Antisipasi Covid-19, AirAsia Indonesia Hentikan Penerbangan Domestik hingga 21 April
AirAsia Indonesia memilih tidak terbang untuk mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi penyebaran Covid-19.
Oleh
HARYO DAMARDONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Maskapai AirAsia Indonesia akan menghentikan penerbangan domestik dari 1 April hingga 21 April 2020. Penerbangan internasional bahkan dihentikan mulai 1 April hingga 17 Mei 2020.
Berdasarkan rilis yang diterima Kompas, Sabtu (28/3/2020), AirAsia Indonesia memilih tidak terbang untuk mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi penyebaran Covid-19. AirAsia Indonesia selama ini melayani penerbangan domestik menuju Medan, Belitung, Semarang, Sorong, Lombok, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Labuan Bajo.
Ketika dikontak Kompas, manajemen AirAsia Indonesia memilih tidak berkomentar mengenai alasan di balik keputusan itu. Namun, manajemen mengaku terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan untuk memulai kembali layanan penerbangan ketika situasi membaik.
Apabila ada calon penumpang yang harus terbang dalam waktu dekat, AirAsia Indonesia menyarankan untuk segera mengubah jadwal keberangkatannya menjadi sebelum 1 April 2020.
Jumat kemarin, dikutip dari Reuters, lalu lintas penerbangan di 12 bandara pengumpul (hub airport) di Asia Pasifik turun 80 persen pada minggu kedua Maret 2020 dibandingkan dengan minggu kedua Maret 2019. Airports Council International Asia-Pacific pun telah menyarankan pemerintah di negara masing-masing untuk menyokong operator bandara.
Akibat penyebaran wabah Covid-19, maskapai Singapore Airlines mengurangi penerbangan sebesar 96 persen hingga akhir April 2020. Sebanyak 138 pesawat dari 147 unit milik Singapore Airlines dan SilkAir tidak lagi diterbangkan.
Sementara Air New Zealand dan Virgin Australia Holdings berencana untuk terbang dengan jumlah armada yang lebih sedikit di masa depan.
Adapun Eastar, maskapai berbiaya murah Korea Selatan, mulai mengembalikan armada Boeing 737 kepada pemilik pesawat (lessors) oleh karena penurunan penumpang yang diangkut akibat Covid-19.
China, yang telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tetap berhati-hati dalam membuka layanan penerbangan. Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) menginstruksikan, sejak 29 Maret 2020, maskapai China hanya boleh terbang satu kali dalam seminggu menuju hanya satu bandara di tiap negara di luar China.