Kami tak hanya menyediakan busana siap pakai, tetapi juga lembaran kain. Selain itu membuat tas dan dompet menggunakan kulit domba,” katanya.
Menurut Yayuk yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga di sekitarnya sebagai perajin ecoprint itu, kombinasi pemanfaatan daun, ranting, bahkan akar, selalu memunculkan warna atau corak yang tidak diduga sebelumnya di atas lembaran kain ataupun kulit.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Penyandang tunadaksa Siti Rahmatila memperlihatkan kemahirannya membatik di stan Dinas Sosial Jawa Timur di Jatim Fair Hybrid 2021 dalam rangka HUT ke-71 Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Senin (11/10/2021). Konsep hibrida yang dilakukan memungkinkan pengunjung menyusuri area pameran secara virtual melalui platform. Dengan tema ”Jatim Bangkit Menuju Pasar Global”, pameran tersebut dijadikan momentum kebangkitan UMKM dan Ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi. Kegiatan diikuti oleh 172 stan.
Jatim bangkit
Pada pembukaan Jatim Fair 2021, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan tema Hari Jadi ke-76 Jawa Timur yaitu ”Jatim Bangkit”. ”Ini momentum kebangkitan semangat pelaku UMKM karena sempat terjadi pengurangan permintaan dari pasar, terutama sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat,” ujarnya.
Pameran tersebut sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk UMKM di Jatim kepada masyarakat baik di dalam maupun luar negeri secara daring. Menurut Khofifah, momentum Jatim Fair Hybrid 2021 menjadi landasan bagi UMKM Jatim untuk bangkit kembali, meningkatkan daya saing, memperluas akses pemasaran dan dapat menjadi alternatif percepatan pemulihan ekonomi provinsi ini. Ajang ini juga sekaligus memotivasi pelaku usaha untuk meningkatkan transaksi dagang selama dan sesudah pameran.
Apalagi, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 berdampak terhadap segala sektor kehidupan termasuk UMKM. Padahal, sektor UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian di provinsi dengan penduduk 40 juta jiwa ini.
Perajin sepatu, Sri, menunjukkan sepatu di stannya di Jatim Fair Hybrid 2021 dalaml rangka HUT ke-71 Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Senin (11/10/2021). Konsep Hybrid yang dilakukan memungkinkan pengunjung menyusuri area pameran secara virtual melalui platform. Dengan tema ”Jatim Bangkit Menuju Pasar Global”, pameran tersebut dijadikan momentum kebangkitan UMKM dan Ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi. Kegiatan diikuti oleh 172 stan.
Kontribusi UMKM
Padahal, kontribusi 700.000 UMKM Jatim terhadap PDRB setempat pada 2020 mencapai 57,25 persen atau sebesar Rp 1,3 triliun. Angka tersebut sangat signifikan dalam menopang pertumbuhan ekonomi di daerah dengan luas 47.800 kilometer persegi ini.
Untuk itu, menurut Direktur Utama Debindo Mitra Tama, Dadang M Kushendarman, selaku penyelenggara Jatim Fair 2021 ini, target transaksi hajatan tersebut tahun ini sebesar Rp 66 miliar atau lebih besar ketimbang realisasi transaksi event sama pada 2020 Rp 60 miliar. Selama lima hari penyelenggaran, beberapa kegiatan digelar di arena pameran termasuk kegiatan berbagi kiat-kiat dari pengusaha sukses yang sudah berhasil menerobos pasar ekspor. Pada kesempatan ini juga hadir pembeli setia produk UMKM Jatim antara lain dari Turki, Hong Kong, Belanda, Perancis, dan Taiwan.
Jadi, kata Dadang, selama pameran, peserta dan juga pengunjung bisa mengikuti berbagai kegiatan, antara lain klinik ekspor termasuk memfasilitasi pelaku UMKM dalam memperluas jaringan perdagangan ke luar negeri.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Perajin sepatu, Sri, menunjukkan kulit yang telah diberi pewarna alam di stannya di Jatim Fair Hybrid 2021 dalam rangka HUT ke-71 Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Senin (11/10/2021). Konsep hibrida yang dilakukan memungkinkan pengunjung menyusuri area pameran secara virtual melalui platform. Dengan tema ”Jatim Bangkit Menuju Pasar Global”, pameran tersebut dijadikan momentum kebangkitan UMKM dan Ekonomi Jawa Timur di tengah pandemi. Kegiatan diikuti oleh 172 stan.
Melihat kegigihan UMKM tersebut, kata Khofifah, Pemprov Jatim terus berkomitmen mendorong dan memfasilitasi UMKM Jatim untuk berani melakukan ekspor, serta beberapa langkah strategis untuk memfasilitasi UMKM mengembangkan usahanya, salah satunya melalui pameran.
Terlebih, meski pandemi masih mendera, dari 17 sektor lapangan usaha, pada triwulan II tahun 2021, sebanyak 16 sektor tumbuh positif. Hanya pertanian yang mengalami kontraksi sebesar 0,39 persen. Penyebabnya masa panen terjadi pada triwulan I tahun 2021.
Bahkan, realisasi investasi PMDN pada periode sama sebesar Rp 13,89 triliun atau terbesar se-Indonesia. ”Ini mengindikasikan stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor dalam negeri di Jawa Timur tetap terjaga di tengah pandemi,” ujar Khofifah.
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Produk ecoprint dari Namira, Surabaya, salah satu dari puluhan pelaku UMKM yang kini menggeluti ecoprint dan ikut Jatim Fair 2021, yang berlangsung selama lima hari dari Jumat (8/10/2021) hingga Selasa (12/10/2021) di Grand City Surabaya.