Penemuan Kotak Hitam Percepat Pengungkapan Penyebab Kecelakaan
Penemuan kotak hitam penting untuk mempercepat pengungkapan penyebab kecelakaan pesawat. Meskipun demikian, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menganalisis isi kotak hitam.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penemuan kotak hitam perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) bernilai penting untuk mempercepat pengungkapan penyebab jatuhnya pesawat. Kendati begitu, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menganalisis isi kotak hitam itu, apalagi masih perlu disandingkan dengan kotak hitam perekam percakapan di kokpit (cockpit voice recorder/CVR).
Tim SAR gabungan menemukan kotak hitam (black box) FDR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 16.40. Kotak tersebut ditemukan di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 dan jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang. Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang dan 12 kru.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman ketika dihubungi, Selasa (12/1/2021), mengatakan, penemuan kotak hitam ini bisa membantu mempercepat pengungkapan penyebab jatuhnya pesawat. Hal itu bisa diketahui jika FDR dan CVR itu telah ditemukan semua.
Apabila tidak ada kerusakan, isi kotak hitam itu dapat segera diketahui. Dalam kurun waktu kurang dari sepekan, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebenarnya bisa mengetahui isi percakapan di kokpit dan data penerbangan.
”Namun, data itu tidak akan segera diumumkan karena masih harus dianalisis terlebih dulu,” ujarnya.
Gerry menambahkan, proses analisis isi kotak hitam pesawat tersebut membutuhkan waktu cukup lama. Hal ini karena proses analisis bukan sebatas untuk mengetahui apa yang terjadi, tetapi juga menyangkut aspek mengapa suatu kecelakaan itu terjadi.
Dalam keterangan pers secara virtual, Selasa, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta untuk mempercepat koordinasi pencarian korban dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Keluarga korban juga perlu mendapatkan layanan yang baik.
”Kami diminta mendampingi keluarga korban agar mendapatkan hak-haknya. Presiden berharap agar hak keluarga korban dapat diselesaikan dengan baik dan cepat,” katanya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Sriwijaya Air dan Jasa Raharja juga telah bertemu dengan kelurga korban, Senin lalu. Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan Polri, TNI, KNKT, dan Basarnas untuk bekerja sama dalam proses pencarian korban dan kotak hitam Sriwija Air SJ-182.