Kehadiran bakat baru untuk menyokong industri mode Tanah Air menjadi sebuah harapan. Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) bersama jenama Lakon Indonesia membangun sebuah program bertajuk Pintu Incubator.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·3 menit baca
ARSIP JF3
Chairman JF3 Soegianto Nagaria, Founder Lakon Indonesia Thresia Mareta, dan Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Perancis Charlotte Esnou dalam jumpa pers peluncuran Pintu Incubator pada 19 April 2022, di Jakarta.
Dunia mode di Indonesia kian semarak. Landas peraga juga mulai kembali hidup. Kehadiran bakat baru untuk menyokong industri mode Tanah Air menjadi sebuah harapan. Untuk menjawab hal ini, Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) bersama jenama Lakon Indonesia membangun sebuah program bertajuk Pintu Incubator.
Ini merupakan program fashion incubator yang ditujukan bagi para desainer muda dengan potensi mumpuni. Sebab, potensi yang baik selama ini terkadang menemui kendala tertentu. Salah satunya adalah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan dalam berwirausaha. Tidak hanya itu, program ini juga akan mempertajam kreativitas agar potensi yang dimiliki kian cemerlang.
Untuk program kali ini, JF3 dan Lakon Indonesia juga menggandeng Kedutaan Besar Perancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI). Lewat kerja sama ini diharapkan dapat terjadi pertukaran pengetahuan dan informasi yang berguna untuk mengembangkan bisnis mode. Terlebih lagi, para peserta yang berhak mengikuti program ini didorong juga untuk mengajak UMKM dan perajin wastra yang bisa mengangkat budaya Indonesia.
”Jadi, program ini juga sekaligus upaya melestarikan budaya melalui industri mode. Sejalan juga dengan misi dari Lakon Indonesia maupun JF3, yaitu mendukung para pelaku industri mode dalam mencapai tingkat produktivitas dan kreativitas yang lebih tinggi, terutama bagi para perajin tradisional tersebut,” ungkap Founder Lakon Indonesia Thresia Mareta ketika jumpa pers di Jakarta, pada pertengahan April lalu.
Semula, JF3 merupakan sebuah agenda gaya hidup berisi pertunjukan mode dan makanan. Akan tetapi, misinya untuk menggemakan budaya Indonesia dengan memberdayakan perajin dan desainer lokal memperoleh dukungan dari banyak pihak. Bahkan pergelaran yang bertajuk ”Gantari” dan digelar di Candi Prambanan pada 2021 cukup diapresiasi.
”Melihat momentum saat itu, kami meyakini bahwa start up mode yang dikembangkan oleh pelaku usaha sekarang ini memiliki potensi besar jika dilengkapi wawasan mengenai industri mode lintas budaya, dan memiliki akses ke jaringan yang lebih luas. Jika hal ini dapat terwujud, perkembangan industri fashion Indonesia akan bertumbuh secara signifikan di pasar lokal atau bahkan mendorong label kebanggaan Tanah Air ke pasar internasional dengan fokus yang kuat terhadap sustainable fashion, pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya lewat keterampilan tradisional,” tutur Thresia.
Hal senada disampaikan Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Perancis Charlotte Esnou. Akses untuk menembus pasar global ini dan kemampuan dalam meresponsnya merupakan salah satu target dari program inkubasi mode ini. Dukungan diberikan karena sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu fokus yang diperhatikan pemerintah Perancis di Indonesia.
Bagi para desainer dan pelaku bisnis mode yang berminat untuk mengikuti program ini, pendaftaran dibuka sejak 14 April-22 Mei 2022 secara daring lewat situs www.jfff.info dan www.lakonindonesia.com. Program ini juga terbuka untuk pelajar atau mahasiswa jurusan mode atau yang memiliki minat dan bakat di bidang mode.
Nantinya, para pendaftar akan melalui serangkaian seleksi. Beberapa hal yang harus dipersiapkan selain form pendaftaran adalah gagasan konsep bisnis mode yang hendak dijalani. Konsep ini perlu dilengkapi dengan sketsa karya dan prototipe produk. Dari situ, tim yang memiliki kualifikasi akan menyeleksi dan melakukan kurasi peserta yang layak mengikuti program inkubasi ini.
ARSIP JF3
Chairman JF3 Soegianto Nagaria, Founder Lakon Indonesia Thresia Mareta, dan Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis Charlotte Esnou dalam jumpa pers peluncuran Pintu Incubator pada 19 April 2022, di Jakarta.
Sebanyak 20 peserta akan terpilih untuk menjalani program Pintu Incubator di Jakarta. Kemudian, dipilih lagi 10 peserta untuk mempresentasikan karyanya dalam pagelaran JF3 2022 yang akan digelar pada September 2022. Dari 10 peserta itu, ditentukan tiga yang terbaik untuk dikirim belajar ke Paris, Perancis, selama tiga minggu hingga satu bulan.
”Dengan dukungan bilateral dari Perancis sebagai pusat mode dunia dan Lakon Indonesia, diharapkan nantinya akan hadir brand-brand baru kebanggaan bangsa, yang memberikan kontribusi terhadap laju sektor ekonomi kreatif, membantu terciptanya lapangan kerja, serta turut melestarikan kekayaan budaya Indonesia,” ujar Chairman JF3 Soegianto Nagaria.