JAKARTA, KOMPAS - Markas Besar TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia ikut memanfaatkan jaringan satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRIsat. Kedua lembaga negara itu akan memanfaatkannya sebagai jalur komunikasi dengan pangkalan udara yang terletak di daerah terdepan, tertinggal dan terluar.
Uji coba pemanfaatan jaringan BRISat dilaksanakan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta pada Selasa (6/3) melalui konferensi video antara Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Landasan Udara Tarakan, Kalimantan Utara dan Landasan Udara Ranai, Pulau Natuna. Hadir dalam acara tersebut Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Direktur Utama BRI Suprajarto.
Suprajarto menjelaskan, pihaknya bangga karena BRIsat ikut berkontribusi pada sektor perekonomian dan menjaga kedaulatan bangsa sekaligus. Ini sesuai dengan visi kami saat menggagas ide memiliki satelit, di mana pemanfaatannya tidak hanya oleh BRI, tetapi digunakan untuk kepentingan negara,” ujar Suprajarto dalam siaran pers yang diterima Kompas.
Pada pertengahan Juni 2017, BRI telah menyerahkan pemanfaatan 4 slot transponder BRIsat kepada 5 kementerian dan lembaga negara yakni Polri, Mabes TNI, Badan Intelijen Negara, Badan Keamanan Laut, dan Kementerian Keuangan.
BRIsat juga menyediakan jaringan komunikasi bagi agen bank nirkantor milik BRI, BRILink di daerah pedalaman Papua untuk mendukung kebijakan BBM satu harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pengelola pangkalan BBM dan masyarakat tak perlu menempuh medan yang berat menuju bank terdekat di Kecamatan Trafi yang waktu tempuhnya sekitar 4 jam perjalanan berkendaraan dengan biaya Rp 500.000-Rp 1 juta.
Semakin luasnya penetrasi inklusi dan literasi keuangan ini, akan membuat keberadaan BRI semakin dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok negeri.