Kemendikbud meluncurkan situs jalurrempah.kemdikbud.go.id. Diharapkan portal informasi ini bisa memberi wawasan dan pengetahuan kepada generasi muda akan jalur rempah Nusantara yang kaya nilai.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jalur rempah menjadi warisan yang memuat simpul peradaban bahari Nusantara karena membawa akses pertukaran niaga, gagasan, pengetahuan, seni dan budaya di sepanjang rute perjalanan. Peluncuran situs jalur rempah dan anugerah karya budaya rempah Nusantara diharapkan dapat memudahkan penyebarluasan wawasan dan pengetahuan tentang simpul peradaban bahari Nusantara ini kepada generasi muda.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengemukakan, jalur rempah merupakan narasi sejarah yang menghubungkan titik-titik di seluruh Nusantara dalam satu kesatuan. Jalur rempah bukan hanya soal rempah, melainkan juga terjadi pertukaran budaya, kesenian, bahasa, dan berbagai macam ekspresi kebudayaan lainnya.
Pada masa lampau, kehadiran para pedagang antarbangsa memiliki peran penting terhadap perkembangan budaya yang masih dilihat dan dirasakan jejaknya. Hal ini disebabkan interaksi perdagangan komoditas rempah yang berasal dari berbagai kepulauan di Nusantara selama berlalu lintas perdagangan di masa lampau yang kemudian menjadi salah satu rute budaya.
”Dalam jalur rempah, kita juga belajar bagaimana berhubungan dengan alam, memanfaatkan kekayaannya tanpa merusak. Sebuah pembangunan yang berbasis kesadaran ekologi dan juga pemahaman mengenai kekayaan budaya kita,” ujar Hilmar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/12/2020).
Hilmar mengatakan, saat ini jalur rempah dibangkitkan untuk memberi kontribusi bukan hanya bagi Indonesia, melainkan juga dunia. Melalui bekal pengalaman sejarah yang panjang, jalur rempah diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan dunia.
Salah satu upaya penyebarluasan informasi jalur rempah dari Kemendikbud adalah dengan meluncurkan situs jalurrempah.kemdikbud.go.id. Situs ini memuat informasi berupa artikel terkait jalur rempah Nusantara dengan diperkaya foto, video, dan grafis. Situs tersebut juga memuat agenda kegiatan Kemendikbud dalam menghidupkan kembali memori jalur rempah untuk kemajuan budaya.
”Saat ini sudah hadir sebuah situs yang merekam dengan baik capaian yang sudah dilakukan melalui jalur rempah dan menghadirkan sejarah dalam berbagai bentuknya. Kami berharap, melalui website ini, kita bisa terus menyiarkan perkembangan mengenai jalur rempah yang sekarang sedang diselenggarakan oleh Kemendikbud,” tuturnya.
Ketua Komite Program Jalur Rempah Ananta Kusuma Seta menambahkan, melalui platform jalur rempah, masyarakat luas dapat melihat kembali peran nyata dari nilai rempah yang dihasilkan di Nusantara. Jalur rempah juga mampu menciptakan interaksi budaya dan memiliki peranan penting terhadap perkembangan peradaban di masa lalu, kini, dan ke depan.
”Melalui website ini, kita berfokus pada tiga kanal utama, yakni jalur, jejak, dan masa depan. Dari kanal jalur, kita melihat kembali lintasan perdagangan rempah yang menghubungkan antartitik. Menghidupkan kembali narasi sejarah dari sudut pandang Nusantara yang telah dibangun nenek moyang sejak ribuan tahun lalu,” ungkapnya.
Dalam kanal jejak, menurut Ananta, akan ditampilkan beragam warisan multikultural, baik aset fisik maupun nonfisik, yang dihasilkan dari asimilasi budaya antarmanusia. Ini merupakan simpanan nilai budaya yang menjadi nilai kolektif bangsa sekaligus bukti adanya jejak peradaban yang terjadi karena jalur rempah.
Sementara dalam kanal masa depan akan tersaji informasi untuk melestarikan dan memanfaatkan kekayaan maupun potensi budaya serta ekosistem yang dimiliki Indonesia. Informasi ini dapat menjadi modal pembangunan di masa mendatang, seperti kesehatan, gastronomi, mode, seni budaya, dan pariwisata.
”Semoga website ini menjadi platform yang bisa mewadahi semua pemangku kepentingan untuk berinteraksi sekaligus sebagai modal bersama untuk melanjutkan jalur rempah sebagai warisan dunia,” katanya.
Animasi
Dalam kesempatan tersebut, Kemendikbud juga memberikan anugerah karya budaya rempah Nusantara yang merupakan penghargaan kepada para pemenang kompetisi visualisasi jalur rempah dalam bentuk poster, animasi, dan komik.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan mengatakan, poster, animasi, dan komik dapat digunakan sebagai medium dalam menuangkan cerita dan sejarah jalur rempah. Hal ini diharapkan mampu memudahkan penyebarluasan wawasan pengetahuan tentang jalur rempah kepada generasi muda Indonesia.