Proses Identifikasi Butuh Waktu, Keluarga Korban Diminta Bersabar
Oleh
Maria Clara Wresti
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal (Pol) Artur Tampi menuturkan, proses identifikasi jenazah korban kecelakaan pesawat Lion air PK-LQP membutuhkan waktu cukup lama. Untuk itu, Artur meminta keluarga korban agar bersabar.
”Ada tiga cara untuk proses identifikasi, yakni melalui sidik jari, rekam gigi, dan DNA. Namun, untuk DNA membutuhkan waktu 4-8 hari,” kata Artur dalam acara Konferensi Pers Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Lion Air PK-LQP dengan keluarga korban dan pers di Jakarta, Senin (5/11/2018).
Dia mengemukakan, saat ini sudah ada 14 korban yang diidentifikasi dan enam jenazah dari jumlah itu diidentifikasi dengan DNA.
”Proses identifikasi dengan DNA membutuhkan waktu empat hari sampai delapan hari. Jika selama delapan hari itu tidak ketemu, prosesnya harus diulang dari awal. Lamanya proses identifikasi dengan DNA karena ada 11 tahapan yang harus dilakukan," kata Artur.
Selain itu, dia juga mengatakan, untuk bisa melakukan identifikasi, komponen sampel harus cukup. ”Masalahnya korban sudah berada di air dalam waktu yang lama sehingga bisa membuat komponen tidak lengkap. Kami harus mencari sampel lainnya,” ujarnya.
Saat ini ada 138 kantong jenazah. Artur menambahkan, setelah diidentifikasi, bisa jadi jumlahnya bukan 138, melainkan bisa lebih atau bahkan kurang, bergantung pada kecocokannya dengan sampel yang ada.
Dia mencontohkan, di dalam manifes penumpang tertulis ada dua bayi. Kepolisian sudah menerima jenazah bayi, tetapi setelah diteliti, tidak cocok dengan dengan sampel yang ada. ”Kami menjalankan prinsip kehati-hatian. Kami harus mengulang kembali proses itu. Jangan sampai kami salah memberikan keterangan,” kata dia tegas.