SDS 2025 Ukir Sejarah Baru untuk Ekosistem Digital ASEAN
SDS 2025 diharapkan tidak berhenti sebagai sebuah pencapaian simbolis, tetapi juga menjadi pemantik bagi bangkitnya ekosistem digital Indonesia.


Penghargaan ASEAN Records kepada SDS 2025 sebagai pertemuan digital AI commerce offline pertama dan terbesar se-Asia Tenggara.
Bali sekali lagi membuktikan magnetismenya sebagai pusat pertemuan bertaraf internasional. Suasana berbeda terasa di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) baru-baru ini ketika ribuan pelaku bisnis digital memadatinya untuk menghadiri Svolution Digital Summit (SDS) 2025. Bukan sekadar acara biasa, gelaran ini sukses mencatatkan namanya dalam ASEAN Records sebagai pertemuan digital AI commerce offline pertama dan terbesar se-Asia Tenggara.
Penghargaan prestisius tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan ASEAN Records kepada SVO.ai, sang penggagas acara. Sebuah pencapaian yang pantas diraih, mengingat SDS 2025 berhasil menyedot perhatian 3.520 entrepreneur, marketer, dan kreator dari berbagai belahan dunia. Keberhasilan ini sekaligus menegaskan peran Indonesia, khususnya melalui SVO.ai, dalam memelopori gelombang revolusi ekonomi digital dan kecerdasan buatan di kawasan.
Berlangsung selama 3 hari (16–18 September), SDS Svolution 2025 dirancang lebih sebagai sebuah laboratorium praktis ketimbang seminar teoritis. Fokus utamanya adalah membekali peserta dengan strategi konkret menerapkan AI commerce, sebuah paradigma baru yang mengubah cara kita memandang penghasilan pada era digital.
Para peserta yang hadir tidak datang dengan tangan kosong; mereka membawa semangat untuk mempelajari cara membangun sistem pendapatan otomatis yang bekerja 24 jam nonstop. Kunci utamanya adalah Multi-AI Commerce Super Platform SVO.ai yang diklaim mampu menghemat lebih dari 92 persen beban kerja rutin pebisnis online, mulai dari menjalankan kampanye pemasaran hingga menangani konversi penjualan.

Dalam gelaran SDS 2025, SVO.ai menghadirkan lebih dari 30 pembicara ternama dari dalam dan luar negeri.
"Acara ini adalah bukti nyata peralihan dari budaya bekerja keras' menuju bekerja cerdas'. Yang kami tawarkan adalah peta jalan yang bisa langsung untuk memajukan bisnis masing-masing", tegas SVO.ai Co-founder Andrew Lim.
Sinergi global
Guna memenuhi ekspektasi peserta, SVO.ai menghadirkan lebih dari 30 pembicara ternama dari dalam dan luar negeri. Di antaranya, nama-nama seperti Peng Joon, Peter Kell, Rory Flynn, dan juga pakar lokal seperti Denny Santoso dan Samuel Christ. Kehadiran mereka tidak hanya membagikan ilmu tajam dan teruji, tetapi juga membuka peluang jaringan (networking) yang sangat berharga.
Dampak positif acara ini juga dirasakan langsung oleh denyut nadi ekonomi Bali. Kedatangan ribuan peserta internasional memberikan angin segar bagi sektor pariwisata, hotel, dan UMKM di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya. Puncak acara yang dirayakan dengan networking party spektakuler di Atlas Beach Club, Canggu, menjadi malam penutup yang sempurna sekaligus ajang menjalin relasi bisnis dalam atmosfer yang lebih santai.

Antusiasme peserta menghadiri SDS 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Dengan torehan rekor ASEAN ini, SDS 2025 diharapkan tidak berhenti sebagai sebuah pencapaian simbolis, tetapi juga menjadi pemantik bagi bangkitnya ekosistem digital Indonesia. Hal ini yang akan menempatkan Indonesia sebagai pionir revolusi AI commerce di panggung global serta menunjukkan bahwa Indonesia adalah rumah yang nyata bagi para inovator digital masa depan.