Stan Indonesia di Berlin Jadi Magnet Pencinta Kopi
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
BERLIN, SENIN - Stan kopi Indonesia kembali menjadi magnet di ajang pameran kopi internasional. Indonesia adalah satu dari 24 negara peserta pameran kopi spesial internasional, World of Coffee 2019, di Berlin, Jerman, 6-8 Juni 2019.
Hannan Gazali, Staf Pensosbud KBRI Berlin, Senin (10/6/2019), mengabarkan, pada hari pertama pameran, Kamis (6/6), stan (booth) Indonesia riuh oleh ratusan pengunjung.
Pengenalan kopi Indonesia tidak hanya disajikan dalam bentuk contoh produk dan presentasi. Namun, para pengunjung dan pencinta kopi bisa langsung menikmati aroma dan cita rasa kopi Indonesia melalui coffee cupping -- proses mengobservasi rasa sebelum kopi itu tiba dalam cangkir para penikmat kopi.
Sementara Wakil Duta Besar RI untuk Jerman, Perry Pada, yang hadir saat pameran, mengaku optimis pameran ini akan memperkuat daya saing kopi Indonesia di pasar internasional.
“Dari komentar dan respon para pengunjung stanIndonesia, kita yakin peminat kopi Indonesia semakin meningkat. Bahkan ada beberapa transaksi dan negosiasi yang sudah dibicarakan dengan para pembeli yang datang”, ujar Perry.
Dorong petani dan pengusaha
Menurut Perry, tingginya minat dan permintaan terhadap kopi Indonesia menjadi peluang sekaligus tantangan. Tantanganya adalah bagaimana memenuhi permintaan serta menjaga kualitasnya.
“Demand (permintaan) di dalam negeri juga tinggi. Kita lihat banyak barista Indonesia yang bermunculan dan berkembang saat ini. Keduanya, yakni konsumsi domestik dan kebutuhan ekspor, sama-sama penting. Untuk itu, para petani dan pengusaha kopi perlu terus kita dorong”, lanjut Perry Pada.
Menurut Hannan, pada pameran kali ini Indonesia memperkenalkan keunggulan kopi Indonesia khususnya arabika. Perusahaan Kopi Rumah Kayu serta Crop and Roast membawa dua produsen kopi yaitu dari Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Bandung Barat dan Aurelia Da’Gabo Flores.
Meskipun demikian kopi yang diperkenalkan tidak hanya berasal dari Bandung dan Flores, tapi juga dari Toraja dan Jawa Timur. Selain rasa original, diperkenalkan pula rasa floral, fruity, karamel, dan blueberry .
Ketua APEKI Bandung Barat, Kurnia Danumiharja, yang memimpin peserta asal Indonesia merasa gembira dengan banyaknya pengunjung stan kopi Indonesia. Ia menegaskan, kopi Indonesia punya karakter unik. Tak hanya rasa, tapi juga aromanya yang mengundang. Karakter kopi yang beragam ini dipengaruhi dari karakter tanah Indonesia yang kaya dan berbeda-beda.
World of Coffee 2019 di Berlin telah diikuti lebih dari 300 peserta pameran dan dihadiri sekitar 10.000 pengunjung. Selain Indonesia, berbagai negara penghasil kopi seperti Brasil, Peru, Kolombia, Jepang dan China juga berpartisipasi pada pameran tersebut.
Di ajang ini pengunjung dapat berbincang dengan para pakar kopi. Tak hanya seputar cita rasa kopi tapi juga tentang pengalaman, keahlian serta motivasi untuk pengolahan dan pengembangan bisnis kopi.
World of Coffee sebelumnya diselenggarakan di berbagai kota besar di Eropa, antara lain Amsterdam, Budapest, Dublin, Rimini, dan Maastricht. Dalam 6 tahun terakhir, penyelenggaraan World of Coffee berkembang menjadi pameran kopi terbesar di Eropa.
Awalnya pameran dihadiri 3.000 pengunjung yang diikuti 45 peserta pameran. Dewasa ini pameran telah berkembang pesat, dihadiri 11.000 pengunjung dengan lebih dari 200 peserta pameran.