SMA Pradita Dirgantara Jalin Kerja Sama Internasional
SMA Pradita Dirgantara, sekolah unggulan kedirgantaraan di bawah naungan TNI AU, menjalin kerja sama dengan Northern Illinois University, Chicago. Ini akan memberi pengalaman bagi siswa di komunitas internasional.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — SMA Pradita Dirgantara menjadi sekolah menengah atas pertama yang bekerja sama dengan Northern Illinois University, Chicago, Amerika Serikat, menjalankan Educate Global Program. Program yang digagas oleh NIU bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wasington DC serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan SMA.
Dalam acara peluncuran kerja sama yang digelar secara daring, Sabtu (6/3/2021), hadir Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Washington DC Popy Rufaidah, Direktur Pusat Kajian Asia Tenggara Northern Illinois University (NIU) Eric Jones, Dekan Sekolah Tinggi Pendidikan NIU Laurie Elish-Piper, dan Associate Professor NIU James Cohen.
SMA Pradita Dirgantara diharapkan dapat menjadi ikon pendidikan lanjutan di Indonesia yang memiliki visi menjadi sekolah berasrama serta memiliki reputasi di tingkat internasional.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Inong Fadjar Prasetyo selaku Wakil Ketua Yayasan Ardhya Garini. Dalam sambutannya, Inong berharap bahwa nantinya SMA Pradita Dirgantara dapat menjadi ikon pendidikan lanjutan di Indonesia yang memiliki visi menjadi sekolah berasrama serta memiliki reputasi di tingkat internasional.
”Tapi tetap memegang teguh budaya bangsa yang luhur,” kata istri Kepala Staf TNI Angkatan Udara ini.
Inong mengatakan, kemitraan dengan NIU dijalin melalui program-program Educate Global Indonesia yang memberikan kesempatan besar bagi para siswa SMA Pradita Dirgantara dan para pengajar untuk bisa merasakan pengalaman berada dalam komunitas internasional. Tidak saja dapat belajar bahasa Inggris dan berinteraksi langsung dengan orang asing, tetapi mereka juga bisa mengasah kemampuannya di tingkat global.
Popy Rufaidah mengucapkan terima kasih kepada Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Yayasan Ardhya Garini yang telah memberikan spirit luar biasa dalam kegiatan ini. Spirit tersebut memberikan kekuatan bagi semua untuk terus berkarya. Popy menyampaikan bahwa SMA Pradita Dirgantara merupakan satu-satunya sekolah yang pertama kali mendapatkan kesempatan untuk dapat menjalankan program bersama dengan NIU.
Minat orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke AS menempati posisi ke-19. Oleh karena itu, Amerika berupaya meningkatkan jumlah ketertarikan orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke AS.
Dalam paparannya, Popy menyebutkan bahwa minat orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke AS menempati posisi ke-19. Oleh karena itu, Amerika berupaya meningkatkan jumlah ketertarikan orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke AS dengan mengadakan program-program seperti Angklung Goes to School, beasiswa LPDP, dan masih banyak lagi.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa di AS terdapat suatu hal baru yang dinamakan Pasukan Antariksa. Popy berharap Pasukan Antariksa juga dapat hadir di SMA Pradita Dirgantara sebagai mata pelajaran yang pastinya akan sangat menarik untuk diajarkan.
”SMA Pradita Dirgantara berada di bawah naungan TNI AU. Mungkin hal ini bisa dimasukkan ke dalam kurikulum yang ada di SMA Pradita Dirgantara karena ada program di NASA yang dapat kita lihat setiap hari,” kata Popy.
Pada akhir acara, Nanny Hadi Tjahjanto selaku Ketua Umum Yasarini mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya acara ini. Nanny berharap program Educate Global bisa terselenggara secara luring di SMA Pradita Dirgantara.