Yansen Tipa Padan, Dipanggil Kembali Melayani Kaltara di Masa Tua
”Mengkhianati Keputusan Sendiri” menunjukkan keikhlasan Dr Yansen TP, MSi untuk melayani kembali bumi Kalimantan Utara di masa tuanya.
Oleh
SUSANTI AGUSTINA S
·3 menit baca
Dr Yansen TP, MSi atau biasa disingkat YTP, yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan satu dari sekian banyak kepala daerah yang memiliki pemikiran visioner dan revolusioner. Yansen memiliki visi untuk menjadikan daerahnya maju secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Buku berjudul Mengkhianati Keputusan Sendiri (Penerbut Buku Kompas, 2022) merupakan memoar perjalanan karier Yansen di birokrasi dan dunia politik. Buku ini merupakan buku ketujuh yang ditulis Yansen. Publikasi karya tokoh dari Desa Pa’Upan, Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, ini menggambarkan memorabilia sosok Dr Yansen TP, MSi secara utuh.
Doktor lulusan Universitas Brawijaya, Malang, ini membagi buku kedalam tujuh bab. Bab pertama tentang ”Ramalan tentang ’Orang Besar’”, bagian kedua soal ”Etika dan Politik”, bab ketiga berjudul ”Politik Sebuah Taktik dan Strategi”, bab kelima tentang ”Panglima Politik”, bab kelima soal ”Sang Pemimpin”, bab keenam ”Mengapa Mengkhianati Keputusan Sendiri?”, bab ketujuh berjudul ”Dari Ba’ Binuang”. Penulis juga memetakan bab ke dalam subbab yang menjelaskan lebih rinci maksud dari pemikiran penulisnya secara langsung. Sebagai contoh, pada bab pertama ”Ramalan tentang ’Orang Besar’” dengan subbab Pelajaran melalui Buku, Tahu, Lakukan, Jadikan, Sekolah setinggi-tingginya, dan Ramalan tentang ”Orang Besar”.
Jabatan sebagai pemimpin dalam birokrasi pemerintahan sama sekali tidak masuk dalam rencana yang hendak dijalani di masa tua. Setelah menjalani kariernya selama puluhan tahun sebagai aparatur sipil negara, mulai dari camat bahkan menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau, Yancen menyatakan ingin pensiun. Menurut dia, sudah saatnya hanya fokus ke keluarga, serta dirinya sendiri. Lebih penting lagi, Yansen mengharapkan terjadinya regenerasi untuk memperkuat eksistensi berbangsa dan bernegara.
Namun, Yansen mengkhianati keputusannya sendiri. Yansen kembali masuk dan berkarya di dunia politik. Beliau terjun di Pilkada Kaltara hingga akhirnya terpilih menjadi Bupati Malinau selama dua periode (2011-2021) bahkan kemudian menjadi Wakil Gubernur Kaltara sejak 15 Februari 2021.
Berkhianat pada keputusan sendiri ternyata tidak berarti buruk, aib, ataupun dosa besar. Setidaknya Yansen membuktikannya. Dalam buku ini, Yansen menunjukkan bahwa hidup ada dalam kendali waktu. Ketika semua mencapai titik kulminasi, sistem nilai akan memaksa masuk dalam pusarannya. Manusia berproses dalam siklus waktu yang membawa konsekuensi pada banyak pihak. Dengan demikian, manusia kerap berada di simpang jalan, bahkan kerap tak bisa memilih, tetapi harus menerima kenyataan. ”Kalau orang baik tidak mengambil kesempatan, orang jahatlah yang akan mengisinya,” kalimat yang diimani oleh Bapak Yansen itu akhirnya mengalihkan fokus jalan hidup yang sudah disusun di hari tuanya.
Meski sedang menjabat sebagai Wakil Gubernur Kaltara, Yansen tetap produktif menghasilkan karya di sela-sela kesibukannya. Selain buku ini, karyanya yang lain adalah buku Gerakan Desa Membangun, Revolusi dari Desa,Revolusi RT, Budaya Lundayeh Idi Lunbawang, Hidup Bersama Allah Jadi Produktif, Kaltara Rumah Kita, dan Jejak Peradaban Manusia Sungai Krayan. Bahkan, Yansen sedang menyelesaikan penulisan buku berjudul Budaya Membangun Bangsa dan Peradaban Manusia Sungai Krayan. (LITBANG KOMPAS)