Perum Peruri Salurkan Dana Kemitraan Petani Tebu Rp 4,5 Miliar
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Perusahaan Umum Percetakan Uang Negara Republik Indonesia bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara XI untuk menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 4,5 miliar kepada petani tebu. Dana tersebut bisa digunakan petani di wilayah kerja PTPN XI untuk modal tanam tebu musim 2018/2019.
Penandatangan perjanjian kerja sama antara Perum Peruri dengan PTPN XI dilakukan oleh Direktur Komersil PTPN XI Sucipto Prayitno dan Direktur Keuangan Perum Peruri Nungki Indraty di kantor Pusat PTPN XI, Surabaya, Jawa Timur, (10/9/2018).
Sucipto mengatakan, saat ini petani tebu membutuhkan modal kerja untuk memulai musim tanam 2018/2019. Sejak Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) ditiadakan, petani tebu sempat kesulitan memenuhi kebutuhan modal untuk menanam tebu.
“Memang saat ini masih musim panen, tetapi petani tebu tidak bisa langsung menikmati hasil dan digunakan untuk modal selanjutnya karena membutuhkan proses dan waktu,” ucapnya.
Bantuan modal tersebut, lanjut Sucipto, sangat penting bagi petani tebu karena mereka bisa memulai aktivitas tanam tepat waktu. Jika ada keterlambatan tanam akibat ketiadaan modal hal itu bisa berdampak pada penurunan potensi rendemen.
“Kami berharap adanya akses modal ini membuat petani bersemangat dan terjaga minatnya untuk tetap menanam komoditas tebu,” kata Sucipto.
Adapun untuk mendapatkan bantuan modal tanam tersebut ada beberapa persyaratan. Petani yang sudah menjadi mitra binaan dari BUMN lain tidak bisa mengakses modal ini karena asas pemerataan.
Kemudian, bentuk pinjaman dana program kemitraan adalah pinjaman modal kerja dengan pola penyaluran yang akan ditetapkan oleh PTPN XI, dengan tetap memperhatikan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Jumlah pinjaman dana program kemitraan yang dapat disalurkan oleh PTPN XI kepada setiap petani tebu memiliki nilai plafon maksimal sebesar Rp 200 juta.
“Ketentuan terakhir, kegunaan pinjaman dana program kemitraan adalah untuk membiayai usaha petani tebu dalam rangka pengelolaan tebu musim tanam 2018/2019,” tutur Sucipto.
Nungki mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Perum Peruri untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, khususnya di sektor pertanian. “Bantuan modal ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman tebu dan pendapatan para petani,” ucapnya.