logo Kompas.id
TajaTransformasi Pendidikan Tinggi...

Transformasi Pendidikan Tinggi dan Vokasi untuk Indonesia Maju

Salah satu strategi penting dalam transformasi pendidikan vokasi adalah penguatan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Kemendikbudristek
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Kemendikbudristek.
· 6 menit baca
https://assetd.kompas.id/gKqAnOp9qxn1LxAvxhYSGYpfNCc=/1024x576/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2024%2F10%2FTAJA-VOKASI-KEMENDIKBUDRISTEK-3.jpg
DOK KEMENDIKBUDRISTEK

Presiden Joko Widodo menghadiri Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 11 Desember 2023.

Dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 213 juta orang di tahun 2045, Indonesia diharapkan dapat bergerak lebih cepat agar keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap). Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dengan proyeksi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terbesar keempat di dunia pada tahun 2050.

Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, berbagai kajian menunjukkan masalah kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia industri, di mana satu dari lima anak muda menganggur, dan empat dari lima perusahaan sulit mencari lulusan perguruan tinggi. Pengeluaran per lulusan pendidikan tinggi terbilang cukup rendah, demikian halnya dengan anggaran untuk penelitian.

Oleh karena itu, transformasi pada pendidikan tinggi dan vokasi penting dilakukan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Kemendikbudristek, kata Nadiem, menyasar tiga hal, yaitu pertama dengan mengubah pendidikan yang sebelumnya kaku dan sulit bergerak, menjadi lebih terbuka terhadap inovasi. Kedua, mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan industri dan daerah. Ketiga, membangun pendidikan menjadi lebih inklusif, aman dan memberdayakan.

“Pendidikan tinggi dan vokasi punya dampak tercepat dalam membangun SDM. Anak-anak yang keluar dari perguruan tinggi dan sekolah vokasi langsung terjun ke dalam lapangan kerja, hal tersebut berdampak langsung untuk memperbesar ekonomi Indonesia,” kata Mendikbudristek pada Vokasifest x Festival Kampus Merdeka beberapa waktu lalu.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah menjadi katalisator dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, berbagai capaian telah diraih yang tidak hanya memperkuat kualitas institusi pendidikan, tetapi juga meningkatkan keterhubungan dengan dunia industri dan global.

Salah satu pilar utama program MBKM adalah magang dan pembelajaran di luar kampus, yang kini diikuti oleh 57 persen universitas dan politeknik di seluruh Indonesia. Sebelumnya, hanya segelintir perguruan tinggi besar yang menjalankan program magang. Namun, sejak 2019, sebanyak 1,55 juta mahasiswa telah menyelesaikan program magang atau pembelajaran di luar kampus selama satu semester atau lebih.

Dampaknya signifikan, mahasiswa yang terlibat dalam pembelajaran di luar kampus berhasil mendapatkan pekerjaan 2,4 bulan lebih cepat dan menerima gaji rata-rata 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berpartisipasi.

Kolaborasi dengan perusahaan besar seperti Google, Telkom, dan Microsoft juga memperkaya pengalaman mahasiswa dalam bidang teknologi dan inovasi. Sementara itu, Program Praktisi Mengajar yang merupakan bagian dari MBKM, mempertemukan lebih dari 12 ribu praktisi industri dengan 30 ribu dosen untuk mengajarkan topik inovasi dan kewirausahaan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempersempit jurang antara teori yang diajarkan di kampus dan kebutuhan nyata di dunia kerja. Hasilnya, lulusan pendidikan tinggi menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan industri dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar tenaga kerja.

https://assetd.kompas.id/O90Rn-LmAdXIl5B3XS_cWfhEOqU=/1024x556/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2024%2F10%2F041024-Taja-Pendidikan-vokasi-1.jpg
DOK KEMENDIKBUDRISTEK

Infografik 1

“Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memberikan hak belajar kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang relevan sebagai bekal di dunia pascakampus. MBKM menjadi kebijakan pertama dalam sejarah, di mana fleksibilitas dan pengalaman itu terbuka luas dan dibiayai pemerintah,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Abdul Haris.

MBKM tidak hanya menitikberatkan pada pendidikan, tetapi juga riset dan inovasi. Melalui program Dana Padanan (Matching Fund), kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri meningkat tajam. Jumlah proposal penelitian yang diterima perguruan tinggi dari perusahaan naik dari 1.200 pada tahun 2021 menjadi 5.600 pada tahun 2023. Pendanaan penelitian pun meningkat hingga 420 persen, yang menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index (GII) dari posisi 87 pada tahun 2021 ke-61 pada tahun 2024.

