Pagar Kejut Listrik Dirusak, Gajah Liar di Aceh Masuk Kampung
Gajah liar masuk ke perkampungan karena ada pagar kejut yang rusak. Diduga seseorang telah memotong kabelnya.
Oleh
ZULKARNAINI MASRY
·2 menit baca
KOMPAS/ZULKARNAINI MASRY
Salah satu rumah warga di perkebunan di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Aceh, rusak diamuk gajah liar, Kamis (2/12/2021). Konflik gajah di kawasan itu belum mereda meski telah dibangun parit dan pagar listrik.
SIMPANG TIGA REDELONG, KOMPAS — Kawanan gajah liar yang berkeliaran di perkampungan dan perkebunan di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dihalau kembali ke hutan. Kerusakan pagar kejut yang memisahkan hutan dengan kebun dan rumah warga diduga menjadi penyebabnya.
Hingga Kamis (2/12/2021) sore, kawanan gajah liar masih berada di area perkebunan warga di Desa Negeri Antara dan Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo. Tim mitigasi dari Conservation Respon Unit (CRU) Peusangan dan warga berusaha menggiring gajah dengan mercon yang ditembakkan ke udara.
Mendengar suara mercon, gajah perlahan berjalan menuju hutan. Namun, tidak mudah menggiring gajah liar. Beberapa kali, gajah-gajah itu bergerak ke arah lain. ”Sebagian berhasil kami halau. Kami akan menggiring gajah masuk ke kawasan yang sudah dipagari power fencing (pagar kejut),” kata Ketua CRU Peusangan Syahrul Riza.
Syahrul mengatakan, kawasan gajah liar berada di perkampungan sejak seminggu lalu. Kawanan itu diduga berjumlah lebih dari 30 ekor. Pada Rabu (1/12/2021), dua gajah melintasi jalan nasional Bireuen-Takengon.
Menurut Syahrul, gajah liar itu masuk ke perkampungan karena ada pagar kejut beraliran listrik yang rusak. Diduga seseorang memotong kabelnya sehingga gajah leluasa masuk perkampungan. Akibatnya, gajah merusak 16 rumah dan kebun petani memicu kerugian puluhan juta.
Rumah kebun yang rusak itu mayoritas berada di wilayah konsesi perkebunan milik perusahaan. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, petani menggarap lahan konsesi dengan menanam kopi hingga pinang.
KOMPAS/ZULKARNAINI MASRY
Pemasangan pagar kejut di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Kamis (2/12/2021). Pagar kejut untuk membatasi pergerakan gajah liar ke kawasan budidaya warga.
Hasbi (70), petani Desa Negeri Antara, ikhlas melihat rumah di kebun kopinya ambruk. Tiang rumah panggung kayu itu patah diamuk gajah. ”Malam setelah saya keluar, teungku rayeuk (panggilan untuk gajah) langsung bekerja,” kata Hasbi sambil tersenyum.
Rumah kayu milik Marzuki (40), petani Negeri Antara lainnya, juga ambruk. Rencana memperbaikinya untuk sementara dibatalkan karena masih ada gajah berkeliaran di dekat perkampungan. Dia menduga gajah mencari makanan di rumah-rumah tersebut.
Tim mitigasi konflik menembak mercon ke udara mengusir gajah liar dari perkampungan di Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Kamis (2/12/2021)
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh Agus Arianto mengatakan, penyelesaian konflik gajah di Bener Meriah mempertimbangkan keselamatan manusia dan gajah. Pihaknya telah membangun pagar kejut sepanjang 18 kilometer dan membuat pembatas. Namun, karena pagar kejutnya dirusak, gajah liar lantas masuk perkampungan.
Agus berharap warga mendukung upaya pemerintah menyelesaikan konflik satwa di daerah mereka. Sebab tanpa ada dukungan warga, usaha pemerintah tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.