Menemukan Makna Sejati ”Takdir” dalam Perjalanan Hidup
Jika direnungkan makna dan konteksnya, takdir bermakna kekuasaan dan ketentuan Tuhan atas ragam peristiwa.
Oleh
DESI PERMATASARI
·4 menit baca
Kalimat di atas merupakan catatan pengantar dalam buku Jalan Pulang: Seni Mengelola Takdir yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (2024). Buku ini merupakan otobiografi dari Komaruddin Hidayat yang menggambarkan perjalanan spiritualnya dalam memahami dan mengelola takdir dalam kehidupan.
Publikasi ini mengeksplorasi konsep takdir dan bagaimana manusia dapat berinteraksi dengan takdir tersebut melalui pengalaman hidup dan pemahaman spiritual. Lewat pendekatan yang mendalam dan luas, penulis menawarkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana manusia dapat memahami dan merangkul takdir mereka dengan bijak.
Konsep takdir
Salah satu hal yang mencolok dari buku ini adalah cara penulis menguraikan konsep takdir secara holistik, mencakup dimensi spiritual, psikologis, dan filosofis. Komaruddin Hidayat mengajak pembaca untuk melihat takdir sebagai bagian integral dari kehidupan manusia yang tidak bisa dihindari, tetapi dapat dikelola dengan bijak.
Dalam topik Mikul Dhuwur Mendhem Jero, penulis memaparkan konsep takdir berdasarkan kepercayaan Jawa dan demokrasi modern. Menurut kepercayaan Jawa, kekuasaan itu takdir dan anugerah dari langit. Jika memang sudah ditakdirkan, jabatan akan mendekati. Tak usah dikejar-kejar. Hal ini berbeda dengan tradisi demokrasi modern. Jabatan diperjuangkan dan diperebutkan lalu rakyat sebagai wasit akan menentukan pilihan. Di sini berlaku adagium ”suara rakyat adalah suara Tuhan”.
Karena itu, kehendak Tuhan sudah ditransfer menjadi kehendak rakyat. Jika dibawa ke ranah teologi, yang pertama mengikuti mazhab Jabariah, yang kedua mazhab Muktazilah, bahwa manusia memiliki penalaran dan kebebasan untuk menentukan pilihan hidup.
Pria kelahiran 18 Oktober 1953 ini tidak hanya membahas konsep-konsep filosofis tentang takdir, tetapi juga memberikan saran yang konkret tentang bagaimana menghadapi tantangan dan perubahan dalam hidup, serta menggunakan pendekatan praktis.
Dalam buku ini, penulis menyoroti hubungan antara takdir dan kebebasan manusia. Takdir dianggap sebagai rencana Ilahi yang tidak dapat diubah, padahal manusia masih memiliki kebebasan dalam menghadapinya. Dengan demikian, mengelola takdir dan membuat keputusan dalam kehidupan menjadi tanggung jawab pribadi.
Jalan menuju kedamaian
Dalam Jalan Pulang: Seni Mengelola Takdir, pengalaman hidup Komaruddin Hidayat menjadi salah satu inspirasi yang dapat mengilhami pembaca. Penulis dengan jujur menceritakan perjalanan pribadinya yang penuh liku-liku, termasuk tantangan dan kesulitan yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan. Berdasarkan kisah pribadi ini, pembaca mendapatkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana takdir dapat membentuk dan mengarahkan perjalanan seseorang.
Dalam publikasi setebal 206 halaman ini, penulis berbagi pengalaman pribadi tentang perjalanan spiritual yang mengubah hidupnya secara mendalam. Dia menceritakan tentang masa-masa sulit di masa lalunya, di mana ia merasa kehilangan arah dan tujuan dalam hidupnya. Melalui pencarian yang tekun dan refleksi mendalam, ia akhirnya menemukan jalan menuju kedamaian dan pencerahan.
Salah satu pengalaman pribadi yang dibagikan adalah ketika Komaruddin Hidayat mengalami kehilangan yang mendalam dalam hidupnya, baik itu kehilangan orang yang dicintai, kesempatan yang berharga, maupun harapan yang diidamkan. Namun, melalui proses introspeksi dan pencarian spiritual yang intensif, ia belajar untuk menerima takdir dengan hati yang lapang dan tawakal kepada Allah.
Salah satunya saat penulis kehilangan ibunya. Bagi penulis, peristiwa saat itu sangat membekas dan menjadi bagian yang berpengaruh pada perjalanan hidupnya. Sepeningal simbok, panggilan ibu untuk penulis, ayahnya setiap hari menjenguk kuburan sang ibu. Kondisi tersebut berlangsung lebih dari setahun. Tetangga dan saudara menyebut ayahnya amat sangat kehilangan, sampai-sampai jiwanya agak terganggu.
Cuplikan kisah pengalaman-pengalaman pribadi Komaruddin Hidayat menginspirasi pembaca untuk merenungkan perjalanan spiritual mereka sendiri dan menemukan kedamaian dalam menghadapi takdir. Selain itu, melalui narasi pengalaman hidupnya, Komaruddin Hidayat memperlihatkan bagaimana ia menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam hidupnya dengan penuh ketabahan dan keberanian.
Dalam menghadapi masa sulitnya, ia belajar mengenali kekuatan dan kelemahannya sendiri, serta mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang arti sejati dari kehidupan. Pengalaman-pengalaman ini menjadi landasan kuat bagi pesan-pesan yang disampaikannya dalam buku ini. Dalam setiap halaman, pembaca disajikan dengan pemikiran-pemikiran yang menggugah untuk merenungkan makna dan tujuan hidup mereka.
Gaya penulisan Komaruddin Hidayat patut diacungi jempol. Bahasa yang digunakan sederhana tetapi dalam, serta narasi yang mengalir membuat pembaca terpaku pada setiap kata yang ditulis. Buku ini tidak hanya memberikan pencerahan intelektual, tetapi juga menginspirasi secara emosional. Pembaca diajak untuk menyelami perasaan mereka sendiri, merenungkan makna kebahagiaan sejati, dan menemukan kedamaian dalam pengertian akan takdir.
Jalan Pulang: Seni Mengelola Takdir adalah buku yang patut dibaca bagi mereka yang tertarik pada eksplorasi spiritual dan pencarian makna dalam kehidupan. Komaruddin Hidayat telah memberikan sumbangan berharga bagi literatur spiritual dengan karya ini, yang akan terus memberi manfaat bagi pembaca dari berbagai latar belakang dan keyakinan.