Untuk memastikan dukungan kepada perguruan tinggi dapat berkelanjutan dan semakin berdampak, Pemerintah menyediakan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT). Alokasi pendanaan untuk peningkatan Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) menuju perguruan tinggi kelas dunia terbagi ke dalam tiga periode alokasi pendanaan program. Periode pertama yaitu 2 Juni sampai dengan 31 Desember 2022 dengan total dana Rp 445 miliar. Periode kedua yaitu 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2023 dengan total dana Rp 350 miliar. Periode ketiga yaitu 1 Januari 2024 sampai dengan 31 Desember dengan total dana Rp 500 miliar.

Dampak positif transformasi pendidikan tinggi juga terlihat pada capaian jumlah perguruan tinggi yang berada pada peringkat dunia. Peringkat universitas-universitas Indonesia di Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) melonjak tajam selama 5 tahun terakhir. Pada pemeringkatan QS WUR 2025 tercatat adanya perubahan besar dalam daftar perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Sebanyak tiga perguruan tinggi asal Indonesia masuk ke daftar 300 kampus terbaik dunia. Kemudian, dua perguruan tinggi asal Indonesia masuk pada daftar 500 kampus terbaik di dunia.

https://assetd.kompas.id/tCpP2ZfQcZXVRTJcPrGUJ3VKqnA=/1024x576/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2024%2F10%2FTAJA-VOKASI-KEMENDIKBUDRISTEK-2.jpg
DOK KEMENDIKBUDRISTEK

Presiden Joko Widodo bersama Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim meninjau salah satu stan kesenian di Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 11 Desember 2023.

Vokasi menguatkan Indonesia

Penguatan pendidikan vokasi melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI) semakin menunjukkan dampak positif. Penyelarasan antara pendidikan vokasi dan kebutuhan industri yang semakin sesuai sasaran berhasil meningkatkan serapan lulusan ke dunia kerja. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus mendorong penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri/dunia kerja, serta meningkatkan mutu tenaga pengajar di bidang vokasi. Misalnya melalui program magang di perusahaan, hingga sertifikasi kompetensi yang menjamin bahwa lulusan vokasi memiliki standar kualitas yang dapat diakui oleh dunia kerja, sehingga memudahkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan atau memulai karir wirausaha.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Plt Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Tatang Muttaqin menjelaskan, saat ini pemerintah berfokus pada peningkatan keterampilan di seluruh ekosistem pendidikan vokasi. Ini melibatkan siswa, tenaga pendidik seperti guru dan dosen, sesuai dengan arahan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Sebagai negara dengan populasi besar dan potensi ekonomi yang signifikan, Indonesia perlu memastikan bahwa lulusan SMK, politeknik, dan lembaga kursus memiliki keterampilan yang sesuai dengan permintaan industri.

https://assetd.kompas.id/amLfuc6_h5OJBR0Ni62JE4EYehY=/1024x770/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2024%2F10%2F041024-Taja-Pendidikan-vokasi-2.jpg
DOK KEMENDIKBUDRISTEK

Infografik 2

“Kami terus berupaya memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan mitra-mitra dari dunia usaha dan industri, guna meningkatkan kompetensi lulusan vokasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Tatang beberapa waktu lalu.

Transformasi pendidikan vokasi membawa dampak nyata bagi siswa, sekolah, dan dunia industri. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat partisipasi angkatan kerja lulusan SMK dan diploma terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini mencerminkan bahwa lulusan pendidikan vokasi semakin diminati oleh dunia industri. Dari 2020 hingga 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK mengalami penurunan sebesar 4,24 persen, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) meningkat sebesar 4,24 persen untuk lulusan SMK, dan 3,29 persen untuk diploma.

https://assetd.kompas.id/CzD2TYMSFO0Y-o5CpCH3QKPEtf4=/1024x576/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2024%2F10%2FTAJA-VOKASI-KEMENDIKBUDRISTEK-1.jpg
DOK KEMENDIKBUDRISTEK

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memaparkan transformasi pendidikan tinggi dan vokasi pada Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 11 Desember 2023.

Salah satu strategi penting dalam transformasi pendidikan vokasi adalah penguatan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Kemitraan ini tidak hanya untuk magang atau praktik kerja, tetapi juga melibatkan industri dalam proses pembelajaran di sekolah menengah kejuruan dan perguruan tinggi vokasi. Program seperti Teaching Factory telah diterapkan di banyak SMK dan politeknik untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendekati dunia kerja nyata.

Salah satu contohnya, kerja sama antara PT Industri Kereta Api (INKA) dengan SMK 2 Salatiga dan Politeknik Negeri Madiun dalam program Teaching Factory. Melalui program ini, siswa SMK dapat memproduksi komponen kereta api secara langsung dengan standar industri. Hasilnya, komponen ini digunakan pada proyek kereta api antar Maros-Barru di Makassar-Parepare. Program ini juga menghasilkan omzet tinggi dari produksi komponen kendaraan ringan dan kereta api, mencapai Rp 836 juta pada 2023.

Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699